Febrianto, Nanang (2019) Analisis Efisiensi Ekonomi Usaha Ternak Ayam Petelur Di Kabupaten Malang: Pendekatan Stochastic Frontier Analysis (Sfa). Doctor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Produksi telur ayam ras di Indonesia mempunyai potensi yang tinggi, tahun 2016 mencapai 1.485.688 ton, tumbuh rata-rata 8,55% selama kurun waktu dari tahun 2013 sampai 2016. Jawa timur merupakan salah satu daerah penghasil telur ayam ras terbesar di Indonesia. Data statisitik menunjukkan populasi ayam ras petelur di Jawa Timur sekitar 28% dari total keseluruhan populasi di Indonesia. Populasi ayam ras petelur selama 5 tahun terakhir di Jawa Timur menunjukkan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 mengalami kenaikan. Populasi tertinggi terjadi tahun 2015 sebesar 43.221.466 ekor dan terendah tahun 2011 sebesar 37.035.251 ekor, sedangkan populasi tahun 2012 sebesar 40.268.631 ekor, tahun 2013 sebesar 43.066.361 ekor, tahun 2014 sebesar 41.156.842 ekor (Dirjennakkeswan, 2016). Bertambahnya populasi dari tahun ke tahun mengindikasikan bahwa Indonesia masih kekurangan telur untuk kebutuhan domestik. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan produksi terbuka lebar dan produksi telur dalam negeri berpeluang untuk mengisi pasar ekspor. Tujuan penelitian adalah (1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan biaya produksi usaha ternak ayam petelur di Kabupaten Malang. (2) Menganalisis efisiensi teknis, efisiensi alokatif dan efisiensi ekonomi usaha ternak ayam petelur di Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan di kabupaten Malang, merupakan salah satu sentra peternakan ayam petelur di Jawa Timur. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan metode multistage sampling method (metode penentuan lokasi secara berjenjang). Alat analisis menggunakan (1) Analisis biaya, penerimaan dan keuntungan. Perhitungan biaya, penerimaan dan keuntungan usaha budidaya ternak ayam petelur berdasarkan biaya, penerimaan dan keuntungan per responden. Perhitungan biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. (2) Analisis Fungsi Produksi Stochastic Frontier. Analisis fungsi produksi dengan model fungsi produksi Stochastic Frontier digunakan untuk menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi usaha ternak ayam petelur di kabupaten Malang. Software yang digunakan untuk menghitung nilai efisiensi teknis metode SFA adalah dengan Frontier 4.1. (3) Analisis Fungsi Biaya Produksi Stochastic Frontier. Analisis fungsi biaya produksi dengan model fungsi biaya produksi Stochastic Frontier digunakan untuk menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya produksi usaha ternak ayam petelur di kabupaten Malang. Software yang digunakan untuk menghitung nilai efisiensi teknis metode SFA adalah dengan Frontier 4.1. (4) Analisis Efisiensi Teknis dan Inefisiensi Teknis. Pendekatan stochastic frontier menghasilkan dua kondisi secara simultan yakni faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan sekaligus inefisiensi peternak. (5). Analisis Efisiensi Alokatif dan Ekonomi. Usaha peternakan dikatakan berhasil mencapai efisiensi alokasi apabila mencapai keuntungan dengan mengalokasikan biaya secara minimum dari input yang ada. Efisiensi alokatif dan efisiensi ekonomis dianalisis menggunakan pendekatan dari sisi input. Ukuran efisiensi berdasarkan pendekatan stochastic frontier, dilakukan terlebih dahulu dengan menetapkan fungsi biaya dual stochastic frontier. viii Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya produksi dari 3 strata kepemilikan ternak yakni strata I sebesar Rp. 97.607.556, di ikuti strata II Rp. 279.157.605 dan strata III Rp. 497.798.529. Besar kecilnya biaya produksi tergantung dari skala usaha yang di lakukan peternak. Semakin besar usaha menyebabkan semakin tinggi total biaya yang di keluarkan. Penerimaan usaha dari 3 stara yang dimulai dari penerimaan strata III dengan total Rp. 538.265.456, strata II Rp. 301.817.655 dan di ikuti skala kecil Rp. 105.146.222. Proporsi terbesar penerimaan dari ketiga strata berasal dari penjualan telur. total keuntungan usaha peternakan ayam ras petelur strata I Rp. 7.538.666, strata II Rp. 22.660.050 dan strata III Rp. 40.466.927. Besar kecilnya keuntungan peternak dipengaruhi oleh jumlah skala usaha, penggunaan faktor-faktor produksi kerja, pengelolaan, dan modal milik sendiri atau modal pinjaman yang diinvestasikan ke dalam usaha peternakan. Hasil analisis menunjukkan pengaruh dari masing-masing variabel yang mempengaruhi faktor produksi ayam petelur di Kabupaten Malang yang berpengaruh signifikan yakni populasi (X1), obat-obatan (X3), vitamin (X5), dengan nilai koefisien positif pada taraf nyata α = 1%, dan variabel listrik (X7) signifikan dengan nilai koefisien negatif pada taraf nyata α 1 persen. Sedangkan pakan (X2), vaksin (X4) dan tenaga kerja (X6), tidak berpengaruh secara signifikant. Hasil analisis terhadap fungsi biaya produksi diperoleh variabel yang berpengaruh signifikan yakni pakan (X1) dan listrik (X6) dengan nilai koefisien positif pada taraf nyata α 1 persen, dan variabel vaksin (X3) signifikan dengan nilai koefisien negatif pada taraf nyata α 1 persen. Sedangkan obat (X2), vitamin (X4) dan gaji karyawan (X5), tidak berpengaruh secara signifikan pada taraf nyata 10 persen, 15 persen maupun 20 persen. Nilai efisiensi teknis yang diperoleh peternak untuk nilai maksimum sebesar 0,95 dan nilai minimumnya 0,31. Tingkat efisiensi teknis (TE) rata-rata peternak responden sebesar 0,78 artinya rata-rata produksi usaha ternak ayam petelur yang dijalankan oleh peternak responden di Kabupaten Malang sudah efisien secara teknis. Sebaran nilai efisiensi alokatif peternak ayam petelur di Kabupaten Malang berada pada kisaran minimum 0,19 dan maksimum 0,90 dengan nilai rata-rata 0,35. Nilai rata-rata efisiensi alokatif 0,35 mempunyai arti bahwa sebagian besar peternak belum mencapai tingkat efisiensi alokatif yang diharapkan yaitu sama dengan 1. Peternak ayam petelur di kabupaten Malang memiliki nilai rata-rata efisiensi ekonomis sebesar 0,26 dengan nilai minimum sebesar 0,04 dan nilai maksimum 0,83. Nilai tersebut mengindikasikan rata-rata peternak belum efisien karena nilai efisiensi ekonomisnya tidak sama dengan (1). Belum efisien secara ekonomi disebabkan sistem usaha peternakan ayam petelur di kabupaten Malang belum efisien secara alokatif. Tiga variabel signifikan terhadap tingkat inefisiensi teknis yaitu jumlah anggota keluarga (Z1), pekerjaan (Z4) dan pengalaman beternak (Z5), sedangkan dua variabel lainnya yang diduga tidak signifikan berpengaruh terhadap tingkat inefisiensi teknis baik pada taraf nyata 1 persen, 5 persen, 10 persen, maupun 15 persen adalah variabel umur dan pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usaha tenak ayam petelur di Kabupaten Malang adalah populasi, obat-obatan dan vitamin yang berpengaruh secara signifikan sampai tingkat kepercayaan 99 persen. Sedangkan pakan, vaksin dan tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi usaha tenak ayam petelur di Kabupaten Malang adalah biaya pakan, biaya vaksin, dan biaya listrik yang berpengaruh secara signifikan sampai tingkat kepercayaan 99 persen. (3) Usaha ternak ayam petelur di Kabupaten Mlang dapat dikatakan sudah efisien secara teknis. Rata-rata tingkat efisiensi teknis peternak sebesar 0,987. Rata-rata tingkat efisiensi alokatif dan ekonomis peternak mitra sebesar 1,167 dan 1,152. ix Beberapa saran yang dapat di rekomendasikan (1) Peternak yang belum efisien secara teknis dapat meningkatkan penggunaan faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi ayam petelur yaitu populasi, obat-obatan dan vitamin. (2) Perlu adanya kebijakan pemerintah terkait harga input dengan fasilitasi pengembangan industri sarana produksi peternakan. (3) Terkait dengan kebijakan harga input, maka untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan kajian mengenai kelayakan pengembangan industri sarana produksi peternakan, khususnya bibit ayam dan pakan dalam negeri.
English Abstract
-
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Doctor) |
---|---|
Identification Number: | DIS/636.5/FEB/a/2019/061911342 |
Uncontrolled Keywords: | POULTRY CHICKENS |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 11 Feb 2022 07:53 |
Last Modified: | 11 Feb 2022 07:53 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189732 |
Text
NANANG FEBRIANTO.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |