Fraksi Dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Terhadap Histopatologi Hati Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Yang Diinfeksi Aeromonas Hydrophila

Fariestha, Gede Angga Krishna (2018) Fraksi Dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Terhadap Histopatologi Hati Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Yang Diinfeksi Aeromonas Hydrophila. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Budidaya ikan secara intensif memberikan keuntungan yang besar bagi pembudidayanya, namun berdampak negatif apabila tidak ditangani dengan baik terhadap usaha budidaya khususnya terhadap kesehatan ikan yang dibudidaya. Tingginya padat tebar, pakan, dan rusaknya kualitas air menyebabkan ikan sangat rentan terserang penyakit patogen. Salah satu penyakit yang menyerang ikan mas yaitu bakteri Aeromonas hydrophila Patogenitas bakteri Aeromonas hydrophila sangat berbahaya untuk ikan. Ikan yang sudah terkena bakteri ini akan terlihat dari gejala-gejala eksternal seperti kulit dan insang tampak keputihan dan pucat, luka pada tubuh ikan, terjadi hemorhagik, hipertrofi, hiperflasia dan nekrosis pada tubuh ikan terutama pada organ hati dan terjadinya geripis pada sirip. Setelah terjangkit secara akut, ikan akan kehilangan keseimbangan dan terjadi kematian. Hal ini, perlunya tindakan preventif pada ikan yang terserang bakteri Aeromonas hydrophila, yang salah satunya pengobatan. Berdasarkan pernyataan diatas, maka perlunya penanganan efektif, optimal dan ramah lingkungan yang tidak menyebabkan resistensi bakteri, yaitu menggunakan bahan alami, yang salah satunya menggunakan ekstrak dari daun kersen (Muntingia calabura L.). Beberapa riset yang dilakukan, daun kersen (Muntingia calabura L.) memiliki kelebihan dibanding dengan bagian tubuh tumbuhan kersen lainnya karena daunnya mengandung lebih banyak senyawa antibakteri dan antioksidan. Daun kersen memiliki senyawa yang seperti flavonoid, tannin, polifenol, saponin dan komponen-komponen lainnya yang berpotensial sebagai antibakteri serta menjadi antioksidan yang baik untuk penanganan penyakit akibat serangan bakteri. Penggunaan daun kersen (Muntingia calabura L.) diharapkan menjadi salah satu alternatif untuk pengobatan pada kegiatan budidaya perikanan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberian senyawa aktif fraksi daun kersen (Muntingia calabura L.) yang memiliki sifat antibakteri terhadap Aeromonas hydrophila. Menganalisis daya hambat bakteri yang diaplikasikan senyawa aktif ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) serta menganalisis pengaruh pemberian ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap ikan mas (Cyprinus carpio) terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila dilihat dari kelulushidupan dan kerusakan histopatologi hati. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2018 sampai Oktober 2018 di Laboratorium Penyakit dan Kesehatan Ikan (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang), Laboratorium Taksonomi, Struktur dan Pengembangan Tanaman (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Brawijaya Malang), Laboratorium Kimia Organik (Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek), Universitas Islam Negeri Malang) dan Laboratorium Histopatologi (Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dilakukan untuk menguji secara langsung hubungan variabel satu dengan variabel lain dan menguji suatu dugaan hubungan sebab-akibat dengan menggunakan rancangan vi acak lengkap (RAL). Proses ekstraksi menggunakan tiga pelarut yaitu etanol 96%, etil asetat dan kloroform yang bertujuan untuk mengetahui hasil terbaik dalam uji fitokimia dari ketiga pelarut tersebut. Fraksinasi menggunakan eluen metanol:etil asetat (1:8) untuk pengujian kromatografi kolom. Setelah difraksinasi, dicari fraksi terbaik melalui uji cakram. Setelah itu dilakukan karakterisasi dengan instrumen UV-Vis, FT-IR dan GC-MS. Kemudian dilanjutkan dengan bioinformatika. Untuk pengujian in-vitro dilakukan pengujian MIC (Minimum Inhibitory Concentration) dan uji cakram. Sedangkan uji in-vivo diamati gejala klinis ikan, kerusakan histopatologi hati ikan dan kelulushidupan ikan. Untuk kualitas air diuji pengamatan pH, suhu, dan oksigen terlarut. Hasil yang didapat yaitu ekstrak daun kersen menggunakan etanol 96% sebagai pelarut terbaik karena hasil uji fitokimia didapatkan senyawa flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid dan alkaloid. Hasil dari fraksinansi ditemukan 5 fraksi ekstrak dan fraksi ke-3 didapatkan terbaik karena mampu menghambat pertumbuhan A. hydrophila dengan diameter zona hambat 7,97 mm. Melaluli uji UV-Vis, FTIR dan GCMS diketahui fraksi ke-3 mengandung senyawa fenol dan turunannya melalui daerah serapan dan gugus fungsi yang ditemukan dari grafik yang dianalisis. Hasil MIC didapatkan 125 ppm merupakan konsentrasi minimal untuk menghambat bakteri karena nilai arsobansinya mendekati kontrol positif dan melalui uji cakram 175 ppm didapatkan hasil yang terbaik dengan rerata diameter zona hambat 11,22 mm. Hasil uji LC50 didapatkan 200 ppm sudah dikatakan toksik karena membunuh ikan sebelum 24 jam. Uji LD50 didapatkan 107 sebagai dosis untuk infeksi pada uji in-vivo. Hasil gejala klinis kerusakan-kerusakan pada bagian tubuh ikan mas seperti sirip terutama pada sirip ekor dan sirip dorsal, lesi, kerusakan tutup operkulum, insang memucat, sisik mengelupas, perut membuncit, terdapat benjolan yang mengeluarkan nanah, pendarahan, warna pucat dan beberapa bintik/bercak merah di sekitar tubuh ikan. Hasil analisa kelulushidupan didapatkan 175 ppm (perlakuan C) sebagai nilai terbaik yaitu 86,67%. Analisis histopatologi hati ditemukan kerusakan hipertrofi dan nekrosis. Melalui pengobatan didapatkan perlakuan C (175 ppm) dengan nilai terbaik sebagai dosis maksimal, karena didapatkan nilai kerusakan paling rendah dibandingkan dari 2 perlakuan lainnya tanpa menyebabkan kematian yang tinggi pada ikan uji. Analisa kualitas air didapatkan pH 7-7,6; suhu 22-24,1 0C dan oksigen terlarut sebesar 4,4-5,3 mg/L. Nilai-nilai tersebut masih dikatakan normal sebagai tempat hidup ikan mas yang berasal dari Batu, Malang, Jawa Timur.

English Abstract

Intensive fish farming provides great benefits for the cultivators, but has a negative impact if it is not handled properly to the cultivation business, especially to the health of the fish that are cultivated. The high stocking density, feed, and damage to water quality cause fish to be very susceptible to pathogenic diseases. One of the diseases that attacks common carp is Aeromonas hydrophila. The pathogenicity of the Aeromonas hydrophila is very dangerous affecting on fish. Fish that have been affected by this bacteria will be show external symptoms such as skin and gills that appear whitish and pale, fish body injury, hemorrhagic, hypertrophy, hyperflasia and necrosis of the fish's body, especially in the liver and demage on the fins. After an acute infection, the fish will lose balance and death occurs. This is the need for preventive action on fish attacked by Aeromonas hydrophila, one of which is treatment. Based on the statement above, the need for effective, optimal and environmentally friendly treatment that does not cause bacterial resistance, which uses natural ingredients, one of which uses kersen leaf extracts (Muntingia calabura L.). Some research has been done, kersen leaf (Muntingia calabura L.) have advantages compared to other body parts of grained plants because the leaves contain more antibacterial and antioxidant compounds. Kersen leaf have compounds such as flavonoids, tannins, polyphenols, saponins and other components that have the potential as antibacterials and become good antioxidants for the treatment of diseases caused by bacterial attacks. Treatment using kersen leaf extract (Muntingia calabura L.) is expected to be an alternative for treatment in aquaculture activities. So this study aims to analyze secondary metabolite compounds of the kersen leaf fraction (Muntingia calabura L.) which has antibacterial properties against Aeromonas hydrophila. Analyzing bacterial inhibitory power applied to the active compound of kersen leaf extract (Muntingia calabura L.) and analyzing the effect of grated leaf extract (Muntingia