Model Pengembangan UKM Gaplek Pada Penerapan Sistem Produksi Tapioka (Manihot Esculenta Crantz)”, (Studi pada UKM Gaplek di Kabupaten Pasuruan)

Hermansyah, Muhammad and Prof. Dr. Ir. Imam Santoso,, MP and Dr. Ir. Susinggih Wijana,, MS and Dr. Sucipto,, S.TP., MP. (2021) Model Pengembangan UKM Gaplek Pada Penerapan Sistem Produksi Tapioka (Manihot Esculenta Crantz)”, (Studi pada UKM Gaplek di Kabupaten Pasuruan). Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Gaplek sebagai salah satu solusi alternatif bahan baku tepung tapioka ketika tidak sedang musim panen. Kebanyakan terkendala dari warna yang kurang menarik, harga murah, kurangnya dukungan stakeholders dan minat masyarakat usaha untuk memproduksinya, sehingga sulit untuk dikembangkan dan terintegrasi perencanaan reguler pembangunan. Tujuan penelitian ini untuk: (1) Menganalisis penerapan sistem produksi tapioka dari bahan gaplek melalui perbaikan kualitas dengan waktu produksi efektif dan biaya produksi efisien pada potensi permintaan dan persediaan gaplek; (2) Mengidentifikasi karakteristik kinerja sistem produksi terhadap pengembangan UKM Gaplek dengan pilihan kriteria manajemen; (3) Merancang strategi pengembangan UKM Gaplek melalui skema pelembagaan sentra usaha dengan pengendalian faktor penghalang sistem produksi; (4) Merancang strategi pengembangan usaha menggunakan model pemberdayaan UKM Gaplek dengan variabel terprioritaskan melalui pendirian sentra usaha yang terintegrasi perencanaan pembangunan. Penelitian tahap 1, dilaksanakan pada UKM Gaplek di kabupaten Pasuruan dengan potensi lokal sesuai kondisi masing-masing UKM melalui analisis penerapan sistem produksi berdasarkan kualitas produk, persediaan dan potensi permintaan. Pada tahap 2, dilanjutkan identifikasi karakteristik UKM dengan analisis kinerja sistem produksi menggunakan pendekatan Fuzzy Analytical Hierarchi Process (Fuzzy AHP). Pada tahap 3, dilakukan perancangan pelembagaan sentra usaha yang terintegrasi program pemerintah dengan mencarikan solusi dari faktor penghalang sistem produksi menggunakan pendekatan Interpretative Structural Modelling (ISM). Selanjutnya pada tahap 4, perumusan strategi pengembangan sentra usaha yang teritegrasi program pemerintah, dilakukan proses pendampingan dengan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yang tepat dengan melakukan eksplorasi terhadap keseluruhan faktor pemberdayaan UKM menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS). Tahapan-tahapan pengembangan UKM tersebut diatas, sebagai berikut: Tahap I, Identifikasi sistem produksi tapioka dengan bahan baku gaplek dimulai dengan ubi kayu setelah dipotong terlebih dahulu, direndam pada air bersih yang telah diberi Na-metabisulfit (Na2S2O5), lalu dikeringkan. Bahan dikeringkan dengan media ruang angin yang atapnya menggunakan plastik (krobongan) sesuai luas ruang pengeringan dengan posisi arah angin membentuk sudut 300, maka gaplek akan menjadi cepat kering tanpa pengaruh musim hujan dan bisa dihasilkan gaplek putih. Produksi gaplek putih tersebut dapat memangkas waktu proses pengeringan yang biasa dilakukan oleh masyarakat sekitar 16 jam dan tidak memerlukan proses pemutihan lagi. Proses tersebut berpengaruh pada demand perbulan sebesar 300 ton melalui perhitungan Composite Performance Index (CPI) untuk melakukan penyesuaian terhadap biaya operasional produksi dengan harga beli 255,88 kg/bulan dari nilai hasil produksi yang akan disuplai dengan perhitungan Economic Order Quantity (EOQ), meminimalkan biaya persediaan yang terdiri dari biaya pemesanan dan penyimpanan melalui forecasting bulan Januari 2019 sebesar 171,95 ton. Tahap II, Setelah didapatkan kesiapan persediaan dan potensi demand, maka masih dibutuhkan kinerja sistem produksi yang tepat. Hal ini dilakukan dengan urutan prioritas untuk kriteria perencanaan jangka panjang dalam sub-kriteria perencanaan tujuan (0,09) dan jangka pendek (0,07), jangka panjang dalam proses perencanaan sub-kriteria (0,07) danjangka pendek (0,07). Urutan prioritas untuk pengorganisasian kriteria adalah pembagian kerja dalam sub-kriteria penempatan kerja (0,08) dan pengelompokan pekerjaan (0,07), koordinasi dalam sub-kriteria struktur organisasi (0,06) dan menentukan hubungan dalam organisasi (0,04). Urutan prioritas dalam mengarahkan kriteria adalah dengan mengadakan pelatihan tentang sub-kriteria manajemen SDM (0,06) dan frekuensi pelatihan (0,05), memberikan perintah pada sub-kriteria penugasan (0,06) dan pendelegasian wewenang (0,02). Urutan prioritas untuk mengendalikan kriteria dengan aktivator dalam sub-kriteria tindakan korektif (0,08) dan pembanding (0,06), proses pemantauan dalam sub-kriteria evaluasi tujuan (0,05) dan pemantauan kinerja (0,03). Hasil analisis menggunakan FAHP, kinerja sistem produksi bisa ditingkatkan dengan memprioritaskan tiga kriteria manajemen menggunakan bobot tertinggi, yaitu perencanaan tujuan jangka panjang pada kriteria perencanaan, pembagian kerja pada kriteria pengorganisasian, dan aktivator pada kriteria pengendalian. Tahap III, Hasil penelitian kinerja sistem produksi pada tahapan sebelumnya dengan prioritas kriteria manajemen dapat dijadikan program sentra usaha dalam pengembangan UKM, yaitu dengan memperbaiki sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang dapat diartikan sebagai upaya solusi bagi faktor penghalang sistem produksi menggunakan pendekatan ISM sebagai bagian dari strategi pengembangan usaha. Perumusan strategi pengembangan UKM Gaplek dengan analisis kelembagaan, kendala dan aktivitas usaha secara terstruktur diwujudkan pada program sentra usaha yang secara rinci mengendalikan pelembagaan hubungan faktor penghalang sistem produksi yang saling mempengaruhi guna terwujudnya Sentra UKM Gaplek. Tahap IV, Hasil penelitian solusi untuk mengatasi faktor penghalang green production UKM Gaplek pada tahap sebelumnya, digunakan untuk tercapainya program sentra usaha yang terintegrasi perencanaan pembangunan pemerintah secara partisipatif. Hal ini perlu dilakukan eksplorasi keseluruhan faktor pada proses pemberdayaan UKM Gaplek dengan menggunakan PRA, yaitu memfungsikan keseluruhan variabel pemberdayaan secara partisipatif yang siap dihubungkan dengan perencanaan pembangunan pemerintah. Program tersebut mengajak masyarakat memahami dirinya sendiri dan merumuskan gagasan pengembangan UKM Gaplek dalam bentuk visi pencapaiannya dengan mempertimbangkan hasil analisis terhadap potensi lokal, modal pemberdayaan, sosial masyarakat, proses pemberdayaan, keberdayaan masyarakat dan kemampuan pelaku pemberdayaan menggunakan pendekatan analisis PLS. Pendekatan tersebut dipergunakan untuk dapat berkontribusi terhadap upaya peningkatan nilai tambah dilakukan untuk mengetahui keuntungan dari potensi yang digunakan dalam pengembangan dengan hasil proses pemberdayaan sebesar 61,1 persen, sedangkan 38,9 persen dipengaruhi oleh variabel lain. Perbaikan kinerja sistem produksi dengan memperhatikan faktor penyesuaian, menghasilkan produk gaplek putih telah memangkas waktu proses yang efektif dan biaya produksi yang lebih efisien. Kinerja sistem produksi yang bisa ditingkatkan dengan memprioritaskan kriteria manajemen, pelembagaan hubungan faktor penghalang sistem produksi ramah lingkungan yang saling mempengaruhi dengan analisis kelembagaan, kendala dan aktivitas usaha secara terstruktur. Berkontribusi terhadap upaya peningkatan nilai tambah yang dilakukan untuk mengetahui keuntungan dari potensi yang digunakan dalam pengembangan usaha. Keseluruhan proses pengembangan dapat dijadikan sebagai pertimbangan menyusun strategi pengembangan UKM dalam aspek manajemen strategi serta pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi dengan perencanaan reguler pembangunan pemerintah.

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: 062104
Uncontrolled Keywords: Sistem Produksi, Gaplek, Strategi Pengembangan UKM
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: S2/S3 > Doktor Teknik Industri Pertanian, Fakultas Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 10 Jan 2022 06:50
Last Modified: 03 Oct 2024 06:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188075
[thumbnail of Muhammad Hermansyah.pdf] Text
Muhammad Hermansyah.pdf

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item