Pengaruh Aplikasi Herbisida Paraquat Diklorida, Glifosat dan Penyiangan Manual Terhadap Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata)

Muharom, Ashim Najib Lil (2021) Pengaruh Aplikasi Herbisida Paraquat Diklorida, Glifosat dan Penyiangan Manual Terhadap Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Di Indonesia jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan karena selain sebagai bahan pangan jagung manis juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sayuran dan lain sebagainya. Usaha untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis salah satunya yakni mengurangi keberadaan gulma sebagai tanaman pengganggu pada budidaya tanaman jagung manis karena gulma berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis dalam hal persaingan unsur hara, air, cahaya dan ruang tumbuh dan apabila dibiarkan akan menurunkan hasil dari jagung itu sendiri. Pada penelitian kali ini melakukan perbedaan kombinasi dosis dua herbisida berbahan aktif paraquat diklorida dan herbisida berbahan aktif glifosat serta penyiangan manual. Herbisida berbahan aktif paraquat diklorida dipilih karena bersifat kontak yang mana penyerapannya melalui daun sangat cepat dan tidak mudah tercuci oleh air hujan. Sedangkan herbisida berbahan aktif glifosat bersifat sistemik yang dapat mengganggu tumbuhan dan akan mati karena kekurangan asam amino yang penting untuk melakukan berbagai proses hidupnya. Penelitian berlokasi di lahan pertanian Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Waktu pelaksaan penelitian ini berlangsung pada bulan Juli 2020 hingga September 2020. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah timbangan analitik, knapsack sprayer, ember plastik, label, bambu, sabit, kamera, buku catatan, meteran dan alat lain yang menunjang penelitian ini. Sedangkan bahan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah benih jagung manis varietas Bonanza, pupuk NPK, herbisida dengan merk dagang Supra 615 SL berbahan aktif glifosat, herbisida dengan merk dagang Supertox 276 SL berbahan aktif paraquat diklorida. Penelitian dilakukan menggunakan satu varietas tanaman jagung, dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 11 perlakuan dan 3 ulangan yang masing-masing petak terdiri dari 24 tanaman. Waktu pengaplikasian herbisida 21 hst dan 42 hst dan waktu penyiangan manual setelah 42 hst, A0: kontrol bergulma, A1: herbisida berbahan aktif glifosat 3 ml/liter, A2: herbisida berbahan aktif paraquat diklorida 4 ml/liter, A3: herbisida berbahan aktif glifosat 3 ml/liter + penyiangan manual setelah 42 hst, A4: herbisida berbahan aktif paraquat diklorida 4 ml/liter + penyiangan manual setelah 42 hst, A5: herbisida berbahan aktif glifosat 1,5 ml/liter, A6: herbisida berbahan aktif paraquat diklorida 2 ml/liter, A7: herbisida berbahan aktif glifosat 1,5 ml/liter + penyiangan manual setelah 42 hst, A8: herbisida berbahan aktif paraquat diklorida 2 ml/liter + penyiangan manual setelah 42 hst, A9: herbisida berbahan aktif glifosat 1,5 ml/liter + herbisida berbahan aktif paraquat diklorida 2 ml/liter + penyiangan manual setelah 42 hst, A10: penyiangan manual 21 hst dan 42 hst. Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan menunjukkan bahwa pengaplikasian herbisida serta di kombinasikan dengan penyiangan manual secara iv nyata dapat menekan pertumbuhan gulma dan mempengaruhi bobot kering gulma, tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun, panjang tanaman, luas daun dan hasil dari tanaman jagung. Pada perlakuan pengaplikasian herbisida tanpa di kombinasikan dengan penyiangan manual kurang efektif dalam mengendalikan gulma serta pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Sedangkan pada komponen hasil, didapatkan hasil yang paling tinggi berada pada perlakuan pemberian herbisida dengan bahan aktif yang berbeda di kombinasikan dengan penyiangan manual yaitu perlakuan A9.

English Abstract

In Indonesia, sweet corn (Zea mays saccharata) is one of the most widely cultivated plants because apart from being a food ingredient, sweet corn can also be used as animal feed, vegetables and so on. One effort to increase the growth and yield of sweet corn is to reduce the presence of weeds as a nuisance in the cultivation of sweet corn because weeds affect the growth of sweet corn in terms of competition for nutrients, air, light and space to grow and if left unchecked will reduce the yield of corn itself. . In this study, different doses of two herbicides with the active ingredient paraquat dichloride and the herbicides with the active ingredient glyphosate as well as manual weeding were carried out. The herbicide with the active ingredient paraquat dichloride was chosen because of its contact nature, which absorbs through the leaves very quickly and is not easily washed off by rainwater. While the herbicide with the active ingredient glyphosate is systemic which can interfere with plants and will die due to lack of amino acids that are essential for carrying out various life processes. The research is located in the agricultural land of Jatikerto Village, Kromengan District, Malang Regency. The time of conducting this research took place from July 2020 to September 2020. The tools used in this study were analytical scales, knapsack sprayer, plastic buckets, labels, bamboo, sickles, cameras, notebooks, meters and other tools that support this research. While the materials to be used in this research are sweet corn seeds of Bonanza variety, NPK fertilizer, herbicide with the trademark Supra 615 SL with the active ingredient glyphosate, the herbicide with the trademark Supertox 276 SL with the active ingredient paraquat dichloride. The study was conducted using one maize variety, with a Randomized Block Design (RAK) with 11 treatments and 3 replications, each plot consisting of 24 plants. Herbicide application time was 21 DAP and 42 DAP and manual weeding time was after 42 DAP, A0: weed control, A1: herbicide with active ingredient glyphosate 3 ml/liter, A2: herbicide with active ingredient paraquat dichloride 4 ml/liter, A3: herbicide with active ingredient glyphosate 3 ml/liter + manual weeding after 42 HST, A4: herbicide with active ingredient paraquat dichloride 4 ml/liter + manual weeding after 42 HST, A5: herbicide with active ingredient glyphosate 1.5 ml/liter, A6: herbicide with active ingredient paraquat dichloride 2 ml/liter, A7: herbicide with active ingredient glyphosate 1.5 ml/liter + manual weeding after 42 DAP, A8: herbicide with active ingredient paraquat dichloride 2 ml/liter + manual weeding after 42 DAP, A9: herbicide with active ingredient glyphosate 1.5 ml/liter + herbicide with the active ingredient paraquat dichloride 2 ml/liter + manual weeding after 42 DAP, A10: manual weeding 21 DAP and 42 DAP. vi Based on research that has been carried out, it shows that the application of herbicides combined with manual weeding can significantly suppress weed growth and affect weed dry weight, plant height, leaf width, number of leaves, plant length, leaf area and yield of corn plants. The herbicide application treatment without being combined with manual weeding was less effective in controlling weeds and the growth and yield of maize. While on the yield component, the highest yield was obtained in the treatment of giving herbicides with different active ingredients combined with manual weeding, namely treatment A9.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521040184
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: agung
Date Deposited: 11 Jul 2022 07:34
Last Modified: 11 Jul 2022 07:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191870
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ashim Najib Lail Muharram.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item