Mumpuni, Adistya Pinasti and Ika Atsari Dewi, STP, MP and Dr. Dodyk Pranowo, STP, M.Si (2022) Optimasi Pembuatan Kertas Seni Dari Limbah Sabut Kelapa dan Akar Alang-Alang (Kajian Waktu Pengadukan dan Suhu Pengeringan). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kertas seni adalah salah satu jenis kertas yang biasa digunakan oleh masyarakat sebagai kerajinan tangan. Kerajinan tangan yang dibuat dari kertas seni ialah kartu undangan, tempat tisu, aksesori dan lain sebagainya. Kertas seni dibuat dari bahan baku serat alam non kayu seperti limbah sabut kelapa dan akar alang-alang. Pemilihan bahan baku sabut kelapa dan akar alang-alang dikarenakan jumlah ketersediaannya yang cukup tinggi. Penggunaan limbah sabut kelapa dan akar alang-alang diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi. Penggunaan serat alam tersebut juga dinilai dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan dapat meminimalisir penggunaan serat kayu. Sabut kelapa dan akar alang-alng berpotensi menjadi pulp dikarenakan pada sabut kelapa memiliki kandungan selulosa selulosa sebesar 46% dan lignin 28%, sedangkan akar alang-alang memiliki kandungan selulosa sebesar 40.28% dan lignin 18.12%. Kedua bahan tersebut dilakukan pencampuran pada proses pembuatan kertas. Pencampuran dilakukan dengan melakukan pengadukan pada bubur kertas dengan variasi waktu 15, 30, dan 45 menit. Campuran bubur kertas nantinya akan dicetak pada screen dengan ukuran 30 x 40 cm dan kemudian dikeringkan. Proses pengeringan dilakukan menggunakan bantuan mesin cabinet dryer dengan variasi suhu 50, 70, dan 90℃. Harapannya perlakuan waktu pengadukan dan suhu pengeringan akan menghasilkan karakteristik kertas seperti kuat tarik, daya serap, ketebalan, kadar air, dan gramatur yang sesuai. Hasil optimasi pembuatan kertas seni didapatkan hasil optimal waktu pengadukan sebesar 45 menit dan suhu 50H ℃. Model optimum dari faktor waktu pengadukan (X1) dan suhu pengeringan (X2) terhadap respon ketahanan tarik dan daya serap ialah linear, kadar air dan gramatur ialah kuadratik. Faktor waktu pengadukan (X1) dan suhu pengeringan (X2) terhadap respon ketebalan tidak ditemukan dikarenakan terdapat faktor lain yang lebih mempengaruhi respon. Hasil dari respon yang optimal ialah sebesar 0,034 kgf/cm2 untuk ketahanan tarik, 342,530% untuk daya serap, 0,993 mm untuk ketebalan, 9,487% untuk kadar air, dan 255,744 gr/m2 untuk gramatur. Berdasarkan parameter tersebut kertas seni yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai karton kemasan sekunder.
English Abstract
made from art paper are invitation cards, tissue holders, accessories and so on. Art paper is made from non-wood natural fiber raw materials such as coconut fiber waste and cogon grass roots. The selection of raw materials for coconut coir and cogon grass root is due to the high availability. It is hoped that the use of waste coconut coir and cogon grass roots can increase economic value. The use of natural fibers is also considered to be able to reduce environmental pollution and can minimize the use of wood fiber. Coconut coir and cogon grass roots have the potential to become pulp because coconut coir contains 46% cellulose cellulose and 28% lignin, while cogon grass roots contain 40.28% cellulose and 18.12% lignin. The two materials are mixed in the papermaking process. Mixing is done by stirring the paper pulp with variations in time of 15, 30, and 45 minutes. The pulp mixture will later be printed on a screen with a size of 30 x 40 cm and then dried. The drying process is carried out using a cabinet dryer machine with temperature variations of 50, 70, and 9℃0 . It is hoped that the treatment of stirring time and drying temperature will produce paper characteristics such as tensile strength, absorption, thickness, moisture content, and appropriate grammage. The optimization results for making art paper obtained optimal results for a stirring time of 45 minutes and a temperature of 5℃0 . The optimum model of the stirring time (X1) and drying temperature (X2) to the tensile resistance response and water absorption is linear, the mouisture content and grammage is quadratic. The factors of stirring time (X1) and drying temperature (X2) on the response of thickness were not found because there were other factors that influenced the response more. The results of the optimal response are 0.034 kgf/cm2 for tensile strength, 342.530% for absorption, 0.993 mm for thickness, 9.487% for moisture content, and 255,744 gr/m2 for grammage. Based on the parameters the resulting art paper can be used as a secondary packaging carton.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522100135 |
Uncontrolled Keywords: | Akar Alang-Alang, Kertas Seni, Optimasi, Respon Surface Methodology (RSM), Sabut Kelapa,Cogon Grass Root, Art Paper, Optimization, Response Surface Methodology (RSM), Coconut Coir |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 28 Sep 2022 02:37 |
Last Modified: | 05 Jun 2023 03:39 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195051 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Adistya Pinasti Mumpuni.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |