Valencia, Asri Krisdayanti and Yudi Arimba Wani, SKM, MPH and Adelya Desi Kurniawati, S.TP., MP., M.Sc. (2022) Perbedaan Kadar Kalsium dan Fosfor pada Cookies yang Disubstitusi Tepung Kacang Hijau dan Tepung Biji Labu Kuning Sebagai Alternatif Makanan Selingan pada Balita Stunting. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa balita stunting cenderung memiliki asupan kalsium dan fosfor yang lebih sedikit sedangkan keduanya merupakan mikronutrien yang berperan penting dalam proses pertumbuhan fisik. Tepung kacang hijau (TKH) dan tepung biji labu kuning (TBLK) merupakan bahan lokal yang mengandung kalsium dan fosfor sehingga cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan cookies sebagai snack balita stunting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kadar kalsium dan fosfor cookies substitusi TKH dan TBLK sebagai snack balita stunting. Penelitian ini bersifat eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga diperoleh 12 unit percobaan. Formulasi perlakuan dibuat dengan proporsi tepung terigu: TKH: TBLK masing-masing adalah P0 (100%:0%:0%), P1 (40%:55%:5%), P2 (40%:50%:10%), P3 (40%:45%:15%). Kadar kalsium di uji dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) dan fosfor dengan metode Spektrofotometri UV-Vis. Analisis perbedaan kadar kalsium dan fosfor pada cookies yang disubstitusi TKH dan TBLK menggunakan metode One Way ANOVA. Kadar kalsium per 100 g cookies adalah P0 = 0,85 mg, P1 = 0,86 mg, P2 = 1,08 mg dan P3 = 1,11 mg. Kadar fosfor pada perlakuan P0, P1, P2, P3 secara berurutan adalah 63,78 mg, 89,94 mg, 120,88 mg dan 125,94 mg. Hasil uji statistik yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada kadar kalsium dan fosfor cookies yang disubstitusi (p < 0,05).
English Abstract
Previous research has found that stunting tend to have lower intakes of calcium and phosphorus, while both are micronutrients that play an important role in the physical growth process. Mung bean flour (TKH) and pumpkin seed flour (TBLK) are local ingredients that contain calcium and phosphorus so they are suitable for use as raw materials for making cookies as snacks for stunting. This study aims to analyze differences in calcium and phosphorus levels of cookies substituted for TKH and TBLK as snacks toddlers stunting. This research is an experimental study using a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 3 replications in order to obtain 12 experimental units. The treatment formulations were made with the proportions of wheat flour: TKH: TBLK respectively P0 (100%:0%:0%), P1 (40%:55%:5%), P2 (40%:50%:10%) , P3 (40%:45%:15%). Calcium levels were tested by Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) and phosphorus by UV-Vis Spectrophotometry method. Analysis of differences in calcium and phosphorus levels in cookies substituted with TKH and TBLK using the One Way ANOVA method. Calcium levels per 100 g of cookies were P0 = 0.85 mg, P1 = 0.86 mg, P2 = 1.08 mg and P3 = 1.11 mg. Phosphorus levels in treatment P0, P1, P2, P3 respectively were 63.78 mg, 89.94 mg, 120.88 mg and 125.94 mg. The results of statistical tests performed showed that there was no significant difference in the calcium and phosphorus levels cookies (p < 0.05).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522160028 |
Uncontrolled Keywords: | Tepung Kacang Hijau, Tepung Biji Labu Kuning, Kalsium, Fosfor,Cookies, Mung Bean Flour, Pumpkin Seed Flour, Calcium, Phosphorus |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 613 Personal health and safety > 613.2 Dietetics |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 27 Sep 2022 02:26 |
Last Modified: | 27 Sep 2022 02:26 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194922 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Asri Krisdayanti Valencia.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |