Perhitungan Transfer Massa Ekstraksi Tanin Sabut Kelapa Muda (Cocos nucifera L.) menggunakan Metode Ekstraksi Padat Cair Bertekanan (EPCB)

Wiratama, Lucky and Dr. Ir. Sukardi, MS and Hendrix Yulis Setyawan, STP, M.Si, Ph.D (2021) Perhitungan Transfer Massa Ekstraksi Tanin Sabut Kelapa Muda (Cocos nucifera L.) menggunakan Metode Ekstraksi Padat Cair Bertekanan (EPCB). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jumlah produksi buah kelapa (Cocos nucifera L.) pada tahun 2017 di Malang sebanyak 13.725 ton dan meningkat pada tahun 2018 menjadi 14.180 ton (BPS Kabupaten Malang, 2019). Dari produksi tersebut, 4.679 ton atau 33% adalah sabut kelapa (Pratiwi dan Pande, 2013). Sabut kelapa merupakan bagian dari buah kelapa yang belum termanfaatkan dengan baik terutama kandungan senyawa kimia didalamnya. Tanin adalah salah satu senyawa kimia dalam sabut kelapa yang termasuk dalam golongan senyawa polifenol pada kelompok flavonoid. Senyawa tanin memiliki beberapa fungsi salah satunya antibakteri sehingga dapat meminimalisir penyakit yang diakibatkan oleh bakteri. Ekstraksi merupakan cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh tanin dari sabut kelapa. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode ekstraksi padat cair bertekanan (EPCB). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar air bahan serta pengaruh waktu ekstraksi terhadap rendemen, kadar antioksidan, kadar tanin yang dihasilkan serta untuk mengetahui kecepatan perpindahan zat tanin ke pelarut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan faktor lama waktu ekstraksi sejumlah 6 perlakuan, yaitu 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, 30 menit dan 35 menit. Analisis data dimulai dengan uji normalitas, kemudian dilakukan analisis kuantitatif dengan ANOVA (Analysis of Variance) pada α=0,05. Setelah itu dilakukan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) apabila waktu ekstraksi berpengaruh signifikan. Berdasarkan hasil penelitian, kadar air bahan untuk tiap perlakuan tidak berbeda signifikan. Perlakuan lama waktu ekstraksi memiliki pengaruh signifikan terhadap rendemen ekstrak yang dihasilkan, namun pada kadar antioksidan dan tanin tidak ix berpengaruh secara signifikan. Koefisien transfer massa mengalami penurunan dengan bertambahnya waktu ekstraksi. Kadar air bahan tertinggi sebesar 83,3% untuk bahan dengan waktu ekstraksi 10, 15 dan 20 menit. Nilai rendemen dan kadar tanin tertinggi diperoleh pada waktu ekstraksi 35 menit yaitu sebesar 24,97% dan 28,02 mg TAE/g. Nilai antioksidan terbaik dihasilkan pada waktu ekstraksi 35 menit dengan nilai IC50 sebesar 11,85 ppm. Koefisien transfer massa tertinggi diperoleh pada waktu ekstraksi 10 menit sebesar 1,00 menit-1 dengan persamaan regresi y = -0,0267x + 1,1338.

English Abstract

Total production of coconut fruit (Cocos nucifera L.) in 2017 in Malang was 13,725 tons and this value increased in 2018 to 14,180 tons (BPS Malang, 2013) and from 14.180 tons 33% or 4.679 ton was coconut husk (Pratiwi dan Pande, 2013). Coconut coir is part of the coconut fruit that has not been utilized properly, especially the chemical compounds in it. Tannins are one of the chemical compounds in coconut husk which are included in the polyphenol class of the flavonoid group. Tannin compounds have several functions, one of which is antibacterial so that they can minimize disease caused by bacteria. Extraction is a method that can be done to obtain tannins from coconut coir. This research was conducted using the pressurized liquid solid extraction method (EPCB). The purpose of this study was to determine the water content of the material and the effect of extraction time on yield, antioxidant content, levels of tannins produced and to determine the speed of transfer of tannins to the solvent. The study used a randomized block design with 6 treatments a length of time extraction, namely 10 minutes, 15 minutes, 20 minutes, 25 minutes, 30 minutes and 35 minutes. Data analysis began with a normality test, then performed a quantitative analysis with ANOVA (Analysis of Variance) at α = 0.05. After that, the DMRT (Duncan's Multiple Range Test) was carried out if the extraction time had a significant effect. Based on the research results, the water content of the ingredients for each treatment did not differ significantly. Extraction time had a significant effect on the yield of the extracts, but the antioxidant and tannin levels had no significant effect. Mass transfer coefficient decreases with increasing extraction time. Highest water content was 83,3% for materials with xi extraction times of 10, 15 and 20 minutes. Highest yield and tannin content were obtained at 35 minutes extraction time, namely 24,97% and 28,02 mg TAE / g. The best antioxidant value was produced at 35 minutes extraction time with IC50 value 11.85 ppm. Highest mass transfer coefficient was obtained at 10 minutes extraction time of 1,00 minute-1 with the regression equation y = -0,0267x + 1,1338

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520100012
Uncontrolled Keywords: Ekstraksi Padat Cair Bertekanan, Sabut Kelapa Muda Tanin, Transfer Massa, Mass Transfer, Pressurized Liquid Solid Extraction, Tannin Young Coconut Coir
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: Zainul Mustofa
Date Deposited: 04 Jul 2022 02:31
Last Modified: 15 Oct 2024 06:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191436
[thumbnail of 0520100012- Lucky Wiratama_unlocked (1).pdf] Text
0520100012- Lucky Wiratama_unlocked (1).pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item