Arifin, Iqlima Azarine and Wike Agustin Prima Dania, STP., M.Eng.,Ph.D (2021) Analisis Rantai Nilai dan Nilai Tambah Kopi Arabika Taji (Studi Kasus di Perkebunan Kopi Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kopi dikenal sebagai komoditas perkebunan yang memiliki keunggulan dari segi nilai ekonomis yang tinggi serta peluang pasar yang baik sehingga banyak dibudayakan. Kabupaten malang berkontribusi 25% dari total produksi kopi di tingkat Provinsi se-Jawa Timur. Salah satu perkebunan kopi berada di Desa Taji, dengan hasil produksinya adalah Kopi Taji. Hambatan yang dihadapi petani Kopi Taji sebagai pricetaker membuat aktivitas tawar-menawar di tingkat petani lemah sehingga pemasaran cherry bean kopi bergantung pada pengolah dan mempengaruhi pendapatan petani. Oleh karena itu, analisis rantai nilai dan nilai tambah diperlukan pada untuk setiap pelaku yang terlibat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas yang memberikan nilai tambah meliputi aktivitas utama dan aktivitas pendukung dan menganalisis nilai tambah untuk mengetahui distribusi pertambahan nilai yang dihasilkan dari setiap pelaku terlibat dalam menghasilkan produk Kopi Taji. Penelitian dilaksanakan di Perkebunan Kopi Taji. Metodologi penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner terbuka, identifikasi rantai nilai dilakukan dengan menggunakan konsep rantai nilai Porter, dan analisis nilai tambah dilakukan dengan menggunakan metode Hayami. Responden dalam penelitian ini berupa petani, pengolah, dan retailer. Analisis rantai nilai dilakukan pada jenis Kopi Arabika Taji. Hasil analisis identifikasi rantai nilai menunjukkan bahwa petani, pengolah, dan retailer telah melakukan aktivitas utama berupa inbound logistic, operation, outbound logistic, marketing and sales, service dan aktivitas pendukung berupa firm iii infrastructure, human resource management, technology development, procurement. Hasil analisis nilai tambah menunjukkan bahwa petani mendapatkan rasio nilai tambah kategori rendah yaitu sebesar 14% dan tertinggi terdapat pada retailer, yaitu sebesar 59% untuk pengolahan green bean menjadi kopi bubuk. Perbedaan nilai tambah tersebut disebabkan oleh kompleksitas pengolahan dan penetapan harga jual. Distribusi nilai tambah yang tidak merata dari petani hingga retailer memerlukan penyesuaian terhadap aktivitas utama dan pendukung yang dilakukan. Hasil implikasi manajerial pada petani dapat dilakukan dengan penataan kembali kegiatan budidaya, penggunaan secara maksimal fasilitas lahan yang diberikan oleh pemerintah serta peningkatan kepercayaan petani terhadap produk melalui sertifikasi indeks geografi. Seluruh pelaku kegiatan dapat memperbaiki manajemen usaha agar terstruktur dan terarah dengan membuat struktur organisasi, membuat pembukuan keuangan, dan mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.
English Abstract
Coffee is the most commodities that cultivated because it has high economic value and good market opportunities. Malang contributes 25% of the total production at the provincial level in East Java. One of the coffee plantations is located in Taji Village, the product is known as Kopi Taji. The production activity of Kopi Taji has a problem where the position of farmers as price takers is low and it makes bargaining activity at the farmer level so weak, so that the marketing of cherry beans depends on the processor and affects the farmers' income. Therefore, it is necessary to analyze the value chain and the added value for each actors involved. This study aims to identify and analyze the added value from each actor while producing Kopi Taji. The value chain is carried out to determine activities that provide added value, including primary activities and supporting activities. Value added is done to determine the distribution of value added at each stage. The research was conducted at the Taji Coffee Plantation, Malang. The research methodology was carried out using an open questionnaire, value chain identification was carried out using the Porter value chain concept, and value added analysis was carried out using the Hayami method. Respondents in this study are farmers, processors, and retailers. Value chain analysis was carried out on Arabica Coffee of Taji. The results of the value chain identification analysis show that farmers, processors, and retailers have primary activities such as inbound logistics, operations, outbound logistics, marketing and sales, service and supporting activities such as firm infrastructure, human resource management, technology development, procurement. The results of the added value analysis show that the lowest value added ratio is found in farmers, which is 14%. Meanwhile, the highest added value is found in retailers, which is 59% for processing green beans into ground coffee. The differences caused by the complexity of processing and the selling price. The unfair distribution of added value from farmers to retailers requires adjustments based on the primary and supporting activities. The results of managerial implications for farmers can be done by applying maximum use of land facilities provided by the government and increasing farmer confidence in products through geographic index certification. All actors can improve their business management to be structured by creating an organizational structure, financial books, development in technology and information.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0521100240 |
Uncontrolled Keywords: | Kopi Arabika, Nilai Tambah, Rantai Nilai,Added Value, Arabica Coffee, Vaue Chain |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 03 Feb 2022 02:29 |
Last Modified: | 11 Oct 2024 06:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189234 |
Text
165100300111036 - IQLIMA AZARINE ARIFIN.pdf Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |