Pramais, Cherissa Wahyu (2019) Inventarisasi Dan Identifikasi Geodiversity Untuk Endukung Geotourism Di Kawasan Teluk Lenggoksono. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kawasan Pantai Lenggoksono yang merupakan Kawasan bergeomorfologis berupa pegunungan yang tersusun atas batuan kapur dan karst dan terletak di sebelah selatan Kabupaten Malang, memiliki pemandangan yang indah serta menyajikan kondisi geosite yang unik dan menarik untuk dinikmati. Geowisata adalah cabang wisata kognitif atau wisata petualangan yang menekankan objek geologi (geosites) dan pengakuan proses geologi Kawasan Pantai Lenggoksono merupakan salah satu tujuh geosite yang potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi pariwisata di daerah Kawasan Karst Malang Selatan, yaitu Gua Gampingan, Singkapan Tebing Gamping, Kedung Jembar dan Pelamparan Karst, Kawasan Pantai Lenggoksono, Singkapan Gamping Lapuk, Pantai Modangan dan Singkapan Batubara. Potensi Geowisata yang terdapat pada Kawasan Pantai Lenggoksono ini dapat dikembangkan menjadi Geopark jika dapat mengembangkan pada sektor pertanian, perikanan, budaya atau cultural. Tujuan dari penelitian ini adalah menginventarisasi data geodiversity untuk memenuhi kriteria geotourism dan menilai data geodiversity pada Kawasan Teluk Lenggoksono untuk memenuhi kriteria sebagai Geotourism. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan pendataan dengan 5 tahap yaitu pendataan, pengkriteriaan, penilaian, pemaknaan, dan klasterisasi. viiPengolahan data menggunakan Sistem Informasi Geospasial menggunakan aplikasi Arcmap dan peta geologi. Kawasan Teluk Lenggoksono memiliki 5 bentang alam yaitu Gunung Cengger dan Gunung Butak, memiliki 4 pantai yaitu Pantai Lenggoksono, Pantai Banyu Anjlok, Pantai Bolu-Bolu, Pantai Wedi Awu. Pada kawasan tersebut juga terdapat muara sungai purwo. Terdapat Bukit Tumpak Wi antara Pantai Lenggoksono dan Pantai Wedi Awu. Pada bagian selatan, terdapat kepulauan yang terdiri dari Pulau Simun dan Pulau Kalong. Dari hasil survey, ditemukan 6 jenis batuan yaitu Batu Dasit, Batu Breksi, Batu Tuff Breksi, Batu Rijang, Batu Kuarsa dan Batu Andesit. Pada Kawasan Teluk Lenggoksono, terjadi aktifitas magmatik yang berlangsung dari umur eosen hingga resen kurang lebih 45 juta tahun yang lalu yang membentuk Formasi Mandalika di daerah Malang Selatan. Umur Formasi Mandalika berumur Oligosen Akhir hingga awal Miosen Tengah dan masuk pada Tersier. Setelah Formasi Mandalika terbentuk, selanjutnya diendapakan formasi tuff mandalika yang diendapkan secara tidak selaras. Setelah formasi tuff mandalika, diendapkan pula formasi uni yang berasosiasi dengan breksi dan lahar yang pelamparannya terbilang cukup luas. Fase pengangkatan dan proses magmatik yang terjadi membentuk morfologi dan struktur yang berkembang hingga saat ini. Kawasan Teluk Lenggoksono termasuk Bernilai Tinggi dimana kawasan ini mengandung rekaman ilmiah, tatanan geologi atau bentang alam yang spesifik, bermakna sebagai bukti atas peristiwa geologi penting, dan mempunyai fungsi ekologi khusus yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, pemahaman alam, dan konservasi. Kawasan ini termasuk kawasan yang sudah memenuhi kriteria untuk menjadi geowisata karena mempunyai potensi geologi 5 destinasi geologi yang berpotensi untuk menjadi geowisata.
English Abstract
Lenggoksono Beach Area which is a geomorphological region in the form of mountains composed of limestone and karst and is located in the south of Malang Regency, has beautiful scenery and presents unique and interesting geosite conditions to be enjoyed. Geotourism is a branch of cognitive tourism or adventure tourism that emphasizes geological objects (geosites) and recognition of the geological process of the Lenggoksono Coastal Area is one of the seven potential geosites to be developed as tourism destinations in the South Malang Karst Area, namely Gamping Cave, Gingkapan Cliff Gamping, Kedung Karst Jebar and Pelst, Lenggoksono Beach Area, Weathered Lime Outcrop, Modangan Beach and Coal Outcrop. The potential of Geotourism contained in the Lenggoksono Coastal Region can be developed into a Geopark if it can develop in the agricultural, fisheries, cultural or cultural sectors. The purpose of this study is to inventory geodiversity data to meet geotourism criteria and assess geodiversity data in the Lenggoksono Bay Area to meet the criteria as geotourism. The research method used was a survey and data collection method with 5 stages, namely data collection, criteria, assessment, meaning, and clustering. Data processing using Geospatial Information Systems using the Arcmap application and geological maps. ixThe Lenggoksono Bay area has 5 landscapes, namely Cengger Mountain and Butak Mountain, has 4 beaches namely Lenggoksono Beach, Banyu Anjlok Beach, Bolu-Bolu Beach, Wedi Awu Beach. In that area there is also the purwo river estuary. There is Bukit Tumpak Wi between Lenggoksono Beach and Wedi Awu Beach. In the south, there are islands consisting of Simun Island and Kalong Island. From the survey results, 6 types of rocks were found, namely Dasit Stone, Breccia Stone, Bruff Tuff Stone, Flint Stone, Quartz Stone and Andesite Stone. In the Lenggoksono Bay Area, magmatic activities that took place from the age of the eocene to resent approximately 45 million years ago formed the Mandalika Formation in the South Malang area. The age of the Mandalika Formation is in the late Oligocene to early Middle Miocene and entered the Tertiary. After the Mandalika Formation was formed, then the mandalika tuff formation was precipitated which was deposited unconformably. After the mandalika tuff formation, it was also precipitated a union formation associated with breccias and lava whose expansions were quite extensive. The appointment phase and the magmatic processes that occur form the morphology and structure that has developed to this day. The Lenggoksono Bay area is of high value where it contains scientific records, specific geological settings or landscapes, is significant as evidence of important geological events, and has special ecological functions that can be utilized for research, education, understanding of nature, and conservation. This area includes areas that have met the criteria to become geotourism because they have geological potential 5 geological destinations that have the potential to become geotourism.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2019/381/052002591 |
Uncontrolled Keywords: | Geodiversity, Geotourism, Teluk Lenggoksono, Geodiversity, Geotourism, Lenggoksono Bay |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering > 624.1 Structural engineering and underground construction > 624.15 Foundation engineering and engineering geology |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 05 Aug 2020 08:13 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 01:42 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180362 |
Text
CHERISSA WAHYU PRAMAIS (2).pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Actions (login required)
View Item |