Nestapa,, Niscaya Sirna (2021) Analisa Wacana Kritis: Diskriminasi Berbasis Gender Pada Film “Kim Ji Young: Born 1982". Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada waktu ini, film tidak hanya hadir sebagai produk seni dan budaya, namun juga sebagai wadah untuk menuangkan nilai, ide, gagasan, kritik, yang disebut sebagai ideologi. Untuk mengungkap sebuah ideologi di dalam film, analisa wacana kritis dapat digunakan untuk menemukan hasil tersebut. Pada penelitian ini, analisa wacana kritis digunakan untuk mengungkap ideologi tertentu pada film “Kim Ji Young: Born 1982” dengan dua tujuan pemecahan masalah; (1) mengetahui tipe diskriminasi berbasis gender yang dialami oleh karakter perempuan pada film “Kim Ji Young: Born 1982” (2) mengungkap ideologi yang digambarkan pada film “Kim Ji Young: Born 1982”. Penelitian ini menggunakan Analisa Wacana Kritis mencakup tujuan untuk membahas gambaran diskriminasi yang terjadi di masyarakat dan menawarkan solusi pada isu tersebut. Dalam hal ini, analisa tersebut mengacu pada diskriminasi berbasis gender yang terdapat pada film “Kim Ji Young: Born 1982”. Peneliti menggunakan Analisa Wacana Kritis oleh Fairclough (1995), Diskriminasi oleh Pincus (2000), dan Seksisme Ambivalent oleh Glick & Fiske (1996) sebagai landasan teori dalam melakukan penelitian. Peneliti juga menggunakan metode kualitatif, khususnya analisa deskriptif karena yang menjadi objek penelitian ini adalah dokumen teks. Data penelitian diperoleh dari mencatat percakapan pada film, mencatat hasil wawancara penulis film, dan membuat catatan terhadap respon masyarakat yang terdapat pada media massa. Dalam menganalisa data penelitian, peneliti membuat kode pada setiap data dan mengklasifikasikan data tersebut ke dalam tabel, membuat rangkaian kronologi (timeline), dan menjelaskan. Pada hasil penelitian, ditemukan bahwa diskriminasi berbasis gender terdapat pada film “Kim Ji Young: Born 1982”. Diskriminasi tersebut adalah diskriminasi berbasis gender yang struktural. Diskriminasi struktural mendominasi pada cerita-cerita yang digambarkan di “Kim Ji Young: Bon 1982”. Sementara itu, ideologi dari film tersebut adalah seksisme, khususnya benevolent sexism. Jenis diskriminasi berbasis gender yang struktural ditemukan melalui analisis teks dari Fairclough (1995), membuktikan bahwa bahasa mempunyai peran penting dalam bermasyarakat, bagaimana seseorang mengemukakan gagasannya menggunakan bahasa yang ia gunakan. Analisa teks digabungkan dengan landasan teori lainnya seperti teori diskriminasi dan teori seksisme. Teori diskriminasiix mengungkap adanya tingkatan dalam diskriminasi yaitu mulai dari tingkat antar individu, diskriminasi pada level institusi, dan diskriminasi struktural. Lalu, untuk menjawab rumusan masalah kedua, peneliti menggunakan analisa diskursif dan analisa mengungkap bagaimana ideologi diperlihatkan pada film “Kim Ji Young: Born 1982” yaitu penulis film memulai dengan membuat judul nama Kim Ji Young yang mewakilkan penderitaan yang hampir dialami oleh seluruh perempuan di Korea Selatan dan penulis melakukan penggambaran terhadap aspek-aspek dan tingkatan diskriminasi yang dialami oleh kebanyakan perempuan di Korea Selatan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunakan analisa wacana kritis pada wacana lainnya yang mengungkap permasalahan sosial khususnya seksisme yang menyebabkan permasalahan seperti standar kecantikan yang tidak realistis. Untuk pembaca dan orang-orang dalam industri perfilman, ideologi bisa menjadi ide yang menghasilkan edukasi kepada masyarakat dengan memasukkan ideologi tersebut ke dalam plot dan adegan yang selanjutnya akan membuat audiens menjadi lebih kritis
English Abstract
Nowadays, film does not only emerge as an art and cultural product, but also as a media which refelcts values, criticism to the social issues, ideas that are called as ideology. In revealing ideology, a study of critical discourse analysis can be used. In this study, CDA is applied to reveal certain ideology in film “Kim Ji Young: Born 1982” with two research objectives; (1) to determine what type of gender discrimination found and experienced by the characters in the film “Kim: Born 1982” (2) to reveal how the ideology of the film “Kim Ji Young: Born 1982” is represented. The study used Critical Discourse Analysis (CDA) which embodied the goal to deconstruct the idea of discrimination in society and offered the problem solving to the issue. In this case, it referred to the gender discrimination occured in “Kim Ji Young: Born 1982”. The researcher used theory model by Fairclough (1995), Discrimination by Pincus (2000), and Ambivalent Sexism by Glick & Fiske (1996). This research used descriptive qualitative as the methodology since the object of the analysis in this research was document textual analysis. In obtaining the data, the study took notes conversations in the film, the interview of the scriptwriter, and people’s responses through online mass media. While in analyzing the data, this study classified the data in the form of table, made timelines, also explained it. The study revealed that gender discrimination existed in the film “Kim Ji Young: Born 1982”. The dominant type found in the film was structural gender discrimination, followed by institution and individual discrimination were showed the least. The ideology lied on sexism ideology, specifically with the attitude of benevolent sexism. It was found by analyzing the data through textual analysis which proved that language played important role in society in conveying value held by someone. The textual analysis was elaborated with other theories; discrimination theory and sexism theory. Discrimination embodied the level of discrimination, started with the individual discrimination, institution discrimination, and structural discrimination. In answering the second problems, the study used discursive practice analysis and sociocultural practice analysis and it was found that the ideology was represented through the way the writer of the film named the character Kim Ji Young as a representation of women who faced structural gender discrimination in South Korea and conveyed the women’s struggle in facing each level of discrimination in South Korea. For future study, the present study suggests that criticalvii discourse analysis can be used to represent the ideology of other discourses, especially in deconstruct social issues such as sexism which results in many problems such as shaming language, internalized misogyny, and unrealistic beauty standard. For the readers and people involved in film industry, it can be a manifestation to the education to society to insert scenes and plots that uncovering social issues awareness and the audiences can be more critical of it.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052112 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Samsul Arifin |
Date Deposited: | 22 Oct 2021 12:23 |
Last Modified: | 07 Oct 2024 07:46 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/185161 |
Text
NISCAYA SIRNA NESTAPA.pdf Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |