Analisis Risiko Kualitas Produk Sandal Jepit Menggunakan Pendekatan House of Risk

Indiarto, Joko (2020) Analisis Risiko Kualitas Produk Sandal Jepit Menggunakan Pendekatan House of Risk. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

PT. Surya Sakti Utama merupakan produsen sandal jepit dengan brand Ardiles. Dalam melakukan aktivitas produksinya pada tahun 2018, masih ditemukan rata-rata persentase produk cacat yang melebihi batas produk cacat yang ditentukan oleh perusahaan. Perusahaan menetapkan batasan untuk produk cacat sebesar 2% dari jumlah produksi. Tetapi, pada bulan Agustus tercapai persentase produk cacat sebesar 2,65% yang merupakan persentase produk cacat tertinggi pada tahun 2018. Produk cacat yang muncul ditemukan dikeseluruhan lini produksi perusahaan. Produk cacat yang berpotensi muncul dapat diakibatkan dari prosesproses sebelumnya yang tidak terdeteksi oleh operator. Jenis cacat produk yang terjadi pada perusaahan ini antara lain cacat sablon, cacat bentuk tidak sesuai, cacat berlubang, cacat keriput, cacat warna, dan cacat jamur. Dalam mengatasi risiko produk cacat, perusahaan melakukan pengerjaan ulang dengan cara mendaur ulang produk cacat. Dengan melakukan pengerjaan ulang mengharuskan perusahaan mengeluarkan biaya lebih dalam proses produksinya yang juga merupakan sebuah waste. Terdapatnya produk cacat dan pengerjaan ulang produk cacat merupakan risiko yang serius dan harus segera diperbaiki. Sehingga, perlu dilakukan identifikasi kejadian risiko, mendefinisikan penyebab risiko, menganalisa risiko, mengevaluasi risiko, dan memberikan strategi mitigasi kepada perusahaan. Dari berbagai hal yang dilakukan tersebut diharapkan dapat mengurangi risiko produk cacat yang mungkin muncul pada aktivitas produksi dan menghasilkan produk yang baik. Pada penelitian ini untuk mengidentifikasi risiko cacat pada aktivitas produksi menggunakan analisis Quality Risk Management. Quality Risk Management adalah proses sistemastis untuk penilaian, pengendalian, komunikasi dan tinjauan risiko terhadap kualitas produk. Kemudian menggunakan pendekatan House of Risk (HOR) untuk mengelola risiko yang terdiri atas HOR fase 1 yang merupakan tahap identifikasi risiko dan HOR fase 2 yang merupakan tahap penanganan risiko. Data yang dibutuhkan sebagai input pada HOR fase 1 adalah identifikasi risk event, identifikasi risk agent, penilaian severity, penilaian occurrence, dan penilaian korelasi risk event dengan risk agent. Kemudian data-data tersebut akan digunakan untuk melakukan perhitungan nilai ARP (Aggregat Risk Potentials). Data yang dibutuhkan sebagai input pada HOR fase 2 adalah 80% dari persentase kumulatif nilai ARP (Aggregat Risk Potentials) untuk memeilih risk agent yang akan diberi strategi preventif, penilaian korelasi strategi preventif dengan risk agent, keefektifan strategi, dan tingkat kesulitan dalam menerapkan setiap strategi. Kemudian data-data tersebut akan digunakan untuk melakukan perhitungan nilai ETD (Effectiveness to Difficulty) sehingga dapat diketahui urutan strategi yang diprioritaskan dalam menangani risiko. Hasil penelitian ini yaitu pada HOR fase I diperoleh sebanyak 56 risk event dan 54 risk agent. Pada HOR fase II dilakukan penentuan risk agent yang untuk dilakukan penangan risiko terlebih dahulu, yang dipilih sebanyak dua puluh risk agent yang berkontribusi sebesar 80% dari nilai total ARP. Dari dua puluh risk agent tersebut diperoleh sebanyak lima belas strategi preventif dengan salah satu strategi preventif yang memiliki prioritas pertama yaitu merancang meja alat gerinda sesuai dengan posisi operator untuk mengatasi kelalaian operator (human error) dan posisi alat kerja yang kurang baik.

English Abstract

PT. Surya Sakti Utama is a flip-flops manufacturer with the Ardiles brand. In carrying out its production activities in 2018, it is still found an average percentage of defective products that exceed the limits of defective products specified by the company. The company sets a limit for defective products at 2% of total production However, in August the percentage of defective products reached 2.65% which was the highest percentage of defective products in 2018. Defective products that appear are found throughout the company's production line. Potential defective products can result from previous processes that are not detected by the operator. The types of product defects that occur in this company include screen printing defects, inappropriate defects, perforated defects, wrinkled defects, color defects, and mold defects. In overcoming the risk of defective products, the company reworks it by recycling defective products. Reworking requires the company to spend more in the production process which is also a waste. The presence of defective products and reworking defective products is a serious risk and must be corrected immediately. Therefore, it is necessary to identify risk events, define the causes of risks, analyze risks, evaluate risks, and provide mitigation strategies to the company. From the various things done, it is expected to reduce the risk of defective products that may arise in production activities and produce good products. In this study to identify the defects risk in the production activities using Quality Risk Management analysis. Quality Risk Management is a systematic process for evaluating, controlling, communicating and reviewing risks to product quality. Then use House of Risk (HOR) approach to manage risk which consists of HOR phase 1 which is the risk identification phase and HOR phase 2 which is the risk management stage. The data needed as input in phase 1 of HOR is risk event identification, risk agent identification, severity assessment, assessment occurrence, and correlation assessment risk event with risk agent. Then the data used to calculate the ARP (Aggregate Risk Potentials) value. The data needed as input in HOR phase 2 is 80% of the cumulative percentage of the ARP (Aggregate Risk Potentials) value to choose a risk agent to be given a preventive strategy, an assessment of the correlation of the preventive strategy with the risk agent, the effectiveness of the strategy, and the level of difficulty in implementing each strategy. Then the data will be used to calculate the value of ETD (Effectiveness to Difficulty) so that a sequence of strategies can be prioritized in dealing with the risk. The results in this study are in the HOR phase I obtained as 56 risk events and 54 risk agents. In HOR phase II, the determination of risk agent is done for risk management to be done in advance, chosen twenty risk agents were, contributing 80% of the total ARP value. From twenty risk agents, were fifteen obtained that with one of the preventive strategies having the first priority, namely designing a grinding tool table in accordance with the operator position to overcome operator negligence (human error) and unfavorable work tool positions.

Other obstract

-

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0520070226
Uncontrolled Keywords:	House of Risk (HOR), Sandal Jepit, Risk Event, Risk Agent, Strategi Preventif House of Risk (HOR), Flip Flops, Risk Event, Risk Agent, Preventive Strategy
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.4 Executive management > 658.401 Planning, policy making, control, quality management > 658.401 3 Control and quality management
Divisions:	Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User:	Bambang Septiawan
Date Deposited:	28 Feb 2021 04:18
Last Modified:	13 Apr 2023 02:46
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/183225

Text (DALAM MASA EMBARGO) Joko Indiarto.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (4MB)

Actions (login required)

View Item