Pengaruh Pemangkasan Terhadap Keanekaragaman Jamur Rizosfer Dan Potensinya Sebagai Agens Antagonis Pada Lahan Agroforestri Pinus-Kopi Di Hutan Pendidikan Universitas Brawijaya Malang

Sihombing, Basta Ridho (2022) Pengaruh Pemangkasan Terhadap Keanekaragaman Jamur Rizosfer Dan Potensinya Sebagai Agens Antagonis Pada Lahan Agroforestri Pinus-Kopi Di Hutan Pendidikan Universitas Brawijaya Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hutan pendidikan UB merupakan kawasan yang menerapkan sistem agroforestri dalam melakukan praktik budidaya pertanian. Komoditas utama yang dikembangkan oleh petani adalah kopi dan pinus. Faktor pendukung dalam meningkatkan produktivitas kopi adalah keberadaan jamur rizosfer. Jamur rizosfer membantu pertumbuhan tanaman melalui mekanisme seperti peningkatan penyerapan nutrisi, sebagai kontrol biologi terhadap patogen, dan menghasilkan hormon pertumbuhan bagi tanaman. Selain itu pengelolaan tanaman yang kurang tepat dapat mempengaruhi kondisi iklim mikro sekitar. Oleh karena itu dilakukan trimming dan pruning sebagai bentuk perlakuan yang bertujuan untuk meningkatkan keanekaragaman jamur rizosfer sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas kopi. Belum banyak penelitian yang membahas hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian ini mengenai pengaruh pemangkasan terhadap keanekaragaman janur rizosfer pada hutan pendidikan UB. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2020-Oktober 2021 di Hutan Pendidikan UB, Dusun Sumbersari, Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan Laboratorium Pengendalian Hayati 1 dan 2, Jurusan HPT FP UB. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel tanah, isolasi, prufikasi, preparasi, uji patogenesitas, uji Postulat Koch, uji daya hambat, dan analisis data. Data yang dianalisis meliputi hasil identifikasi, indeks keanekaragaman Shanon-Wiener (H’), keseragaman (E), dominansi (C). Selain itu juga dilakukan uji korelasi untuk mengetahui pengaruh iklim mikro terhadap keanekaragaman jamur rizosfer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 25 isolat sebelum pruning dan 47 isolat setelah pruning. Sehingga total isolat yang didapatkan adalah 92 isolat. Genus yang ditemukan yaitu Aspergillus, Mucor, Penicillium, Mortierella, Pythium, Fusarium, dan Trichoderma. Nilai keanekaragaman pada setelah pruning meningkat daripada sebelum pruning dengan kategori sedang. Keseragaman dan dominansi pada sebelum dan setelah pruning memiliki kategori yang sama, yaitu keseragaman tinggi dan dominansi rendah. Iklim mikro yang berpengaruh terhadap keanekaragaman jamur entomopatogen adalah suhu tanah, pH tanah, dan bahan organik. Jumlah vegetasi tidak berpengaruh terhadap keanekaragaman jamur rizosfer dibandingkan jenis vegetasi.

English Abstract

UB's education forest is an area that implements an agroforestry system in carrying out agricultural cultivation practices. The main commodities developed by farmers are coffee and pine. A supporting factor in increasing coffee productivity is the presence of rhizosphere fungi. Rhizosphere fungi help plant growth through mechanisms such as increasing nutrient absorption, as a biological control against pathogens, and producing growth hormones for plants. In addition, improper plant management can affect the surrounding microclimate conditions. Therefore, trimming and pruning were carried out as a form of treatment aimed at increasing the diversity of rhizosphere fungi so that they could help increase coffee productivity. There are not many studies that discuss this, it is necessary to do this research on the effect of pruning on the diversity of rhizosphere leaves in UB's education forest. The research was conducted in October 2020-October 2021 in UB Education Forest, Sumbersari Hamlet, Tawangargo Village, Karangploso District, Malang Regency, East Java and Biological Control Laboratory 1 and 2, Department of HPT FP UB. This research was conducted by taking soil samples, isolation, pruification, preparation, pathogenicity test, Koch's Postulate test, inhibition test, and data analysis. The data analyzed included identification results, Shanon-Wiener diversity index (H'), uniformity (E), and dominance (C). In addition, a correlation test was also conducted to determine the effect of microclimate on the diversity of rhizosphere fungi. The results showed that 25 isolates were found before pruning and 47 isolates after pruning. therefore the total isolates obtained were 92 isolates. The fungi’s genus found were Aspergillus, Mucor, Penicillium, Mortierella, Pythium, Fusarium, and Trichoderma. The value of diversity after pruning increased more than before pruning with a moderate category. Uniformity and dominance before and after pruning were in the same category, namely high uniformity and low dominance. The microclimate that influences the diversity of entomopathogenic fungi is soil temperature, soil pH, and organic matter. The amount of vegetation did not affect the diversity of rizhosphere fungi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521040195
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: agung
Date Deposited: 12 Jul 2022 02:58
Last Modified: 12 Jul 2022 02:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191913
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
BASTA RIDHO SIHOMBING.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item