Analisis Variasi Jumlah Bahan dan Celah Aliran Udara pada Tray Terhadap Laju Pengeringan Beserta Mutu Cengkeh Akhir

Pambudi, Gigih (2021) Analisis Variasi Jumlah Bahan dan Celah Aliran Udara pada Tray Terhadap Laju Pengeringan Beserta Mutu Cengkeh Akhir. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan salah satu tanaman komoditi perkebunan yang berasal dari Indonesia. Sebagian besar tanaman cengkeh tumbuh dan tersebar di kawasan Indonesia, mulai dari pulau Sumatra, Jawa, Maluku dan Sulawesi. Cengkeh yang sudah dipanen harus dilakukan penanganan dengan cara dilakukan pengeringan untuk menjaga mutunya. Pengeringan cengkeh di Indonesia umumnya menggunakan panas matahari dengan waktu penjemuran selama 5-7 hari untuk mencapai kadar air sebesar 14%. Pengeringan secara mekanis dapat mengurangi resiko ketergantungan pada cuaca dan dapat menghindari resiko kerusakan cengkeh karena waktu pengeringan yang terlalu lama. Vertical oven with indirect system merupakan suatu metode pengeringan mekanis dengan menggunakan oven berbentuk rak atau cabinet dryer. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial menggunakan 2 faktor. Faktor pertama yaitu jumlah bahan (1kg, 1,5 kg dan 2 kg). Faktor kedua yaitu celah aliran udara pada tray yang digunakan (1 cm, 2 cm dan 3 cm). Parameter variasi jumlah bahan dan celah aliran udara pada penelitian ini dipilih untuk melihat adanya perbedaan laju pengeringan cengkeh. Data hasil dari penelitian ini diolah menggunakan software SPSS dengan melakukan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan selang kepercayaan 5%. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa perlakuan variasi massa bahan dan ukuran celah pada tray berpengaruh nyata atau berpengaruh signifikan (α=0,05) terhadap laju pengeringan. Namun, perlakuan variasi massa dan ukuran celah pada tray tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air akhir. Rendemen minyak cengkeh dipengaruhi oleh peningkatan bahan yang digunakan dalam proses penyulingan. Hasil parameter uji organoleptik menunjukkan bahwa cengkeh kering keseluruhan mempunyai bau yang menyengat dan tidak apek, serta mempunyai warna keseluruhan coklat. Hasil perlakuan terbaik dengan metode Zeleny meliputi parameter kadar air akhir, rendemen cengkeh, rendemen minyak dan nilai laju pengeringan. Hasil perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan variasi massa 1500 gr dengan ukuran celah pada tray 2 cm. Cengkeh kering dengan perlakuan terbaik mempunyai karakteristik kadar air akhir 12,62%, rendemen minyak 9,1933%, nilai laju pengeringan 2,0967 %/Jam dan aroma menyengat serta warna cengkeh coklat.

English Abstract

Cloves (Syzygium aromaticum) is one of the plantation commodity plants originating from Indonesia. Most clove plants grow and spread in Indonesia, starting from the islands of Sumatra, Java, Maluku and Sulawesi. Cloves that have been harvested must be handled by drying to maintain its quality. Clove drying in Indonesia generally uses solar heat with a drying time of 5-7 days to achieve a water content of 14%. Mechanical drying can reduce the risk of dependence on the weather and can avoid the risk of clove damage due to too long drying time. Vertical oven with indirect system is a method of mechanical drying using a shelf-shaped oven or cabinet dryer. This study used a Randomized Group Design (RAK) with a factorial pattern using 2 factors. The first factor is the amount of material (1kg, 1.5 kg and 2 kg). The second factor is the airflow gap in the tray used (1 cm, 2 cm and 3 cm). Parameters of variations in the amount of materials and airflow gaps in this study were chosen to see the difference in the drying rate of cloves. The data from this study was processed using SPSS software by conducting Duncan Multiple Range Test (DMRT) with a 5% confidence lapse. The results showed that the treatment of material mass variation and gap size on the tray had a real or significant effect (α=0.05) on the drying rate. However, the treatment of mass variations and slit sizes on the tray had no noticeable effect on the final moisture content. The yield of clove oil is influenced by the increase in materials used in the distillation process. The results of organoleptic test parameters showed that the whole dried cloves had a pungent and not musty smell, and had an overall brown color. The best treatment results by Zeleny method include final moisture content parameters, clove yield, oil yield and drying rate value. The best treatment result is obtained at the treatment of mass variation of 1500 gr with a slit size on the tray of 2 cm. Dry cloves with the best treatment have the characteristics of final moisture content of 12.62%, oil yield of 9.1933%, drying rate value of 2.0967 %/Hour and pungent aroma and brown clove color.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521100087
Uncontrolled Keywords: Cengkeh, Pengeringan, Cabinet Dryer, Laju Pengeringan,Clove, Drying, Cabinet Dryer, Drying Rate
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 23 Oct 2021 06:24
Last Modified: 03 Oct 2024 07:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/185404
[thumbnail of Gigih Pambudi.pdf] Text
Gigih Pambudi.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item