Faktor yang Memengaruhi Penerimaan Petani Tebu Terhadap Syarat Kualitas Bahan Baku Pada PG Tjoekir Jombang

Krisnasari, Dea Dita (2021) Faktor yang Memengaruhi Penerimaan Petani Tebu Terhadap Syarat Kualitas Bahan Baku Pada PG Tjoekir Jombang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kebutuhan gula di Indonesia diprediksi akan meningkat tiap tahun. Hal ini tidak diimbangi dengan peningkatan produksi gula yang cenderung menurun sehingga jumlah produksi gula di dalam negeri saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan gula di Indonesia. Salah satu permasalahan yang menyebabkan penurunan kapasitas produksi gula terdapat pada pemasok industri gula, yaitu para petani tebu. PG Tjoekir Jombang merupakan salah satu produsen gula terbesar di Indonesia yang memiliki permasalahan pada pemasok tebu. Permasalahan yang muncul pada pemasok tebu PG Tjoekir adalah pengendalian kualitas tebu yang dihasilkan. Petani PG Tjoekir mengutamakan peningkatan bobot tebu dibandingkan dengan peningkatan rendemen sebagai penentu kualitas tebu. Standar kualitas bahan baku yang diberikan PG Tjoekir belum diimplementasikan secara maksimal oleh petani. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan syarat kualitas bahan baku akan meningkatkan dan memperbaiki manajemen kualitas di PG Tjoekir dan akan meningkatkan tanggung jawab petani sebagai pemasok PG Tjoekir untuk mempertahankan kualitas yang ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berpengaruh dalam penerimaan petani terhadap syarat bahan baku yang diberikan PG Tjoekir Jombang sehingga PG Tjoekir dapat memperbaiki sistem manajemen kualitas yang sesuai yang dapat diterima oleh petani dan memenuhi keinginan konsumen. Penelitian ini mengadopsi permodelan Technology Acceptance Model (TAM) yang mengkaji aspek penerimaan melalui perilaku (behavioural) dari objek penelitian dengan x bantuan Structural Equation Modelling (SEM) sebagai analisis data. Penelitian menggunakan empat variabel, yaitu kemudahan dalam penerapan syarat kualitas (X1), manfaat yang diperoleh (X2), peningkatan kinerja (Y1), dan penerimaan petani (Y2). Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan skala likert 1-5. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 150 petani tebu yang bekerjasama dengan PG Tjoekir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kemudahan penerapan syarat kualitas (X1) terhadap peningkatan kinerja (Y1) berpengaruh positif dan signifikan dengan p-value yang didapatkan sebesar 0,034. Hubungan manfaat yang diperoleh (X2) terhadap peningkatan kinerja (Y1) berpengaruh positif dan signifikan dengan p-value yang didapatkan sebesar <0,001. Hubungan peningkatan kinerja (Y1) terhadap penerimaan petani (Y2) berpengaruh positif dan signifikan dengan p-value yang didapatkan sebesar 0,035. Hubungan tidak langsung antara kemudahan penerapan syarat kualitas (X1) serta manfaat yang dirasakan (X2) terhadap penerimaan petani (Y1) dengan nilai indirect effects yang didapatkan berturut-turut sebesar 0,033 dan 0,136. Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi untuk PG Tjoekir antara lain menyederhanakan syarat kualitas dan memperjelas prosedur kualitas, meningkatkan fasilitas pelayanan dan pemberdayaan kepada petani tebu, membantu permasalahan pendapatan petani, serta memperbaiki dan meningkatkan manajemen kualitas terutama pada bahan baku tebu yang harus dipenuhi. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih lanjut terkait implementasi manajemen kualitas bahan baku setelah mengetahui faktor yang memengaruhi petani dalam penerimaan syarat kualitas bahan baku.

English Abstract

Sugar is the most influential commodity in Indonesia with data on sugar demand based on the Food Security Agency of the Ministry of Agriculture reaching 6,8 million tons in 2020. Sugar demand in Indonesia is predicted to increase every year but is not matched by an increase in sugar produced which tends to decrease so that the amount of sugar production domestically currently unable to meet the demand for sugar in Indonesia. One of the problems that cause a decrease in sugar production capacity is the sugar industry suppliers, namely sugar cane farmers. PG Tjoekir Jombang is one of the largest sugar producers in Indonesia which has problems with sugar cane suppliers. The problem that arises at the PG Tjoekir sugar cane supplier is controlling the quality of the sugar cane produced. PG Tjoekir farmers prioritize increasing sugar cane weight compared to increasing yield as a determinant of sugar cane quality. The raw material quality standards provided by PG Tjoekir have not been implemented optimally by farmers. The factors that influence the acceptance of the quality requirements of raw materials will improve and improve quality management in PG Tjoekir and will increase the responsibility of farmers as suppliers of PG Tjoekir to maintain the quality set. The purpose of this study was to determine the factors that influence farmers acceptance of the raw material requirements provided by PG Tjoekir Jombang so that PG Tjoekir can improve the appropriate quality management system that can be accepted by farmers and meet consumer desires. This research uses the Technology Acceptance Model (TAM) based on modeling concept which examines the xii behavioral aspects of acceptance of the object of research with the help of Structural Equation Modeling (SEM) as data analysis. The study used four variables, namely the ease of applying the quality requirements (X1), the benefits obtained (X2), increased performance (Y1), and farmer acceptance (Y2). The research instrument used a questionnaire with a Likert scale 1-5. The questionnaires were distributed to a number of 150 sugarcane farmers in collaboration with PG Tjoekir. The results showed that the relationship between the ease of applying the quality requirements (X1) to the performance improvement (Y1) had a positive and significant effect with the probability value (p-value) which was obtained at 0.034. The relationship between the benefits obtained (X2) on increased performance (Y1) has a positive and significant effect with the p-value obtained of <0.001. The relationship between performance improvement (Y1) and farmer acceptance (Y2) has a positive and significant effect with the p-value <0.035. The indirect relationship between the ease of applying the quality requirements (X1) and the perceived benefits (X2) on farmer acceptance (Y1) has a positive effect on the value of the indirect effects obtained, which are 0.033 and 0.136, respectively. Based on the results of the study, recommendations for PG Tjoekir include simplifying quality requirements and clarifying quality procedures, improving service facilities and empowering sugarcane farmers, helping farmers' income problems, and improving and improving quality management, especially in sugarcane raw materials that must be fulfilled. Suggestions for further research can further examine the implementation of raw material quality management after knowing the factors that influence farmers in accepting raw material quality requirements.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521100119
Uncontrolled Keywords: Gula, Kualitas, Penerimaan Petani, Technology Acceptance Model (TAM),Sugar, Quality, Farmer Acceptance, Technology Acceptance Model (TAM)
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 29 Oct 2021 07:15
Last Modified: 24 Feb 2022 02:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186220
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Dea Dita Krisnasari.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item