Pengaruh Suhu dan Isolat Berbeda (Kluyveromyces marxianus (UB5), AITUB 2-4 Dan AITUB 2-15) Dalam Proses Pembuatan Bioetanol dengan Bahan Dasar Molase

Musdalifa, Dita Nisa and Suprayogi,, STP., MP., PhD and Sri Suhartini,, STP., M.Env.Mgt., PhD (2021) Pengaruh Suhu dan Isolat Berbeda (Kluyveromyces marxianus (UB5), AITUB 2-4 Dan AITUB 2-15) Dalam Proses Pembuatan Bioetanol dengan Bahan Dasar Molase. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bioetanol merupakan bahan kimia yang dibuat menggunakan bahan baku tanaman yang mengandung pati atau gula oleh bantuan mikroorganisme sebagai alternatif substitusi bahan bakar fosil ramah lingkungan. Salah satu bahan yang dapat dimanfaat menjadi bahan baku pembuatan bioetanol dengan baik adalah molase. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian pada pembuatan bioetanol terhadap variasi suhu (400C, 430C dan 460C) dan menggunakan jenis isolat yang berbeda yaitu Kluyveromyces marxianus (UB5), AITUB 2-4 dan AITUB 2-15 pada media molase. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi pengaruh variasi suhu dan isolat berbeda terhadap bioetanol hasil fermentasi serta menemukan kombinasi suhu terbaik pada masing-masing isolat dan menemukan isolat terbaik yang mampu digunakan sebagai pertimbangan dalam pembuatan bioetanol dengan bahan dasar molase. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial (RAK) dengan dua faktor yaitu suhu fermentasi 400C, 430C dan 460C dan jenis isolat berbeda Kluyveromyces marxianus (UB5), AITUB 2-4 dan AITUB 2-15. Molase pada pembuatan bioetanol dalam penelitian ini melewati tahap pretreatment terlebih dahulu sebelum dilakukan fermentasi. Pretreatment dilakukan secara fisik dengan pengenceran pemanasan, pengendapan dan sentrifugasi. Pretreatment secara kimia dengan penambahan asam sulfat 75% dan NaOH 50%. Proses fermentasi dilakukan secara batch dengan menambahkan masing-masing inokulum sesuai dengan rancangan percobaan ke dalam tiga tabung berbeda berisikan 180 mL molase hasil pretreatment dan di inkubasi pada waterbath statis pada suhu 400C, 430C dan 460C selama 48 jam. Selama proses fermentasi dilakukan analisis optical density tiap 12 jam sekali. Hasil fermentasi akhir pada jam ke-48 menggunakan uji ANOVA, DMRT dan Uji perlakuan terbaik menunjukkan kadar bioetanol terbaik ada pada AITUB 2-4 di suhu 400C dengan hasil bioetanol 3,44% dan effisiensi fermentasi 101,68%, pada isolat AITUB 2-15, hasil bioetanol terbaik ada pada suhu ke 430C dengan kadar bioetanol 2,83% dan effisiensi fermentasi sebesar 88,08%. Pada isolat Kluyveromyces marxianus (UB5), didapatkan hasil bioetanol terbaik ada pada suhu 400C dengan kadar bioetanol 1,58% dan effisiensi fermentasi 74,01%.

English Abstract

Bioethanol is a chemical made by using plant raw materials containing starch or sugar by the help of microorganisms as an alternative to the substitution of environmentally friendly fossil fuels. One of the materials that can be utilized into the raw material of making bioethanol well is molasses. In this study, tests were conducted on the manufacture of bioethanol against different temperature variations (400C, 430C dan 460C) and use a different type of isolate such as Kluyveromyces marxianus (UB5), AITUB 2-4 and AITUB 2-15 on molasses media. The study aimed to identify the influence of different temperature variations and isolates on fermented bioethanol as well as find the best temperature combination in each isolate and find the best isolates that can be used as consideration in the manufacture of bioethanol with the base material of molasses. The study used a factorial group randomized design (RAK) with two factors: fermentation temperatures 400C, 430C dan 460C and different types of isolates Kluyveromyces marxianus (UB5), AITUB 2-4 and AITUB 2-15. Molasses in the manufacture of bioethanol in this study passed the pretreatment stage first before fermentation. Pretreatment is done physically with dilution of heating, deposition and centrifugation. Pretreatment chemically with the addition of sulfuric acid 75% and NaOH 50%. The fermentation process is carried out in batches by adding each inoculum according to the experimental design into three different tubes containing 180 mL of molasses pretreatment results and incubated in static water bath at temperatures of 400C, 430C and 460C for 48 hours. During the fermentation process, optical density analysis is carried out every 12 hours. The final fermentation results at the 48th hour using the best ANOVA, DMRT and treatment tests showed the best bioethanol concentrations were at AITUB 2-4 at 400C with bioethanol yields of 3,44% and fermentation efficiency of 101,68%, in AITUB isolates 2-15, the best bioethanol yields were at 430C with bioethanol consentration of 2,83% and fermentation efficiency of 88,08%. In Kluyveromyces marxianus (UB5), the best bioethanol results are at 400C with bioethanol concentration of 1,58% and fermentation efficiency of 74,01%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521100234
Uncontrolled Keywords: AITUB2-4, AITUB2-15, Bioetanol, Kluyveromyces marxianus (UB5), Molase, Variasi Suhu,AITUB2-4, AITUB2-15, Bioethanol, Kluyveromyces marxianus (UB5), Molasses, Temperature Variation
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 03 Feb 2022 01:39
Last Modified: 25 Sep 2024 01:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189204
[thumbnail of DITA NISA MUSDALIFA.pdf] Text
DITA NISA MUSDALIFA.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item