Keragaman Karakter Agronomi Dan Morfologi Jarak Kepyar (Ricinus Communis L.) Generasi Ct1 Dan (Ct1)Ct0

Setyaningrum, Kartika Dewi (2020) Keragaman Karakter Agronomi Dan Morfologi Jarak Kepyar (Ricinus Communis L.) Generasi Ct1 Dan (Ct1)Ct0. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jarak kepyar (Ricinus communis L.) ialah tanaman yang berasal dari Afrika dan Timur Tengah. Tanaman ini mengandung asam risinoleat yang dimanfaatkan bijinya. Pengembangan tanaman ini sudah semakin maju seiring berjalannya waktu. Biji jarak yang digunakan sebagai bahan baku industri biodiesel saat dicampur dengan petrodiesel (Berman et al, 2011). Menurut BPS 2015, luas areal jarak kepyar sebagai tanaman semusim di Indonesia sudah cukup tinggi sekitar 12.800 Ha saat awal penanaman pada tahun 2000. Namun, 5 tahun belakangan sejak tahun 2010 luas areal penanaman jarak kepyar kian menurun hanya mencapai 3.800 Ha. Dan pada tahun 2015 data sementara kemarin semakin menurun hanya 3.200 Ha. Luasan ini untuk seluruh provinsi di Indonesia. Jika dibandingkan dengan hasil luasan komoditas tanaman perkebunan lainnya jarak kepyar ini tergolong rendah. Semakin menurunnya hasil luas area jarak kepyar ini membuat Indonesia lebih banyak mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Penyusunan varietas unggul dapat menggunakan teknik penggandaan kromosom melalui pemberian kolkisin. Pada tanaman yang diberi oleh cairan kolkisin akan terjadi perubahan sel kromosomnya menjadi poliploidi. Hal ini dapat memudahkan seorang pemulia dalam memilih sifat yang akan diambil atau ditonjolkan dalam varietas baru yang akan dilepas. Menurut Alam et al (2011) tanaman poliploidi terlihat berbeda dibandingkan tanaman diploid. Salah satu perbedaannya pada ukuran dan memiliki ketahanan lebih besar. Di Indonesia tanaman jarak kepyar kurang dibudidayakan sehingga informasi yang didapatkan sangatlah sedikit. Pada penelitian ini diharapkan dapat terjadi keragaman tanaman dalam karakter agronomi dan morfologi yang diamati setelah pemberian kolkisin pada tanaman jarak kepyar. Hipotesis pada penelitian ini adalah adanya keragaman dengan penambahan kolkisin pada karakter agronomi dan morfologi pada jarak kepyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - September 2018. Lokasi penelitian terletak di desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan terdiri dari alat-alat ini adalah cangkul, gembor, tugal, papan penanda, amplop kertas coklat, meteran, timbangan, jangka sorong, alat tulis, buku catatan, kamera, panduan descriptor castor bean dari UPOV (International Union for the Protection of New Varieties of Plants), dan Descriptor Draft National Guidelines for the Conduct of Tests for Distinctness, Uniformity and Stability Castor (Ricinus communis L.). Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah polybag, pupuk kompos, pupuk NPK, pupuk ZA, furadan, serta 8 genotip tanaman jarak kepyar yaitu Jayas, C1012, C856, C856 DM, C864, ASB 60, dan ASB 81. Metode yang digunakan dalam penelitian ini petak tunggal tanpa ulangan. Pengamatan dilakukan secara deskriptif pada seluruh tanaman. Sebelum ditanam genotip jarak kepyar direndam kolkisin sebanyak 2000 ppm atau 2%. Setiap genotip terdiri dari 10 biji. Namun, yang diberikan i perlakukan kolkisin 5 biji dan 5 biji lainnya langsung ditanam untuk sebagai pembanding tanaman perlakuan kolkisin. Pengamatan agronomi yang dilakukan pada 26 karakter dan morfologi sebanyak 40 karakter. Sedangkan untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rerata, varian, standar deviasi, dan koefisien varian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada lapang, pemberian pengaplikasian kolkisin lagi dengan dosis yang ditambahkan dari penelitian sebelumnya memberikan pengaruh nyata terutama pada kondisi fisik seperti tinggi tanaman yang berbeda terlihat jauh lebih pendek, dan lebih cepat berbunga dibandingkan tanaman pembanding.

English Abstract

Castor (Ricinus communis L.)is plant whose believed originate from Africa and South East. Castor plant contains ricinoleic acid which the seeds use. The development of castor hasprogressed over time. Castor seeds are used for material of biodiesel industry when it is mixed with petrodiesel (Berman et al, 2011). According to BPS (2015), the area of castor as an annual crop in Indonesia is quite high around 12.800 Ha at the beginning of planting in 2000. However, in last 5 years since 2010 the planting area of castor has decreased to 3.800 Ha. In 2015 the temporary data decreased to only 3.200 Ha. This area is for whole province in Indonesia. If the data compared with yield area of other crop commodities, castor plant is relatively low. Decreasing yield area of castor has made Indonesia rely more on imports to meet domestic needs. The preparation of superior varieties can use chromosome multiplication technique through application of colchicine. Applying colchicine on plant will change the cell chromosome become polyploidy. This can simplify the breeder to choose the traits to be taken or highlighted in new varieties to be released. According to Alam et al. (2011), polyploidy plants looked different than diploid plants. One of the difference is in size and has greater resistance. In Indonesia, there are least information about castor due to less cultivation. This research is expected that plant diversity can occur in agronomic and morphological characters that observed after application of colchisine on castor plant. The hypothesis of this research is there are diversityin agronomic and morphological characters by application of colchicine on castor. The research was conducted in April until September 2018 located in Jatikerto, Kromengan District, Malang. The tools that used in this research consist of hoes, watering can, stick, alva board, brown envelopes, meters, scales, calipers, stationary, notebook, camera, castor bean descriptor guides from UPOV (International Union for the Protection of New Varieties of Plants), dan Descriptor Draft National Guidelines for the Conduct of Tests for Distinctness, Uniformity and Stability Castor (Ricinus communis L.). The materials that used in this research were polybags, compost fertilizer, NPK fertilizer, ZA fertilizer, furadan and 8 genotypes of castor plants which are Jayas, C1012, C856, C856 DM, C864, ASB 60, and ASB 81. Method that used in this research was single plot without repetition. Observation conducted descriptively on all plants. Before planting, genotype of castor were soaked in 2000 ppm or 2% colchicine. Each genotype consists of 10 seeds, but only 5 seeds were applied colchicine treatment and 5 other seeds were directly planted as a comparison for plant with colchicine treatment. Agronomic observation were carried out on 26 characters and morphology of 40 characters. While data analysis that used in this research were mean, variance, standard deviation, and coefficient of variance. Based on the research which conducted in the field, application of colchicine with dose added from previous research had significant effect, especially on physical conditions iii such as different plant height that looked way shorter, and flowering faster than plants comparison.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521040006
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 24 Jan 2022 08:02
Last Modified: 04 Oct 2024 07:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188754
[thumbnail of kartika dewi S.pdf] Text
kartika dewi S.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item