Kartikaningrum, Ervina Dewi and Prof. Dr. Ir. Imam Santoso,, MP and Wendra Gandhatyasri Rohmah,, STP, MP (2022) Analisis Risiko Rantai Pasok Berkelanjutan Yoghurt dengan Metode Analytical Network Process (ANP) dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Terintegrasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penerapan manajemen rantai pasok berkelanjutan memberikan dampak positif berupa keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam menghadapi persiangan bisnis. Integarsi aspek keberlanjutan dengan rantai pasok dalam menganalisis risiko rantai pasok terutama produk pertanian dengan sifatnya yang mudah rusak, bulky, serta mutunya yang beragam dapat memberikan rantai asok yang optimal. Salah satu produk pertanian tersebut adalah yoghurt yang termasuk ke dalam produk FMCG. Hal ini membuat peningkatan kebutuhan waktu, ketidakpastian permintaan serta kompleksitas dalam rantai pasok. Salah satu UKM yang memproduksi yoghurt adalah UKM Yoghurt Flamboyan “ASLI”. Permasalahan yang dialami UKM saat ini adalah ketersediaan serta kualitas bahan baku yang masih kurang memadai serta harga susu yang terus naik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis risiko rantai pasok berkelanjutan serta menganalisis strategi yang tepat untuk digunakan sebagai usulan penanganan risiko rantai pasok berkelanjutan yoghurt di UKM Yoghurt Flamboyan “ASLI”. Metode yang digunakan untuk melakukan analisis risiko rantai pasok berkelanjutan adalah integrasi Analytic Network Process (ANP) dan Failure Mode Effect and Analysis (FMEA yang akan menghasilkan nilai Weighted Risk Priority Number. Metode ANP akan menghasilkan bobot dari faktor risiko rantai pasok yang kemudian akan diintegrasikan dengan hasil analisis risiko rantai pasok berkelanjutan dari FMEA. Selanjutnya hasil dari perhitungan tersebut dapat digunakan untuk menentukan risiko yang perlu dilakukan mitigasi. Penelitian dilakukan di UKM Yoghurt Flamboyan “ASLI” Batu mulai bulan Juni hingga September 2021. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah risiko rantai pasok yoghurt pada pihak supplier yang menjadi risiko rantai pasok tertinggi yang perlu dilakukan mitigasi adalah risiko lingkungan dengan nilai RPN 154,86. Langkah mitigasi yang disarankan diantaranya pada aspek ekonomi menaikkan profit dengan manajemen keuangan yang baik, aspek sosial denganmemberikan penyuluhan dan pelatihan, pendirian komunitas peternak. Pada aspek lingkungan dengan produksi bersih serta daur ulang limbah cair. Pada aspek teknis dengan pembuatan SOP santasi serta penerapan recording. Pada aktor UKM Yoghurt Flamboyan “ASLI” faktor risiko tertinggi yang perlu dilakukan mitigasi adalah risiko kualitas dengan nilai RPN sebesar 153,9. Langkah mitigasi didasarkan pada aspek keberlanjutan, pada aspek ekonomi yaitu peningkatan pendapatan dengan usaha pupuk organik dari limbah susu cacat. Pada apsek sosial dengan peningkatan kemitraan dengan peternak. Pada aspek lingkungan dengan pengolahan limbah susu cacat menjadi pupuk organik. Pada aspek teknis dengan penerapan mesin inkubator yang dilengkapi kontrol suhu dan pH. Faktor risiko yang perlu dilakukan mitigasi dari aktor peternak dan UKM Yoghurt Flamboyan “ASLI” yaitu risiko lingkungan dan risiko kualitas secara berurutan. Baik dari pihak peternak mauun UKM diharapkan dapat segera melakukan pengendalian risiko berdasarkan aspek kebelanjutan. Selain itu, penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas alternatif mitigasi yang ditawarkan diperlukan agar konsep keberlanjutan pada rantai pasok yoghurt dapat terlaksana dengan baik.
English Abstract
The implementation of sustainable supply chain management has a positive impact in the form of a competitive advantage for companies in facing business competition. The integration of sustainability aspects with the supply chain in analyzing supply chain risks, especially agricultural products with their perishable, bulky nature, and varying quality can provide an optimal supply chain. One of the agricultural products is yogurt which is included in the FMCG product. This creates an increase in time requirements, demand uncertainty, and complexity in the supply chain. One of the SMEs that produces yogurt is the “ORIGINAL” Flamboyant Yoghurt UKM. The problems experienced by SMEs today are the availability and quality of raw materials that are still inadequate and the price of milk continues to rise. The purpose of this study is to identify, analyze the risk of sustainable supply chain and analyze the right strategy to be used as a proposal for handling the risk of a sustainable supply chain of yogurt in UKM Yoghurt Flamboyan "ASLI". The method used to carry out a sustainable supply chain risk analysis is the integration of the Analytic Network Process (ANP) and Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) which will produce a Weighted Risk Priority Number. The ANP method will produce the weights of the supply chain risk factors which will then be integrated with the results of the sustainable supply chain risk analysis from FMEA. Furthermore, the results from these calculations can be used to determine the risks that need to be mitigated. The research was conducted at the SME Yoghurt Flamboyan "ASLI" Batu from June to September 2021. The results obtained from this study are the supply chain risk of yogurt on the supplier side which is the highest supply chain risk that needs to be mitigated is the environmental risk with an RPN value of 154.86. Suggested mitigation measures include the economic aspect of increasing profits with good financial management, social aspects by providing counseling and training, establishing a farmer community. On the environmental aspect with clean production and recycling of liquid waste. On the technical aspect by making SOPs for relaxation and the application of recording. In the "ORIGINAL" Flamboyan Yoghurt UKM actor, the highest risk factor that needs to be mitigated is quality risk with an RPN value of 153.9. Mitigation measures are based on the sustainability aspect, on the economic aspect, namely increasing income with organic fertilizer business from defective milk waste. In the social aspect by increasing partnerships with farmers. On the environmental aspect by processing defective milk waste into organic fertilizer. On the technical aspect with the application of an incubator machine equipped with temperature and pH control. The risk factors that need to be mitigated by the breeder and SME Yoghurt Flamboyan “ORIGINAL” actors are environmental risk and quality risk, respectively. Both farmers and SMEs are expected to immediately carry out risk control based on sustainability aspects. In addition, further research on the effectiveness of the proposed mitigation alternatives is needed so that the concept of sustainability in the yogurt supply chain can be implemented properly.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522100019 |
Uncontrolled Keywords: | Analisis Risiko Rantai Pasok Berkelanjutan, ANP, FMEA, Yoghurt,Sustainable Supply Chain Risk Analysis, ANP, FMEA, Yogurt |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 27 Apr 2022 02:55 |
Last Modified: | 27 Apr 2022 02:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190212 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
ERVINA DEWI KARTIKANINGRUM.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |