Pengaruh Umur Induk Dan Imbangan Jantan Betina Terhadap Fertilitas Dan Daya Tetas Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

Sulton, Mohamad (2020) Pengaruh Umur Induk Dan Imbangan Jantan Betina Terhadap Fertilitas Dan Daya Tetas Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ternak unggas adalah salah satu komoditi ternak yang banyak dibudidayakan di Indonesia.Harga daging unggas sangat tergantung pada ketersediaan bibit yang ditetaskan. Penetasan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu penetasan alam dan penetasan buatan.Produksi bibit merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh peternak puyuh. Peternak kurang mengetahui faktor yang dapat meningkatkan produksi. Perkawinan burung puyuh erat kaitannya dengan persentase fertilitas dan daya tetas.Salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas pada fertilitas dan daya tetas yaitu penggunaanumur induk dan imbangan jantan betina. Penelitian dilaksanakan di peternakan burung puyuh milik Bapak Andik di Jl. Makmur, Dusun Tegalrejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri dan dilanjutkan dengan penetasan yang dilakukan di penetasan milik Bapak Doni di Jalan A.Yani, Desa Sidorejo, RT 02 RW 04, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri pada bulan 10 September sampai dengan 30 Oktober 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh penggunaan umur induk, imbangan jantan betina dan interaksi keduanya terhadap fertilitas dan daya tetas burung puyuh. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan acuan dan informasi kepada masyarakat terutama peternak burung puyuh serta dapat meningkatkan acuan mengenai penggunaan umur induk dan imbangan jantan betina yang mampu menghasilkan persentase fertilitas dan daya tetas burung puyuh yang tinggi. Materi penelitian terdiri dari 24 ekor burung puyuh jantan, 48 ekor burung puyuh betina sebelum puncak produksi, dan 48 ekor burung puyuh betina setelah puncak produksi. Pakan yang digunakan yaitu merk PT. Japfa ComfeedIndonesia. Metode penelitian ini adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial (2x3). Faktor yang pertama umur induk (sebelum puncak produksi dan setelah puncak produksi) dan faktor kedua imbangan jantan betina (1:2,1:4 dan 1:6) dan dengan pengulangan sebanyak empat kali. Variabel yang diukur adalah fertilitas dan daya tetas. Koleksi telur dilakukan pada hari ke-22 sampai hari ke- 28 setelah adaptasi lingkungan dan perlakuan. Data dianalisis dengan RAL pola Faktorial 2x3 dan dilanjutkan dengan uji Duncan (DMRT) bila terdapat perbedaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan umur induk memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap fertilitas dan memberikan pengaruh nyata (P<0,05)terhadap daya tetas. Nilai fertilitas dari terkecil ke tertinggi: 50,12%, 85,26% sedangkan nilai daya tetas dari terkecil ke tertinggi: 76,83 %, 100%. Penggunaan imbangan jantan betina memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap fertilitas dan tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap daya tetas. Nilai fertilitas dari terendah ke tertinggi: 1:2 sebesar 44,94%, 1:6 sebesar 73,88 %, dan 1:4 sebesar 84,26%. Nilai daya tetas imbangan jantan betina dari terendah ke tertinggi: 1:2 sebesar 75,00 %, 1:4 sebesar 94,80 %, dan 1:6 sebesar 95,45%. Interaksi antaraumur induk dan imbangan jantan betina memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap fertilitas dan memberikan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) terhadap daya tetas. Nilai interaksi dengan fertilitas terendah ke tertinggi:8,34 %, 65,77 %, 76,27 %, 81,55 %, 82,00% dan 92,24%. Nilaiinteraksi daya tetas dari terendah ke tertinggi: 50,00%, 89,59 %, 90,89 %, 100 %, 100 %, 100 %. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan umur induk puncak produksi memberikan nilai fertilitas dan daya tetas tertinggi. Penggunaan imbangan jantan betina 1:4 memberikan nilai fertilitas tertinggi tetapi tidak menentukan terhadap daya tetas. Interaksi antara imbangan jantan betina dan umur induk menentukan terhadap fertilitas tetapi tidak menentukan terhadap daya tetas. Disarankan menggunakan imbangan jantan betina 1:4 dengan umur induk sebelum puncak produksi.

English Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of parent age and different sex ratios on fertility, hatchability (Cortunix cortunix japonica). The materials used for the study were 24 heads male quails, 48 heads female quails (before optimum production) and 48 heads female quails (after optimum production). The method used in this research is experimental design. The data were analyzed by Completely Randomize Design (CRD) with factorial design (2x3). The treatment consisted of two combination factors: the age of the parents consisted of A1 (before optimum production) and A2 (after optimum production), and sex ratio B1 (sex ratio 1:2), B2 (sex ratio 1:4), and B3 (sex ratio 1:6). The data were analyzed by ANOVA and Duncan's Multiple Range Test. The results showed that parental age was significantly different (P<0,01) in fertility (50,1%; 85,3%) and significantly different (P<0,05) in hatchability (76,83%; 100%). The sex ratio was significantly different (P<0,01) in fertility (44,94% ; 73,88% ; 84,26%) and not significantly different (P>0,05) in hatchability (75,00% ; 94,80% ;95,45%). The interaction between parents' age and sex ratio was significantly different (P<0,01) in fertility and not significantly different (P>0,05) in hatchability. The study concluded a sex ratio of 1:4 and before optimum production age increased fertility and hatchability of quails.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2020/28/052002948
Uncontrolled Keywords: Quail, Fertility, Hatchability, Age of Parents, Sex Ratio
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds > 636.59 Other poultry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 13 Dec 2020 07:08
Last Modified: 13 Dec 2020 07:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/181751
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item