Analisis Maksim Percakapan dan Implikatur Percakapan dalam Film “Lady Bird”: Kajian Pragmatis

Angger M, Kresna (2021) Analisis Maksim Percakapan dan Implikatur Percakapan dalam Film “Lady Bird”: Kajian Pragmatis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Percakapan adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam hal ini, Prinsip Kerjasama dan Maksim Percakapan dibutuhkan dari kedua belah pihak untuk menciptakan pertukaran pembicaraan yang kooperatif. Pun demikian, beberapa ketidakpatuhan maksim juga sering dilakukan oleh penutur untuk mencapai beberapa tujuan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketidakpatuhan maksim dan mengklasifikan jenis implikatur percakapan. Instrumen kajian yang digunakan adalah film berjudul Lady Bird. Terdapat dua tujuan yang ingin pada penelitian ini. Yang pertama, meneliti seberapa banyak ketidakpatuhan maksim yang dilakukan oleh para karakter film. Kedua, untuk mengklasifikasikan jenis dari implikatur percakapan pada percakapan tersebut, serta menjelaskan maksud serta tujuan dari implikatur tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif serta metode analisis konten sebagai metodologi penelitian. Data dari kajian ini diperoleh dari naskah film yang diunduh dari internet. Peneliti hanya berfokus pada ucapan dari para karakter yang melanggar maksim percakapan. Peneliti menggunakan teori dari Thomas (1995) dan Grice (1975) untuk meneliti ketidakpatuhan maksim dan mengklasifikasikan implikatur percakapan, sekaligus menjelaskan makna tersirat dari implikatur tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 24 ketidakpatuhan maksim yang terdiri dari 14 Maxim Violations (1 Maksim Kualitas, 5 Maksim Kuantitas, 2 Maksim Relevansi, 7 Maksim Cara), 8 Maxim Floutings (1 Maksim Kualitas, 1 Maksim Kuantitas, 1 Maksim Relevansi, 5 Maksim Cara), 1 Maxim Infringement (Maksim Kualitas), dan 1 Opting out of Maxim (Maksim Kuantitas). Demikian, ada 24 implikatur percakapan yang tersirat yang mencakup 12 implikatur percakapan umum, dan 12 implikatur percakapan khusus. Peneliti berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat untuk para pembaca, khususnya mahasiswa Sastra Inggris. Ke depannya, peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar meneliti kepatuhan dan ketidakpatuhan maksim, sekaligus implikatur percakapan dengan menggunakan instrumen selain film

English Abstract

Conversation is something inseparable from human life. In this case, the Cooperation Principle and Conversational Maxim are needed from both parties to create a cooperative talk exhange. Even so, some non-observance of maxims were often done by speakers to achieve their goals. This study aimed to analyze nonobservance of maxims and classify the types of conversational implicatures implied in them. The research instrument used is a film entitled Lady Bird. There were two aims in this research. Firstly, examining how much non-observance of maxims made by the movie characters. Secondly, to classify the types of conversational implicatures, and to explain the intent and purpose of these implicatures. This study used qualitative approach and content analysis method as a research methodology. The data of this study were obtained from movie scripts downloaded from the internet. The researcher only focused on the utterances of the characters dealt with conversational maxims. The researcher used the theory of Thomas (1995) and Grice (1975) to examine the non-observance of maxims and classify conversational implicatures, as well as to explain the implied meaning behind it. The results showed that there were 24 non- non-observance of maxims consisting of 14 Maxim Violations (1 Quality Maxim, 5 Quantity Maxims, 2 Relevance Maxims, 7 Manner Maxims), 8 Floutings Maxims (1 Quality Maxim, 1 Quantity Maxim, 1 Relevance Maxim, 5 Manner Maxims), 1 Maxim Infringement (Quality Maxim), and 1 Opting out of Maxim (Quantity Maxim). Thus, there were 24 conversational implicatures which covered 12 generalized implicatures, and 12 particularized implicatures. The researcher hoped that this research can be useful for readers, especially English Literature students. In the future, the researcher suggests to the next researcher to examine the observance maxim and non-observance maxim, as well as conversational implicatures using instrument other than movie

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052112
Subjects: 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Samsul Arifin
Date Deposited: 22 Oct 2021 03:38
Last Modified: 03 Oct 2024 07:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/184926
[thumbnail of KRESNA ANGGER MARZUQNA.pdf] Text
KRESNA ANGGER MARZUQNA.pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item