Wijitariyanti, Septania Berlinda and Dr. Ir. Panji Deoranto,, STP, MP. and Wendra G. Rohmah,, STP, MP. (2022) Analisis Pengendalian Kualitas Keripik Tempe Menggunakan Metode Six Sigma DMAI Dan Fuzzy Failure Mode And Effect Analyze (Fuzzy FMEA) (Studi Kasus UKM Ica Sanan, Kota Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Keripik tempe merupakan makanan ringan yang didapatkan dari hasil pengolahan berbahan dasar tempe. Pengolahan tempe menjadi keripik tempe dilakukan untuk meningkatkan kualitas serta memperpanjang masa simpan. UKM Ica Sanan merupakan salah satu UKM yang memproduksi keripik tempe di Kota Malang. Produk keripik tempe yang dihasilkan UKM Ica Sanan saat ini masih memiliki permasalahan selama proses produksi. Permasalahan yang terjadi di UKM Ica yaitu keripik patah, keripik gosong, keripik terlipat, dan keripik kurang matang. Dengan adanya beberapa permasalahan yang terjadi di UKM Ica maka diperlukan adanya pengendalian kualitas untuk memperbaiki masalah yang terjadi sehingga keripik tempe yang dihasilkan UKM Ica Sanan dapat memiliki kualitas yang baik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai Sigma pada produksi keripik tempe, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab cacat pada keripik tempe dan memberikan usulan perbaikan untuk meminimalkan cacat pada keripik tempe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu six sigma dan Fuzzy Failure Mode and Effect Analyze (Fuzzy FMEA). Six sigma dilakukan untuk memperbaiki suatu proses secara terstruktur yang berfokus pada tindakan untuk mengurangi variasi cacat produk yang terjadi. Fuzzy FMEA dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan untuk mengetahui prioritas tertinggi dalam perbaikan. Hasil six sigma pada tahap define diperoleh 4 penyebab keripik cacat dengan hasil cacat dominan lebih dari 80% adalah cacat patah dan cacat gosong. Pada tahap measure dilakukan pembuatan peta kendali p dengan hasil seluruh data yang diperoleh berada di antara Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas Kendali Bawah (BKB) sehingga proses telah terkendali. Nilai DPMO sebesar 92.250 yang dikonversikan dalam nilai sigma yaitu 2,83. Hasil sigma yang diperoleh telah memenuhi standar yang telah ditetapkan di industri Indonesia. Final yield didapatkan nilai sebesar 63,1% hasil tersebut menunjukkan bahwa kapabilitas proses pada UKM Ica masih belum memenuhi standar Indonesia dan perlu dilakukan perbaikan untuk mengurangi jumlah penyimpangan yang terjadi pada produksi keripik tempe. Pada tahap analyze digunakan diagram sebab akibat untuk mengetahui penyebab terjadinya cacat keripik dominan dan di analisis menggunakan Fuzzy FMEA. Pada keripik patah diperoleh nilai FRPN dari peringkat tertinggi yaitu penumpukan produk (6,77), pisau kurang perawatan (6,33), kondisi bahan baku tempe (5,79), kurangnya ketelitian (3,57), dan kurangnya pengetahuan (3,21). Nilai FRPN keripik gosong yang diperoleh yaitu waktu penggorengan terlalu lama (6,76), kualitas minyak goreng (6,07), kelelahan (4,54), dan ruangan kurang nyaman (3,63). Tahap terakhir yaitu improve untuk memberikan alternatif perbaikan untuk UKM Ica yaitu penambahan peralatan produksi, penambahan suplier bahan baku, penyusunan SOP, mengadakan peningkatan kerja, memperbaiki waktu kerja, dan memperbaiki ruang produksi.
English Abstract
Tempe chips are snacks that are obtained from processing made from tempe. Processing of tempeh into tempeh chips is done to improve the quality and extend the shelf life. UKM Ica Sanan is one of the UKM that produces tempe chips in Malang City. Tempe chip products produced by UKM Ica Sanan currently still have problems during the production process. Problems that occur in UKM Ica are broken chips, charred chips, folded chips, and undercooked chips. With the existence of several problems that occur in UKM Ica, it is necessary to have quality control to fix the problems that occur so that the tempe chips produced by UKM Ica Sanan can have good quality. The purpose of this study was to determine the Sigma value in the production of tempe chips, identify the factors causing defects in tempe chips, and propose improvements to minimize defects in tempe chips. The method used in this research is Six Sigma and Fuzzy Failure Mode and Effect Analyze (fuzzy FMEA). Six sigma is carried out to improve a structured process that focuses on actions to reduce variations in product defects that occur. Fuzzy FMEA is carried out to find out the causes of deviations and to determine the highest priority for improvement. The results of Six Sigma at the define stage obtained 4 causes of defective chips with the dominant defects that have a value of more than 80% are broken defects and charred defects. at the measure stage, a control chart p is made with the results that all data obtained are between the Upper Control Limit (BKA) and the Lower Control Limit (BKB) so that the process is under control. The DPMO value is 92,250 which is converted into a sigma value of 2.83. The sigma results obtained have met the standards set in the Indonesian industry. Final yield obtained a value of 63.1%. These results indicate that the process capability of SMEs Ica still does not meet Indonesian standards and needs to be improved to reduce the number of deviations that occur in the production of tempe chips. In the analyze stage, a causal diagram is used to determine the cause of the dominant chip defect and is analyzed using fuzzy FMEA. On broken chips, the FRPN values obtained from the highest rank are product build-up (6.77), knife lack of maintenance (6.33), condition of tempeh raw material (5.79), lack of accuracy (3.57), and lack of knowledge (3 ,21). Meanwhile, for FRPN charred chips, the frying time was too long (6.76), cooking oil quality (6.07), fatigue (4.54), and the room was not comfortable (3.63). The last stage is improving to provide alternative improvements for Ica SMEs, namely adding storage containers, adding thermometers and timers, adding raw material suppliers, preparing SOPs, conducting job training, and improving working time.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522100119 |
Uncontrolled Keywords: | Keripik Tempe, Pengendalian Kualitas, Six Sigma, Fuzzy FMEA,Tempe Chips, Quality Control, Six Sigma, Fuzzy FMEA |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 18 Jul 2022 04:22 |
Last Modified: | 18 Jul 2022 04:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192192 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Septania Berlinda Wijitariyanti.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |