Mambangkik Batang Tarandam: Membangun Ulang Tata Kelola Lembaga Keuangan Mikro Lumbung Pitih Nagari Di Sumatera Barat

Fauzi, Nurul (2019) Mambangkik Batang Tarandam: Membangun Ulang Tata Kelola Lembaga Keuangan Mikro Lumbung Pitih Nagari Di Sumatera Barat. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membangun ulang tata kelola lembaga keuangan mikro berbasis komunal Lumbung Pitih Nagari di Sumatera Barat dengan menggunakan filosofi Adat Basandi Syarak_Syarak Basandi Kitabullah yang merupakan filosofi hidup masyarakat Minangkabau. Lumbung Pitih Nagari adalah lembaga keuangan mikro berbasis komunal yang dulu pernah mengalami masa kejayaan di Sumatera Barat pada periode 1970-1990 dan sekarang tercerabut dari akar komunalnya. Upaya membangun ulang Lumbung Pitih Nagari ini menemukan momentum seiring dengan keluarnya UU No 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro, UU No 4 tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No 7 Tahun 2018 tentang Nagari. Penelitian dilakukan pada tahun 2017-2018 pada empat situs penelitian yang tersebar di tiga kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat dengan menggunakan metode etnografi. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam (in-depth interview), observasi, dokumentasi dan focus group discussion. Informan dipilih dengan menggunakan pola snowball sampling. Analisis data dilakukan dengan metode alur maju bertahap (The Developmental Research Sequence) Spradley yang dimodifikasi. Penelitian ini menemukan dua realitas tema budaya yang existing saat ini dalam tata kelola Lumbung Pitih Nagari yaitu a) terjadinya perubahan konsep kepemilikan dari komunal ke individu b) terjadinya perubahan konsep akuntabilitas dari social base ke rule base. Kedua realitas ini pada prinsipnya tidak sejalan dengan kearifan lokal Minangkabau. Penelitian ini juga menghasilkan kerangka baru tata kelola Lumbung Pitih Nagari berbasis Adat Basandi Syarak_Syarak Basandi Kitabullah yang terdiri dari pondasi, pilar dan atap yang disusun secara utuh, selaras dan sesuai dengan kearifan lokal budaya Minangkabau. Selain itu penelitian ini juga memunculkan sebuah konsep kepemilikan modal baru yang disebut dengan konsep kepemilikan berbasis komunal (communal theory) sebagai pengganti konsep kepemilikan berbasis entitas (entity theory) yang tidak tepat untuk lembaga keuangan mikro berbasis komunal seperti Lumbung Pitih Nagari, Lembaga Perkreditan Desa dan lembaga sejenis lainnya.

English Abstract

The objective of this study is to reconstruct the governance of communal microfinance institutions Lumbung Pitih Nagari in West Sumatra by using the philosophy of Minangkabau people Adat Basandi Syarak_Syarak Basandi Kitabullah as the conceptual lens. Lumbung Pitih Nagari is a community-based microfinance institution which experienced its heyday in West Sumatra circa 1970s to 1990s, but now unfortunately, it has been uprooted from its communal foundation. The reconstruction gained its momentum with the enactment of Law No. 1 of 2013 on Microfinance Institutions, Law No. 4 of 2014 on Villages and the Regional Regulation of West Sumatra No. 7 of 2018 on Nagari. This study was conducted at four research sites in three municipalities in West Sumatra from 2017 to 2018, employing realistic and critical ethnography. The informants were selected trough snowball sampling technique. The data was gathered through in-dept interviews, observations, documentations and focus group discussions and analyzed using modified Spradley’s developmental research sequence method. This study finds two existing cultural realities that underlie the current governance of Lumbung Pitih Nagari: the change from communal to individual ownership and the shift from social based to rule based accountability. In fact, these cultures do not reflect the Minangkabau’s local wisdom. Hence, this study suggest a new governance model for Lumbung Pitih Nagari, which is based on Adat Basandi Syarak_Syarak Basandi Kitabullah consisting of foundations, pillars and roofs that are arranged completely and harmoniously according to the local wisdom of Minangkabau. Furthermore, this study proposes that communal theory should be used instead of entity theory, which is inarguably not suitable for community based microfinance institutions such as Lumbung Pitih Nagari, Lembaga Perkreditan Desa and other similar institutions.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DIS/332.3/FAU/m/2019/061904869
Uncontrolled Keywords: tata kelola, lembaga keuangan mikro, Lumbung Pitih Nagari, rekonstruksi, etnografi,-governance, microfinance institutions, Lumbung Pitih Nagari, reconstruction, ethnography
Subjects: 300 Social sciences > 332 Financial economics > 332.3 Credit and loan institutions
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 07 Feb 2022 08:45
Last Modified: 07 Feb 2022 08:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189482
[thumbnail of NURUL FAUZI.pdf]
Preview
Text
NURUL FAUZI.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item