Nugraha, Adi Silvia and Suprayogi,, S.T.P, M.P., Ph.D and Prof. Dr. Ir. Wignyanto,, MS (2022) Eksplorasi Thermotolerant Yeast Dalam Pada Produk Non Pangan Systematic Review. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Yeast merupakan mikroorganisme eukariotik yang hidup di berbagai relung ekologi, terutama dalam air, tanah, udara dan pada permukaan tanaman dan buah. Yeast saat ini sangat populer dikembangkan yaitu thermotolerant yeast. Thermotolerant yeast merupakan khamir yang dapat hidup pada suhu diatas 40oC. Thermotolerant yeast banyak digunakan dalam produksi berbagai produk terutama produk non pangan. Thermotolerant yeast memiliki banyak sekali jenis dengan hasil produk yang berbeda-beda. Jenis thermotolerant yeast didapatkan dari berbagai sumber isolat dan karakteristik yang dimiliki juga berbeda-beda. Produksi produk non pangan dengan menggunakan thermotolerant yeast telah dilakukan oleh banyak peneliti dengan menggunakan strain thermotolerant yeast yang berbeda-beda. Penulisan systematic review ini memakai metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta Analyses) untuk mengumpulkan, menilai dan mensintesis bukti empiris dari artikel-artikel penelitian yang relevan terkait studi thermotolerant yeast untuk produksi produk non pangan. Berdasarkan review jurnal yang telah diulas, jenis thermotolerant yeast yang dapat digunakan vii yaitu Kluyveromyces sp dan Saccharomyces cerevisiae. Suhu optimal yang digunakan pada fermentasi etanol pada range 32oC - 50oC. Sedangkan dalam produksi bioetanol, suhu yang digunakan berada pada range 35oC – 40oC. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan penurunan aktivitas atau inaktivasi enzim. Sedangkan suhu yang rendah menghasilkan produk etanol dan bioetanol yang lebih rendah. Kemudian, pH optimal yang disarankan untuk produksi etanol dan bioetanol berkisar antara 3 – 5,5. Nilai pH yang lebih tinggi (basa) atau lebih rendah (asam) dari pH optimal dapat meningkatkan kematian yeast. Selanjutnya, sumber isolat tebu yang digunakan untuk menghasilkan produk non pangan pada ulasan ini harus kadar gula pada range 4%-30% dan kadar hemiselulosa minimal 2%. Saran yang perlu diketahui yaitu perlu dipertimbangkan berdasarkan jenis fermentasi yang digunakan, faktor ekonomi, proses hidrolisis, penggunaan bioreaktor, dan jenis substrat yang digunakan. Dalam menyusun ulasan, perlu diperhatikan literaturnya secara teliti terkait dengan waktu terbit, kata kunci, proses, dan hasil penelitiannya
English Abstract
Yeast is a eukaryotic microorganism that lives in various ecological niches, especially in water, soil, air and on the surface of plants and fruits. Yeast is currently very popularly developed, namely thermotolerant yeast. Thermotolerant yeast is a yeast that can live at temperatures above 40oC. Thermotolerant yeast is widely used in the production of various products, especially non-food products. There are many types of thermotolerant yeast with different product yields. Types of thermotolerant yeast are obtained from various sources of isolates and their characteristics are also different. The production of non-food products using thermotolerant yeast has been carried out by many researchers that use different strains of thermotolerant yeast. The writing of this systematic review uses the PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta Analyses) method to collect, assess and synthesize empirical evidence from relevant research articles related to the study of thermotolerant yeast for the production of non-food products. Based on the journal reviews that have been reviewed, the types of thermotolerant yeast that can be used are Kluyveromyces sp and Saccharomyces cerevisiae. The optimal ix temperature used for ethanol fermentation is in the range of 32oC - 50oC. Meanwhile, in the production of bioethanol, the temperature used is in the range of 35oC – 40oC. High temperatures can cause a decrease in enzyme activity or inactivation. Meanwhile, low temperatures produce lower ethanol and bioethanol products. Then, the recommended optimal pH for ethanol and bioethanol production ranges from 3 – 5.5. A pH value that is higher (alkaline) or lower (acidic) than the optimal pH can increase yeast mortality. Furthermore, the source of sugarcane isolates used to produce non-food products in this review must contain sugar in the range of 4%-30% and hemicellulose content of at least 2%. Suggestions that need to be known are that they need to be considered based on the type of fermentation used, economic factors, the hydrolysis process, the use of bioreactors, and the type of substrate used. In compiling a review, it is necessary to pay close attention to the literature related to the time of publication, keywords, processes, and research results
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522100133 |
Uncontrolled Keywords: | Thermotolerant Yeast; Produk Non Pangan; Suhu; pH; Systematic review, Thermotolerant Yeast; Non-Food Products; Temperature; pH; Systematic reviews |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 31 Aug 2022 03:41 |
Last Modified: | 31 Aug 2022 03:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193841 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
ADI SILVIA NUGRAHA.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |