Pratama, Hardhika and Prof. Dr. Ir. Titiek Islami, MS (2022) Uji Hasil Dan Kualitas Dua Varietas Jagung Manis (Zea Mays Var. Saccharata) Pada Pemberian Pupuk Tunggal Dan Majemuk. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Di Indonesia jagung manis ini cukup digemari sebagai keperluan konsumsi. Hasil produksinya yang berupa jagung muda apabila telah direbus mempunyai rasa yang enak dan manis yang disebabkan kandungan gulanya yang tinggi. Meskipun cukup diminati di kalangan masyarakat namun hal tersebut tidak dapat diimbangi dengan hasil produksinya. Jika dibandingkan dengan negara produsen jagung manis lainnya produktivitas jagung manis di Indonesia masih tergolong rendah hal ini merupakan dampak dari sistem budidayanya yang masih belum tepat pada beberapa wilayah. Produktivitas jagung manis di Indonesia rata-rata berkisar 8,31 ton/ha sedangkan untuk potensi hasilnya mencapai 14-18 ton/ha. Salah satu penyebab rendahnya produktivitas jagung manis yaitu kualitas kesuburan tanah yang kurang memadai untuk dijadikan lahan pertumbuhan jagung manis (Muhsahnati dan Rahayu, 2006). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi dari jagung manis ini yaitu pemberian pupuk dengan dosis yang tepat. Atas dasar hal tersebut penulis ingin membandingkan hasil dari dua jagung manis yang diberi pupuk tunggal dan majemuk melalui penelitian Uji Hasil dan Kualitas Dua Varietas Jagung Manis pada Pemberian Pupuk Tunggal dan Majemuk. Hipotesis dari penelitian ini yaitu tanaman jagung manis dengan pemberian pupuk majemuk memiliki respon hasil dan kualitas yang lebih baik daripada respon tanaman dengan pemberian pupuk tunggal. Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret 2020 hingga Juni 2020 di lahan milik PT Bisi International, Tbk, Desa Tengger Lor, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain penggaris, meteran, alat tulis, kamera, cangkul, tugal, cawan, oven, desikator, refraktometer, timbangan analitik. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain benih jagung manis (varietas Golden Boy, Prima), pupuk kandang, pupuk N, pupuk P, pupuk K, pupuk NPK, pestisida, dan alkohol. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan tiga kali ulangan dan terdiri dari dua faktor perlakuan. Faktor yang pertama yaitu varietas (v) yang terdiri dari dua macam varietas jagung manis yaitu V1 = varietas Golden Boy dan V2 = varietas Prima. Faktor yang kedua yaitu perlakuan pemberian pupuk (p) yang terdiri dari lima taraf yaitu P0 = Kontrol, P1 = Pupuk N 200 kg/ha, P2 = Pupuk P 150 kg/ha, P3 = Pupuk 150 kg/ha, P4 = Pupuk K 150 kg/ha, P4 = Pupuk NPk 250 kg/ha. Untuk variabel yang akan diamati antara lain Tinggi Tanaman, Diameter Batang, Jumlah Daun, Umur Berbunga, Umur Panen, Bobot Tongkol Dengan Kelobot dan Tanpa Kelobot, Berat Total Panen Jagung Manis per Plot, Panjang Tongkol, Diameter Tongkol, Kadar Air, Kadar Gula dan Nilai Produktivitas. Data yang diperoleh dianalisis dengan ragam ANOVA menggunakan uji F taraf 5%. Apabila hasilnya berbeda nyata maka dilanjutkan dengan menguji perbedaan diantara perlakuan dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian diperoleh bahwa pada tanaman jaguna manis dengan pemberian pupuk tunggal dan majemuk menunjukkan adanya respon atau interaksi terjadi yang mempengaruhi kualitas hasil dua varietas yang diuji. Pada kedua varietas jagung manis yang diuji memiliki respon pertumbuhan dan daya simpan yang lebih baik pada pemberian pupuk majemuk dibandingkan pupuk tunggal. Dari kedua varietas yang diuji varietas Prima lebih unggul dibandingkan varietas Golden Boy.
English Abstract
In Indonesia sweet corn is quite popular as a consumption need. The product in the form of young corn when it has been boiled has a delicious and sweet taste due to its high sugar content. Although it is quite in demand among the public, this cannot be balanced with the results of its production. When compared to other sweet corn producing countries, sweet corn productivity in Indonesia is still relatively low, this is the impact of the cultivation system that is still not right in some areas. Sweet corn productivity in Indonesia averages around 8.31 tons/ha, while the yield potential reaches 14-18 tons/ha. One of the causes of the low productivity of sweet corn is the inadequate quality of soil fertility to be used as land for sweet corn growth (Muhsahnati and Rahayu, 2006). One of the efforts that can be done to increase the production of sweet corn is the provision of fertilizer with the right dose. Based on this, the writer wants to compare the yields of two sweet corns fed with single and compound fertilizers through the study of the Quality Test of the Yield of Two Sweet Corn Varieties on Single and Compound Fertilizers. The hypothesis of this study is that sweet corn plants with compound fertilizer application have a better yield and quality response than the response of plants with single fertilizer application. This research activity will be carried out from March 2020 to June 2020 on land owned by PT Bisi International, Tbk, Tengger Lor Village, Kunjang District, Kediri Regency, East Java Province. The tools used in this research include ruler, meter, stationery, camera, hoe, tugal, cup, oven, desiccator, refractometer, analytical balance. The materials used in this study included sweet corn seeds (Golden Boy, Prima varieties), manure, N fertilizer, P fertilizer, K fertilizer, NPK fertilizer, pesticides, and alcohol. This study used a Split Plot Design with three replications and consisted of two treatment factors. The first factor is variety (v) which consists of two varieties of sweet corn, namely V1 = Golden Boy variety and V2 = Prima variety. The second factor is the application of fertilizer (p) which consists of five levels, namely P0 = Control, P1 = N 200 kg/ha, P2 = P 150 kg/ha, P3 = 150 kg/ha, P4 = K fertilizer 150 kg/ha, P4 = 250 kg/ha NPk fertilizer. Variables to be observed include Plant Height, Stem Diameter, Number of Leaves, Flowering Age, Harvest Age, Cob Weight With and without Clumps, Total Weight of Sweet Corn Harvest per Plot, Cob Length, Cob Diameter, Moisture Content, Sugar Content and Productivity Value. The data obtained were analyzed by ANOVA variance using the F test at 5% level. If the results are significantly different, then proceed with testing the difference between the treatments with the LSD test at the 5% level. The results showed that the sweet jaguna plant with the application of single and compound fertilizers showed that there was a response or interaction that affected the yield quality of the two varieties tested. Both varieties of sweet corn tested had a better growth response and storability when applied with compound fertilizers than single fertilizers. Of the two varieties tested, the Prima variety was superior to the Golden Boy variety.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040062 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 19 Jul 2022 03:58 |
Last Modified: | 19 Jul 2022 03:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192282 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Hardhika Pratama.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |