Isolasi, Seleksi dan Identifikasi Morfologi Khamir Toleran Panas (Thermotolerant Yeast) Pada Isolat Lokal di Daerah Bali Untuk Produksi Bioetanol

Aritonang, Renata Aprilia and Suprayogi,, STP., MP., PhD and Irnia Nurika,, STP., MP.,PhD (2022) Isolasi, Seleksi dan Identifikasi Morfologi Khamir Toleran Panas (Thermotolerant Yeast) Pada Isolat Lokal di Daerah Bali Untuk Produksi Bioetanol. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk mempengaruhi peningkatan penggunakaan energi di Indonesia. Namun di sisi lain, persediaan minyak bumi semakin hari terus-menerus menurun. Setiap negara berlomba untuk menciptakan bahan bakar dari energi terbarukan sebagai energi alternatif, salah satunya adalah bioetanol. Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari proses fermentasi sumber daya hayati menggunakan bantuan mikroorganisme khamir. Namun dalam proses produksi bioetanol terdapat kendala pada penyesuaian suhu pertumbuhan khamir yang cenderung pada suhu rendah, sehingga rentan terhadap kontaminasi, waktu, dan biaya yang tinggi. Maka dari itu salah satu upaya untuk mengurangi dampak negatif yang dihasilkan dari proses tersebut adalah dengan mengisolasi, menyeleksi dan mengidentifikasi khamir yang tahan terhadap suhu tinggi atau khamir toleran panas (thermotolerant yeast). Penelitian ini menggunakan 4 sampel tanah yang berasal dari daerah Bali yang kemudian diisolasi dan diseleksi terlebih dulu berdasarkan kemampuannya untuk tumbuh di suhu tinggi dengan level suhu 37 oC 40oC, 43oC dan 46oC. Pada tahapan seleksi, akan dipilih khamir yang tumbuh paling baik pada suhu tinggi khususnya diatas suhu 40 oC. Kemudian isolat yang terpilih akan diidentifikasi secara morfologi makroskopis dari bentuk koloni, permukaan, elevasi, warna, tepi dan tekstur serta secara mikroskopis dari bentuk sel, terbentuknya hifa dan reproduksi sel. Setelah melewati tahapan identifikasi isolat-isolat terpilih akan dianalisis kemampuannya dalam memperbanyak sel dan menghasilkan etanol dengan pengujian kerapatan sel atau OD (Optical Density) dan kadar etanol. Perlakuan terbaik dipilih berdasarkan kemampuan toleransi khamir terhadap suhu tinggi yang dianalisis melalui proses seleksi, serta hasil pengujian kerapatan sel dan kadar etanol yang dihasilkan dalam proses fermentasi yang dianalisis menggunakan metode multiple attribute. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa RT1 dan RT3 merupakan 2 isolat khamir toleran panas terpilih yang dapat tumbuh paling baik pada suhu diatas 40oC pada tahap seleksi. Kedua isolat ini bersama dengan kontrol UB5 diidentifikasi memiliki karakteristik khamir berdasarkan pengamatan makroskopis dan mikroskpis. Isolat RT1 memiliki bentuk koloni bulat, permukaan halus, elevasi raised, warna putih krem, tekstur butyrous, pinggiran rata, menghasilkan hifa dan bereproduksi secara budding multilateral. Sementara isolat RT3 memiliki bentuk koloni bulat, permukaan halus mengkilap, elevasi convex, warna putih krem, tekstur butyrous, pinggiran rata, menghasilkan hifa dan bereproduksi secara budding multilateral. Pada analisa kerapatan sel ketiga isolat memiliki puncak nilai OD tertinggi pada jam ke-24 dengan nilai OD isolat RT1 dan RT3 secara berurutan sebesar 5,113 dan 5,733. Sementara pada analisa produksi kadar etanol isolat RT1 memiliki nilai kadar etanol tertinggi

English Abstract

The increase in population affects the increase in energy use in Indonesia. On the other side, the supply of petroleum is continuously decreasing day by day. Every country is competing to create fuel from renewable energy as alternative energy, one of which is bioethanol. Bioethanol is an alternative fuel produced from the fermentation process of biological resources using yeast microorganisms. However, in the bioethanol production process, there are obstacles in adjusting the temperature for yeast growth which tends to be at low temperatures, making it susceptible to contamination, time, and high costs. Therefore, one of the efforts to reduce the negative impact resulting from the process is to isolat, select and identify yeasts that are resistant to high temperatures or heat tolerant yeasts (thermotolerant yeasts). This study used 4 soil samples from Bali which were then isolatd and selected based on their ability to grow at high temperatures with temperature levels of 37oC, 40oC, 43oC and 46oC. At the selection stage, yeasts that grow best at high temperatures will be selected, especially above 40 oC. Then the selected isolats will be identified morphologically macroscopically from colony shape, surface, elevation, color, edge and texture as well as microscopically from cell shape, hyphae formation and cell reproduction. After passing the identification stage, the selected isolats will be analyzed for their ability to multiply cells and produce ethanol by testing cell density or OD (Optical Density) and ethanol content. The best treatment was selected based on the ability of yeast tolerance to high temperatures which was analyzed through a selection process, as well as the results of cell density testing and ethanol content produced in the fermentation process which were analyzed using the multiple attribute method. The results of this study found that RT1 and RT3 were 2 selected heat tolerant yeast isolats that could grow best at temperatures above 40oC at the selection stage. These two isolats together with control UB5 were identified as having yeast characteristics based on macroscopic and microscopic observations. RT1 isolats had round colonies, smooth surface, raised elevation, creamy white color, butyrous texture, flat margins, produced hyphae and reproduced by multilateral budding. Meanwhile, RT3 isolats had rounded colonies, glossy smooth surface, convex elevation, creamy white color, butyrous texture, flat edges, produced hyphae and reproduced by multilateral budding. In the analysis of cell density, the three isolats had the highest peak OD value at 24 hours with OD values for RT1 and RT3 isolats of 5.113 and 5.733, respectively. Meanwhile, in the analysis of the production of ethanol content, isolat RT1 had the highest ethanol content with 3.104% and isolat RT3 with 3.764% value of ethanol.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522100038
Uncontrolled Keywords: bioetanol, fermentasi, khamir, thermotolerant yeast,bioethanol, fermentation, yeast, thermotolerant yeast
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 17 May 2022 02:03
Last Modified: 17 May 2022 02:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190482
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
RENATA APRILIA ARITONANG.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item