Makhrawie, - and Prof. Dr. Ir. M. Lutfi Rayes,, M.Sc. and Prof. Dr. Ir. Moch. Munir,, MS. and Dr. Ir. Sudarto,, MS. (2020) Genesis dan Karakteristik Horison Argilik Pada Klimosekuen Ultisol. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Berbagai daerah dengan curah hujan yang berbeda akan memperlihatkan pengaruh yang berbeda terhadap proses pembentukan dan perkembangan tanah. Penelitian tanah terhadap 5 pedon Ultisol yang dilakukan secara transek menurut sekuen curah hujan dari arah Timur ke arah Barat wilayah Kalimantan Timur, dari P2-Z1 (zona I dengan curah hujan <2.000 mm/th), P5-Z2 (zona II dengan curah hujan 2.000-2.500 mm/th), P14-Z3 (zona III dengan curah hujan 2.500-3.000 mm/th), P16-Z4 (zona IV dengan curah hujan 3.000-3.500 mm/th) hingga P24-Z5 (zona V dengan curah hujan 3.500-4.000 mm/th) dilakukan dengan tujuan untuk menyelidiki proses dan faktor- faktor yang mempengaruhi pembentukan horison argilik, dan untuk menganalisis karakteristik dan perkembangan horison argilik pada Ultisol yang terbentuk di bawah zona curah hujan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Intensitas Translokasi Liat (ITL) secara relatif meningkat dengan meningkatnya curah hujan. Rasio liat total (LT) antara horison argilik (Bt) terhadap horison eluvial (A) dari seluruh pedon yang diteliti menunjukkan nilai >1,2. Rasio liat halus/liat total (LH/LT) horison Bt pada pedon P2-Z1 (Typic Plinthudults), P5-Z2 (Typic Hapludults) dan P14-Z3 (Plinthic Kandiudults) adalah lebih tinggi dibandingkan hal yang sama pada horison di atas dan di bawahnya, sedangkan rasio LH/LT pada pedon P16-Z4 (Typic Paleudults) dan P24-Z5 (Typic Kandiudults) adalah hanya lebih tinggi dibandingkan hal yang sama pada horison A. Pedon P14-Z3, P16-Z4 dan P24-Z5 memperlihatkan korelasi sangat tinggi antara kedalaman tanah dengan kandungan LH dan antara kedalaman tanah dengan kandungan LT. Kandungan liat halus yang relatif besar pada pedon P2-Z1 terdapat pada horison argilik Bt1 dan Bt2. Pada P24-Z5 memperlihatkan proses eluviasi liat dan illuviasi yang lebih aktif yang ditunjukkan oleh dalamnya horison argilik Bt dalam profil tanah. Tingkat Perkembangan Liat (TPA) secara relatif menurun dengan meningkatnya curah hujan. Nilai selisih antara rasio LH/LT tertinggi dengan rasio LH/LT terendah (Rt-Rr) pada pedon P5-Z2 sebesar 0,53, menunjukkan TPA cukup besar. Kedalaman horison Bt berbanding lurus dengan kedalaman tanah, dengan persamaan linear, Ŷ = 35,9+ 25,5 X, r sebesar 0,80. Perbedaan (selisih) kedalaman horison argilik Bt dan horison eluvial A (Bt-A) menunjukkan cukup besar terjadi pada pedon P14-Z3 dan pedon P25-Z5. Ketebalan horison argilik (Bt) berfluktuasi dengan meningkatnya kedalaman tanah. Ketebalan horison argilik (Bt) terbesar terdapat pada pedon P14-Z3 (92,50 cm). Rasio ketebalan Bt/A meningkat dengan meningkatnya curah hujan, dengan persamaan linear Ŷ = 4,09 + 2,16 X, r sebesar 0,83. Rata-rata dari 5 pedon terseleksi mengandung selaput liat dalam jumlah persentase yang bervariasi, yakni pada pedon P2-Z1 sebesar 15,00-24,30 % vol., pedon P5-Z2 sebesar 14,07 % vol., pedon P14-Z3 sebesar 5,78-28,18 % vol., pedon P16-Z4 sebesar 3,61-7,04 % vol. dan pedon P24-Z5 sebesar 2,30-7,65 % vol. Dengan menggunakan lapisan ke-5 dari pedon-pedon yang terseleksi, jumlah selaput liat meningkat dari zona curah hujan I hingga zona III, kemudian menurun pada curah hujan zona IV dan V.
