Optimasi Kristalisasi II pada Kristalisasi Bertingkat Menggunakan Suhu Rendah untuk Separasi Fraksi Kaya Fitosterol dari Distilat Asam Lemak Minyak Sawit.

Kholila, Khumairoh and Prof. Dr. Teti Estiasih,, STP., MP and Prof. Dr. Ir. Harijono,, M.App.Sc (2021) Optimasi Kristalisasi II pada Kristalisasi Bertingkat Menggunakan Suhu Rendah untuk Separasi Fraksi Kaya Fitosterol dari Distilat Asam Lemak Minyak Sawit. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan negara produsen kelapa sawit nomor satu di dunia yang merupakan salah satu sumber miyak nabati. Selain dihasilkan produk utama berupa CPO (Crude Palm Oil), juga dihasilkan produk samping yang disebut DALMS (Distilat Asam Lemak Minyak Sawit). DALMS kaya akan asam lemak bebas serta komponen fitokimia lain seperti karoten, vitamin E, fitosterol, serta skualen. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan separasi komponen fitokimia dari DALMS terutama untuk mendapatkan fraksi kaya fitosterol (FKF) menggunakan teknik kristalisasi bertingkat pada suhu rendah (supercooling crystallization). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi optimum dari proses kristalisasi ke-II. Penentuan kondisi optimum tersebut menggunakan Response Surface Methodology dengan dua variabel bebas yaitu rasio pelarut:fraksi kristal (X1) dan lama kristalisasi II (X2). Variabel terikat (Y) atau respon yang dioptimumkan adalah kadar fitosterol. Rancangan yang digunakan adalah rancangan komposit pusat dengan model kuadratik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum yang disarankan pada proses kristalisasi II adalah menggunakan rasio pelarut:fraksi kristal sebanyak 7,81:1 dengan lama kristalisasi II yaitu 70,82 jam. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa kondisi tersebut dapat menghasilkan kadar fitosterol yang maksimum sebesar 48,74% dengan rendemen 0,03%. Hasil analisa kimia dan komponen bioaktif menunjukkan bahwa sampel FKF kondisi optimum memiliki kandungan asam lemak bebas 2,51 ± 0,03 %; bilangan peroksida 2,498 ± 0,29 meq/kg; bilangan anisidin 2,34 ± 0,20; total oksidasi 8,43; total vitamin E 60161,41 ppm (α-tokoferol 4708,07 ppm; α-tokotrienol 33855,16 ppm; λ-tokotrienol 7712,78 ppm; dan δ-tokotrienol 13885,39 ppm); total fitosterol 487457,32 ppm (β-sitosterol 183455,78 ppm; stigmasterol 333105,92 ppm; dan kampesterol 129879,45 ppm); serta kadar skualen 117,70 ppm. Selain itu juga mengandung asam oleat 59,51%; asam stearat 38,20%; asam miristat 1,66%; serta asam pentadekanoat 0,62%.

English Abstract

Indonesia is the number one of palm producing country in the world. Palm is a source of vegetable oil that can produce the main product in the form of CPO (Crude Palm Oil) and by product called PFAD (Palm Fatty Acid Distillate). PFAD was rich of free fatty acid content and other phytochemical components, which has health benefits such as carotene, vitamin E, phytosterol and squalene. Therefore, a study was conducted on the separation of phytochemical components of PFAD, especially phytosterol-rich fraction using multistages supercooling crystallization techniques.The purpose of this study was determine the optimum condition of the 2nd crystallization process, using Response Surface Methodology (RSM) with two variables, namely the ratio of solvent to crystal (X1) and crystallization time (X2) in the second crystallization. While the observed response was the levels of phytosterol-rich fraction (Y) using central composite design (CCD) with quadratic model. The collected data were analyzed using Design Expert 7.0 software. The result of these research showed that the recommended optimum condition for the 2nd crystallization process was to use solvent to crystal ratio of 7,81:1 and the crystallization time of 70,82 hours. The verification showed that these condition can produce 48,74% of phytosterol level with 0,03% of yield. Data was analyzed and showed that the phytosterol-rich fraction sample contain 2,51 ± 0,03 % of free fatty acid; 2,498 ± 0,29 meq/kg of peroxide number; 2,34 ± 0,20 of p-anisidin value; 8,43 of total oxidation; 60161,41 ppm of total vitamin E (α-tocopherol 4708,07 ppm; α-tocotrienol 33855,16 ppm; λ-tocotrienol 7712,78 ppm; and δ-tocotrienol 13885,39 ppm); 487457,32 ppm of total phytosterol (β-sitosterol 183455,78 ppm; stigmasterol 333105,92 ppm; and campesterol 129879,45 ppm), and 117,70 ppm of squalene. In addition, it also contain some of fatty acid such as 59,51% of olein acid, 38,20% of stearic acid, 1,66% of myristic acid, and 0,62% of pentadecanoic acid.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0420100013
Uncontrolled Keywords: DALMS, Fitosterol, Saponifikasi, Supercooling Crystallization
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: S2/S3 > Magister Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 09 Dec 2021 01:59
Last Modified: 23 Feb 2022 08:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186907
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
KHUMAIROH KHOLILA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item