Meliani, Metta and Yudi Arimba Wani, SKM, MPH and Adelya Desi Kurniawati, S.TP., M.P., M.Sc. (2022) Perbedaan Kandungan Zat Besi dan Zink Cookies Substitusi Tepung Kacang Hijau dan Biji Labu Kuning Sebagai Makanan Selingan Balita Stunting. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Stunting merupakan permasalahan gizi di Indonesia dengan prevalensi mencapai 24,4% pada tahun 2021, yang disebabkan oleh defisiensi zat gizi. Zat besi dan zink merupakan beberapa zat gizi yang mempengaruhi kejadian stunting. Kacang hijau dan biji labu kuning mengandung zat besi dan zink sehingga dapat digunakan sebagai substitusi dalam cookies untuk alternatif makanan selingan balita stunting. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan kandungan zat besi dan zink pada cookies subtitusi. Penelitian ini berjenis Experimental Laboratory menggunakan rancangan acak lengkap, dengan 4 formula dan 3 replikasi. Sehingga diperoleh total 12 unit percobaan. Perbandingan proporsi tepung terigu: tepung kacang hijau: tepung biji labu kuning sebagai berikut 100%: 0%: 0% (P0), 40%: 55%: 5% (P1), 40%: 50%: 10% (P2), 40%: 45%: 15% (P3). Variabel yang diukur adalah kandungan zat besi dan zink pada keempat formula cookies menggunakan metode analisis AAS. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan kandungan pada zat besi pada cookies (p = 0,027), sedangkan kandungan zink pada cookies tidak ada perbedaan yang signifikan (p = 0,055) dari keempat formula cookies. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kandungan zat besi dan zink pada cookies substitusi tepung kacang hijau dan biji labu kuning lebih rendah dari cookies kontrol sehingga, belum maksimal sebagai makanan selingan dalam memenuhi kebutuhan zat besi dan zink balita namun, dapat memanfaatkan pangan lokal dan mengurangi penggunaan tepung terigu sebesar 60%.
English Abstract
Stunting is a nutritional problem in Indonesia with a prevalence of 24.4% in 2021. Those are caused by nutrient deficiency. Iron and zinc are some of the nutrients that affect the incidence of stunting. Since green bean and pumpkin seed contain iron and zinc, they can be used as substitutes in making cookies for alternative snacks for stunting toddlers. This study was conducted to analyze the different iron and zinc level in substituted cookies. This research is a Experimental Laboratory used a completely randomized design, with 4 formulas and 3 replications; thus, there were 12 experimental units. The comparison of the proportions of wheat flour: mung bean flour: pumpkin seed flour is as follows, 100%: 0%: 0% (P0), 40%: 55%: 5% (P1), 40%: 50%: 10% (P2), 40%: 45%: 15% (P3). The variables measured were the substance of iron and zinc level in the four formulas cookies with the AAS analysis method. From the results there was a significant difference in iron-contained data (p = 0.027). But, there was no significant difference zinc-contained data (p = 0.055) between 4 formulas cookies. The conclusion of this study is the content of iron and zinc in cookies substitution of mung bean flour and pumpkin seeds is lower than cookies control, so it is not optimal as a snack in meeting the iron and zinc needs of toddlers. However, they can utilize local food and reduce the use of wheat flour by 60%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522160037 |
Uncontrolled Keywords: | cookies, tepung kacang hijau, tepung biji labu kuning, zat besi, zink,cookies, mung bean flour, pumpkin seed flour, iron, zinc |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 613 Personal health and safety > 613.2 Dietetics |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 27 Sep 2022 07:16 |
Last Modified: | 27 Sep 2022 07:16 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194990 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Metta Meliani.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |