Perbedaan Kandungan Serat Pangan pada Keripik Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas) dengan Perlakuaan Penggorengan Deep Frying dan Vacuum Frying.

Frilawati, Nadia and Titis Sari Kusuma,, S.Gz, MP and Laksmi Karunia Tanuwijaya, S.Gz, M.Biomed (2021) Perbedaan Kandungan Serat Pangan pada Keripik Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas) dengan Perlakuaan Penggorengan Deep Frying dan Vacuum Frying. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang masuk ke dalam sindroma metabolik yang ditandai dengan adanya hiperglikemia. Diet tinggi serat pangan dapat memberikan dampak positif pada kondisi diabetes. Ubi jalar ungu dipilih karena merupakan salah satu bahan makanan yang memiliki kandungan serat pangan cukup tinggi. Dengan adanya proses deep frying dan vacuum frying membuat produk menjadi tahan lama dan berpotensi menjadi pangan alternatif bernilai tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan serat pangan pada keripik ubi jalar ungu dengan perlakuan penggorengan deep frying dan vacuum frying. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental dengan 5 kali frekuensi penggorengan serta 2 kali replikasi pada masing-masing metode sehingga terdapat 20 sampel. Variabel yang diukur adalah kandungan serat pangan menggunakan metode gravimetri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kandungan serat pangan antara keripik ubi jalar ungu yang diolah dengan metode deep frying dengan keripik ubi jalar ungu yang diolah dengan vacuum frying dengan hasil uji Mann Whitney p = 0,175. Nilai tertinggi dari serat pangan terdapat pada penggorengan keempat pada metode vacuum frying yaitu sebesar 14,82 g dalam 100 g sampel keripik ubi jalar ungu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perbedaan metode pengolahan tidak mempengaruhi kandungan serat pangan pada keripik ubi jalar ungu.

English Abstract

Diabetes is one of metabolic syndrome disease characterized by hyperglycemic. High dietary fiber diet has a positive effect for diabetic condition. Purple sweet potato is chosen because of its dietary fiber content. The deep frying and vacuum frying methods make the chips product last longer and is potential as a high-value alternative food. This research aimed to find out the difference of dietary fiber content between the purple sweet potato chips processed with deep frying and vacuum frying methods. This study used a Quasi Experimental method with 5 times frying frequencies and 2 replications for each methods so that there is 20 samples. The measured variable was dietary fiber content analyzed with gravimetric method. The result showed that there were no dietary fiber content differences between deep frying and vacuum frying method with the Mann Whitney Test result of p = 0.175. The highest value of dietary fiber is found in the fourth vacuum frying method, which is 14.82 g in 100 g of samples. The conclusion of this research is the difference of frying methods do not affect the dietary fiber of the purple sweet potato chips.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521060197
Uncontrolled Keywords: serat pangan, keripik ubi jalar ungu, deep frying, vacuum frying. dietary fiber, purple sweet potato chips, deep frying, vacuum frying
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 613 Personal health and safety
Divisions: Fakultas Kedokteran > Ilmu Gizi
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 24 Dec 2021 02:28
Last Modified: 23 Sep 2024 08:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/187615
[thumbnail of NADIA FRILAWATI.pdf] Text
NADIA FRILAWATI.pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item