Pengaruh Jenis Pelarut dan Lama Waktu Ekstraksi menggunakan Metode MAE (Microwave Assisted Extraction) terhadap Aktivitas Antibakteri Ekstrak Mikroalga Nannochloropsis oculata

Alvionita, Avinda and Prof. Dr. Ir. Yunianta, DEA (2020) Pengaruh Jenis Pelarut dan Lama Waktu Ekstraksi menggunakan Metode MAE (Microwave Assisted Extraction) terhadap Aktivitas Antibakteri Ekstrak Mikroalga Nannochloropsis oculata. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Nannochloropsis oculata merupakan jenis mikroalga uniseluler yang masuk dalam filum Chlorophyta. N.oculata mengandung beberapa senyawa seperti fenol, flavonoid, dan senyawa lain yang berpotensi sebagai antibakteri. Tingginya potensi yang dimiliki oleh N.oculata menjadikan mikroalga tersebut terus dikembangkan dalam berbagai penelitian, salah satunya adalah tentang potensi antibakteri yang dimiliki. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi (MAE) (Maseration Assisted Extraction) untuk mendapatkan ekstrak kasar N.oculata yang kemudian dilanjutkan dengan uji aktivitas antibakteri metode difusi cakram terhadap bakteri Gram Negatif (Escherichia Coli) dan Gram Positif (Staphylococcus aureus), uji KHM dan KBM. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor, yaitu jenis pelarut dan lama waktu ekstraksi. Jenis pelarut yang digunakan adalah metanol, etanol dan etil asetat, sedangkan lama waktu ekstraksi adalah 10 menit, 20 menit dan 30 menit. Analisa data hasil pengamatan menggunakan analisa ragam (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 5%. Analisa lanjutan menggunakan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). Penetapan perlakuan terbaik dilakukan menggunakan metode multiple attribute. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat interaksi antara jenis pelarut dengan waktu ekstraksi terhadap rendemen dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji. Rendemen tertinggi ekstrak yang dihasilkan adalah pada ekstrak dengan pelarut metanol dengan waktu ekstraksi selama 30 menit yaitu sebanyak 12,30%. Aktivitas antibakteri terbaik yang diperoleh berdasarkan pengukuran diameter zona bening pada bakteri uji E.coli adalah sebesar 2,48 mm pada pelarut metanol dengan waktu ekstraksi 20 menit, sedangkan pada bakteri S.aureus adalah sebesar 15,79 mm pada pelarut etanol dengan waktu ekstraksi 20 menit. Uji KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) yang dilakukan menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri uji setelah diinkubasi selama 24 jam, sehingga tidak konsentrasi yang dibutuhkan lebih besar untuk dapat menghambat bakteri uji selama inkubasi. Hasil pengujian KHM yang tidak menunjukkan adanya hambatan, mengakibatkan tidak ada sampel yang bisa dilanjutkan untuk uji KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum)

English Abstract

Nannochloropsis oculata is a type of unicellular microalgae that is included in the Chlorophyta phylum. N.oculata contains several compounds such as phenols, flavonoids, and other compounds that have potential as antibacterial properties. The high potency possessed by N.oculata makes the microalgae continue to be developed in various studies, one of which is about its antibacterial potential. This study used the extraction method MAE (Maseration Assisted Extraction) to obtain the crude extract of N.oculata which was then followed by a disc diffusion method of antibacterial activity test against Gram Negative (Escherichia Coli) and Gram Positive (Staphylococcus aureus) bacteria, MIC and MBC tests. This research was conducted using a factorial Randomized Block Design (RBD) with 2 factors, namely the type of solvent and the length of time of extraction. The solvents used were methanol, ethanol and ethyl acetate, while the extraction time was 10 minutes, 20 minutes and 30 minutes. Analysis of the observed data used analysis of variance (ANOVA) with a confidence level of 5%. Advanced analysis using the DMRT (Duncan's Multiple Range Test). Determination of the best treatment is done using the multiple attribute method. Based on the research results, there is an interaction between the type of solvent with extraction time on yield and antibacterial activity against the tested bacteria. The highest yield of the extract produced was the extract with methanol as a solvent with an extraction time of 30 minutes, namely as much as 12.30%. The best antibacterial activity obtained based on the measurement of the clear zone diameter in the E. coli test bacteria was 2.48 mm in methanol solvent with an extraction time of 20 minutes, while the S.aureus bacteria was 15.79 mm in ethanol solvent with an extraction time of 20 minute. The MIC (Minimum Inhibitory Concentration) test that was carried out showed the growth of the tested bacteria after incubation for 18 hours, so that the concentration needed was not greater to inhibit the tested bacteria during incubation. The results of the KHM test did not show any obstacles, resulting in no sample that could be continued for the KBM (Minimum Killing Concentration) test.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520100005
Uncontrolled Keywords: Aktivitas Antibakteri, Difusi Cakram, KHM, Nannochloropsis oculata , Antibacterial Activity, Disc Difussion, MIC, Nannochloropsis oculata, MAE
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Zainul Mustofa
Date Deposited: 01 Jul 2022 07:36
Last Modified: 01 Jul 2022 07:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191418
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
0520100005- Avinda Alvionita.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item