Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk Bokashi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Dua Varietas Tanaman Bit Merah (Beta Vulgaris L.)

Rizal, Angga Rachmadi and Ir. Ninuk Herlina, MS. and Sisca Fajriani, SP., MP. (2022) Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk Bokashi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Dua Varietas Tanaman Bit Merah (Beta Vulgaris L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman bit adalah tanaman biennial berbentuk rumput dari keluarga Chenopodiaceae. Tanaman bit memerlukan tanah yang gembur, lembab, dan drainase yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan akar yang akan menjadi umbi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi umbi bit adalah dengan membudidayakan tanaman bit menggunakan varietas unggul seperti varietas Crimson Globe dan Boro yang disertai dengan pemberian pupuk organik. Varietas Crimson Globe dan Boro adalah varietas bit merah yang umum digunakan oleh petani di Indonesia karena produksi umbi yang tinggi dan tahan pada saat musim kemarau di dataran tinggi. Bokashi berfungsi sebagai media perkembangan mikroorganisme tanah dan penambah unsur hara tanah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mempelajari interaksi antara dosis bokashi dan varietas pada dua varietas tanaman bit merah (Beta vulgaris L.). Hipotesis penelitian ialah masing-masing varietas bit merah membutuhkan dosis bokashi yang berbeda untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Juli tahun 2020 di Agro Technopark Universitas Brawijaya, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Bahan yang digunakan adalah bibit tanaman bit varietas Crimson Globe dari Vikima Seed dan varietas Boro dari Agrosid, dan pupuk bokashi limbah kota. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi, petak utama adalah varietas tanaman bit yaitu varietas Crimson Globe dan Boro, dan anak petak adalah faktor dosis pupuk bokashi terdiri dari lima taraf (dosis 0 ton/ha, 6 ton/ha, 12 ton/ha, 18 ton/ha, dan 24 ton/ha) sehingga didapat 10 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali. Variabel pengamatan meliputi pertumbuhan dan hasil tanaman. Parameter pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar dan kering total tanaman, serta bobot segar dan kering umbi. Parameter hasil tanaman meliputi bobot umbi per tanaman, panen umbi per hektar, serta diameter dan panjang umbi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (Uji F) dengan taraf 5%. Apabila hasil analisis ragam berpengaruh nyata, dilanjutkan dengan uji BNJ taraf 5%. Terdapat interaksi antara perlakuan varietas bit merah dengan dosis bokashi pada parameter tinggi tanaman, luas daun, bobot segar dan kering total tanaman, bobot segar dan kering umbi, dan panen umbi per hektar. Tidak terdapat interaksi pada parameter jumlah daun, diameter umbi, dan panjang umbi. Pada varietas Crimson Globe, dosis bokashi 18 ton ha-1 menghasilkan peningkatan produktivitas tertinggi sebesar 45,05% dari perlakuan dosis tanpa bokashi, Pada varietas Boro, dosis bokashi 24 ton ha-1 menghasilkan peningkatan produktivitas tertinggi sebesar 163,8% dari perlakuan tanpa bokashi. Pada dosis bokashi yang sama perlakuan varietas Crimson Globe dapat meningkatkan produktivitas sebesar 66,87 – 113% dibandingkan dengan perlakuan varietas Boro. Pada perlakuan dosis bokashi 18 ton ha-1 terjadi peningkatan diameter umbi sebesar 43,16% dan panjang umbi sebesar 38,52% dari perlakuan tanpa bokashi.

English Abstract

Beetroot are grass-shaped biennial plants of the Chenopodiaceae family. Beet plants need loose soil, moist, and good drainage for the growth and development of roots that will become tuber. One of the efforts that can be done to increase beetroot production is by cultivating beet plants using superior varieties such as Crimson globe and Boro varieties accompanied by applying organic fertilizer. The Crimson globe and Boro varieties are beetroot varieties that are commonly used by farmers in Indonesia because of the tuber production which is resistant during the dry season in the highlands. Bokashi functions as a medium for the development of soil microorganisms and enhancers of soil nutrients. The purpose of this study was to determine and study the interaction between bokashi dosage and variety on two varieties of beetroot (Beta vulgaris L.). The hypothesis proposed from this study is that each beetroot variety requires a different dose of bokashi to increase growth and yield. This research has been done in April to July 2020 at Agro Technopark Universitas Brawijaya, Sumber Brantas Village, Bumiaji sub-district, Batu City. The materials are seedlings of the Crimson Globe variety from Vikima Seed and Boro variety from Agrosid, and bokashi fertilizer made from municipal waste. The research will be using a Split Plot Design with the main plot is variety of beetroot, namely the Crimson Globe and the Boro, the subplot is dose factor of bokashi fertilizer consisting of five levels (doses of bokashi 0 tons ha-1, 6 tons ha-1, 12 tons ha-1, 18 tons ha-1, and 24 tons ha-1) resulting 10 treatment combinations and each treatment has three replications. Observations include observing plant growth and yield. Plant growth parameters include plant height, number of leaves, leaf area, fresh and dry weight of total plants, fresh and dry weight of tuber. Yield parameters include total plant fresh weight, tuber weight per plant, yield per hectare, tuber diameter, and tuber length. The analyzed using analysis of variance (F test) with a level of 5%. If the results of the analysis of variance have a significant effect then proceed with the HSD test level of 5%. There was an interaction between the treatment of beetroot varieties and bokashi dosage on the parameters of plant height, leaf area, fresh and dry weight of total plants, fresh and dry weight of tubers, and tuber harvest per hectare. There was no interaction on the parameters of the number of leaves, tuber diameter, and tuber length. In the Crimson Globe variety, a dosage of bokashi 18 tons ha-1 resulted in the highest productivity increase of 45.05% from the treatment without bokashi. In the Boro variety, a dosage of bokashi 24 tons ha-1 resulted in the highest productivity increase of 163.8% from the treatment without bokashi. At the same dosages of bokashi, the Crimson Globe variety treatment could increase productivity by 66.87 – 113.00% compared to the Boro variety treatment. In the treatment with bokashi dose of 18 tons ha-1, there was an increase in tuber diameter by 43.16% and tuber length by 38.52% from the treatment without bokashi.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522040035
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 18 Jul 2022 03:56
Last Modified: 18 Jul 2022 03:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192180
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ANGGA RACHMADI RIZAL.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item