calabura L.) on common carp (Cyprinus carpio) infected with Aeromonas hydrophila bacteria observed by survival rate and liver histopathology damage. The study was conducted from January 2018 to October 2018 at the Laboratory of Fish Disease and Health (Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Brawijaya University Malang), Laboratory of Plant Taxonomy, Structure and Development (Faculty of Mathematics and Natural Sciences (MIPA), Brawijaya University Malang), Organic Chemistry Laboratory (Faculty of Science and Technology (Saintek), State Islamic University of Malang) and Histopathology Laboratory (Faculty of Medicine, Brawijaya University Malang). This study uses an experimental method that is done to directly test the relationship of one variable with another variable and test an alleged causal relationship using a completely randomized design (CRD). The extraction process uses three solvents namely ethanol 96%, ethyl acetate and chloroform which aims to determine the best results in the phytochemical test of the three solvents. Fractionation using methanol: ethyl acetate (1:8) eluent using for viii column chromatography. After fractionation, the best fraction is searched through disc test. After that, characterization was carried out with UV-Vis, FT-IR and GC-MS instruments. Then proceed with bioinformatics. For in-vitro testing MIC (Minimum Inhibitory Concentration) and disc test were carried out. While the in-vivo test observed fish clinical symptoms, histopathological damage to fish liver and survival rate. For water quality, pH, temperature and dissolved oxygen are examined. The results obtained were the kersen leaf extract using 96% ethanol as the best solvent because the phytochemical test results showed flavonoids, saponins, tannins, triterpenoids and alkaloids. The results of fractionation were found in 5 extract fractions and the 3rd fraction was the best because it was able to inhibit the growth of A. hydrophila with a 7.97 mm inhibition zone diameter. Through the UV-Vis, FTIR and GCMS tests, it is known that 3rd fraction contains phenol compounds through absorption and functional groups found from the analyzed graph. MIC results obtained 125 ppm were the minimum concentration to inhibit bacteria because the value of the arsobance approached positive control and through the 175 ppm disc test the best results were obtained with an average inhibition zone diameter of 11.22 mm. LC50 test results obtained 200 ppm have been said to be toxic because they killed fish before 24 hours. LD50 test was obtained 107 as a dose for infection in the in-vivo test. The results of clinical symptoms of damage to the body parts of common carp such as fins, especially on the caudal and dorsal fins, lesions, operculum lid damage, gills paled, flaky scales, bulging stomachs, there are lumps that emit pus, bleeding, pale color and some red spots around the fish's body. The results of the survival analysis were 175 ppm (treatment C) as the best value was 86.67%. Histopathological analysis of liver found hypertrophy and necrosis damage. Through treatment it was found that treatment C (175 ppm) with the best concentration as the maximum dose, because it obtained the lowest damage value compared to two other treatments without causing high mortality in fish. Water quality analysis obtained pH 7-7,6; temperatures of 22-24.1 0C and dissolved oxygen of 4.4-5.3 mg / L. These values are still considered normal as a place to live carp originating from Batu, Malang, East Java.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/639.3/FAR/f/2018/041811886
Uncontrolled Keywords: karakterisasi, antibakteri, Muntingia calabura L., pengobatan,-characterization, antibacterial, Muntingia calabura L., treatment.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates
Divisions: S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Jun 2022 03:44
Last Modified: 10 Jun 2022 03:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190921
[thumbnail of GEDE ANGGA KRISHNA FARIESTHA.pdf] Text
GEDE ANGGA KRISHNA FARIESTHA.pdf

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item