Optimasi Konsentrasi Pelarut dan Lama Waktu Pada Proses Ekstraksi Pektin dari Kulit Jeruk Manis (Citrus sinensis) Dengan Metode Maserasi Terhadap Rendemen, Total Pektin, dan Tingkat Kecerahan Pektin

Nasution, Anggi Triwardiningsih and Dr. Widya Dwi Rukmi Putri, STP., MP. (2020) Optimasi Konsentrasi Pelarut dan Lama Waktu Pada Proses Ekstraksi Pektin dari Kulit Jeruk Manis (Citrus sinensis) Dengan Metode Maserasi Terhadap Rendemen, Total Pektin, dan Tingkat Kecerahan Pektin. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jeruk manis menghasilkan limbah kulit jeruk cukup tinggi, dimana pektin merupakan komponen dominan pada kulit jeruk, pektin dapat digunakan sebagai gelling agent, emulsifier, stabilizer, dan thickener, sehingga limbah kulit jeruk manis dapat dimanfaatkan dengan diekstrak pektinnya. Metode ekstraksi maserasi menggunakan shaker waterbath digunakan untuk ekstraksi pektin dari kulit jeruk manis, karena memiliki keuntungan yaitu mudah dilakukan dan sederhana. Asam oksalat merupakan asam organik yang dapat digunakan sebagai pelarut sebagai alternatif penggunaan asam mineral kuat pada proses esktraksi pektin dari kulit jeruk manis. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi pelarut dan lama waktu yang optimum pada proses ekstraksi pektin dari kulit jeruk manis untuk mendapatkan rendemen, total pektin, dan tingkat kecerahan yang terbaik. Rancangan penelitian ini menggunakan Response Surface Methodology (RSM) dengan rancangan Central Composite Design (CCD) melalui software Design Expert 7.1.5. Kombinasi faktor perlakuan yang digunakan yaitu, konsentrasi asam oksalat (%) dan lama waktu ekstraksi (menit). Faktor konsentrasi asam oksalat memiliki batas bawah 0,10% (-1 level) dan batas atas (0,30%) (+1 level). Sedangkan, faktor lama waktu ekstraksi memiliki batas bawah 60 menit (-1 level) dan batas atas 120 menit (+1 level). Respon yang dianalisa yaitu rendemen (%), total pektin (%), dan tingkat kecerahan pektin (L). Setelah didapatkan kondisi pektin yang optimal dilakukan karakterisasi meliputi kadar air, berat ekivalen, kadar metoksil, kadar asam galakturonat, dan derajat esterifikasi. Hasil penelitian menghasilkan nilai optimum konsentrasi pelarut asam oksalat sebesar 0,22% dengan lama waktu ekstraksi 90 menit 16 detik. Nilai respon pektin optimasi adalah 16,78% untuk rendemen, 10,59% untuk total pektin, dan 63,56 (L) untuk tingkat kecerahan pektin. Hasil verifikasi menunjukkan p>0,05, sehingga dapat disimpulkan sudah sesuai dengan prediksi. Kemudian, dilakukan karakterisasi pektin optimasi dengan hasil untuk kadar air 9,87%, berat ekivalen 901,60, kadar metoksil 5,59%, kadar asam galakturonat 51,45%, dan derajat esterifikasi 61,69%. Pektin yang dihasilkan sudah sesuai dengan standar International Pectin Producers Association (IPPA), kecuali pada berat ekivalen. Pektin hasil optimasi termasuk pektin metoksil rendah.

English Abstract

Sweet orange produces quite high orange peels waste, where pectin is a dominant component in orange peel, pectin can be used as a gelling agent, emulsifier, stabilizer, and thickener, so sweet orange peel waste can be utilized by extracting the pectin. The maceration extraction method using shaker waterbath to extract the pectin from sweet orange peels, because it has the advantages of being easy to-do and simple. Oxalic acid is an organic acid that can be used as an alternative from using strong mineral acids in the pectin extraction process. This research aims to determine the optimum solvent concentration and duration in the extraction process of pectin from sweet orange peel to get the best yield, total pectin, and brightness level of pectin. The design of this study uses Response Surface Methodology (RSM) with the design of the Central Composite Design (CCD) through Design Expert 7.1.5 software. The combination of factors used are oxalic acid solvent concentration (%) and extraction duration (minutes). The oxalic acid solvent concentration factor has a lower limit of 0.10% (-1 level) and an upper limit (0.30%) (+1 level). Meanwhile, the extraction duration factor has a lower limit of 60 minutes (-1 level) and an upper limit of 120 minutes (+1 level). The responses to be optimized are yield (%), total pectin (%), and brightness level of pectin (L). The optimum result will be characterized by water content, equivalent weight, methoxyl content, galacturonic acid level, and esterification degree. Results of the research showed optimum concentration of oxalic acid solvent used for extraction is 0.22% and optimum time of extraction is 90 minutes 16 seconds. The optimization results of the two factors are 16.78% for yield, 10.59% for total pectin, and 63.56 (L) for brightness level of pectin. The verification results show p> 0.05, so it can be concluded that it corresponds to the predictions. The characterization of the optimized pection are as follows : water content of 9.87%, equivalent weight of 901.60, methoxyl content of 5.59%, galacturonic acid level of 51.45%, and esterification content of 61.69%. The result of characterizations pectin fitted accordance with the International Pectin Producers Association (IPPA) standard, except for equivalent weight. Optimized pectin classified as low methoxyl pectin type.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520100004
Uncontrolled Keywords: Ekstraksi, Kulit Jeruk Manis (Citrus sinensis), Pektin, RSM, Extraction, Pectin, RSM, Sweet Orange (Citrus sinensis)
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Zainul Mustofa
Date Deposited: 01 Jul 2022 07:27
Last Modified: 23 Sep 2024 06:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191415
[thumbnail of Anggi Triwardiningsih Nasution.pdf] Text
Anggi Triwardiningsih Nasution.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item