English Abstract
Different areas with different rainfall will show different effects on the process of soil formation and development. Soil field study on five pedons of Ultisol carried out by transect according to rainfall sequences from East to West of East Kalimantan Province, from pedons of P2-Z1 (zone I, rainfall of <2,000 mm/yr), P5-Z2 (zone II, rainfall from 2,000 to 2,500 mm/yr), P14-Z3 (zone III, rainfall from 2,500 to 3,000 mm/yr), P16-Z4 (zone IV, rainfall from 3,000 to 3,500 mm/yr) to P24-Z5 (zone V, rainfall 3,500-4,000 mm/yr) was carried out with the aim is to investigate the processes and factors affecting the formation of the argillic horizon, and to analyze the characteristics and development of the argillic horizon on Ultisol formed under different rainfall zones. The results showed that the Intensity of the Clay Translocation (ICT) relatively increased with increasing the amount of rainfall. The ratio of total clay (TC) between an argillic horizon (Bt) to an eluvial horizon (A) of all pedons studied shows a value >1.2. The ratios of fine clay / total clay content (FC/TC) of the Bt horizon at the pedon of P2-Z1 (Typic Plinthudults), the pedon P5-Z5 (Typic Hapludults), and the pedon of P14-Z3 (Plinthic Candiudults) are higher than the FC/TC ratio in the horizon above and below them, while the ratio of FC/TC in the pedon of P16-Z4 (Typic Paleudults), and the pedon of P24-Z5 (Typic Kandiudults) are only higher than the ratio of FC/TC in the horizon A, respectively. The pedons of P14-Z3, P16-Z4, and P24-Z5 show very high correlations between soil depth and FC content, and between soil depth and TC content. The relatively large FC content of the pedon of P2-Z1 is found in the argillic horizon of Bt1 and Bt2. The pedon of P24-Z5 shows a more active process of clay eluviation and illuviation which is indicated by the depth of Bt’s argillic horizon in the soil profile. The Level of Clay Development (LCD) is relatively decreased with the increasing amount of rainfall. The difference between the highest FC / TC ratio and the lowest FC / TC ratio (Rh-Rl) in the pedon of P5-Z1 is 0.53, indicating that the LCD is quite large. The depth of the Bt horizon is directly proportional to the soil depth, with a linear equation of Ŷ = 35.9 + 25.5 X, r of 0.80. The difference in the depth of the argillic Bt horizon and the eluvial A horizon (depth of Bt-A horizon) shows that quite large occurs in the pedons of P14-Z3 and P25-Z5. The thickness of the argillic horizon (Bt) fluctuates with increasing soil depth. The largest thickness of the argillic horizon (Bt) is found in the pedon P14-Z3, which is 92.50 cm. The thickness ratio of the Bt/A increases with the increasing amount of rainfall, with a linear equation of Ŷ = 4.09 + 2.16X, r of 0.83. The average of the five selected pedons contains varying percentages of the clay coating (argillan), namely in the P2-Z1 pedon of 15.00-24.30% vol., the P5-Z2 pedon of 14.07 %vol., the P14-Z3 pedon of 5.78-28.18% vol., the of P16-Z4 pedon of 3.61-7.04% vol., and the P24-Z5 pedon of 2.30-7.65 % vol. By using the 5th layer of the selected pedons, the amount of clay coating increases from the rainfall zone I to the rainfall zone III, then decreases in rainfall of zones IV and V.
Item Type: | Thesis (Doktor) |
---|---|
Identification Number: | 0620040002 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 26 Jul 2022 01:59 |
Last Modified: | 26 Jul 2022 02:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192667 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Makhrawie.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (10MB) |
Actions (login required)
View Item |