Prakoso, Gigih Priyo (2019) Evaluasi Manajemen Pemberian Pakan Sapi Perah Pada Usaha Peternakan Rakyat Di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Usaha Peternakan rakyat di Indonesia memiliki prospek strategis ke depan untuk pembangunan masyarakat Indonesia, saat ini usaha peternakan sapi perah di Indonesia masih menggunakan metode pengembangan usaha secara konvensional, mulai dari manajemen, cara pemberian pakan dan pemasarannya. Produksi susu dalam negeri, baru mampu memenuhi sekitar 18% dari kebutuhan susu nasional dan 82% sisanya berasal dari impor. Tahun 2019 produksi susu sapi Indonesia diperkirakan mencapai 1.006.056 ribu ton dan tahun 2020 diprediksi 1.039.068 ribu ton, dengan persentase peningkatan sebesar 3,28%. Produksi susu yang belum mencukupi kebutuhan susu nasional akan dipenuhi melalui kebijakan impor susu. Keberhasilan usaha peternakan tidak akan terlepas dari ketersedian pakan yang berkualitas. Jenis pakan yang diberikan pada sapi perah dapat mempengaruhi produksi dan kualitas susu, serta dapat berpengaruh terhadap kesehatan sapi perah. Efisiensi teknis dalam sistem pemberian pakan dapat diketahui berdasarkan jumlah produksi susu yang dihasilkan. Efisiensi teknis dalam peternakan sapi perah rakyat merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh guna peningkatan efisiensi ekonomis sehingga keuntungan yang maksimal dapat tercapai. Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang merupakan Kecamatan dengan populasi ternak terbesar ke-3 se-kabupaten Malang, setelah Kecamatan Pujon terbesar pertama dan Kecamatan Jabung terbesar kedua. Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang (2017) mencatat populasi sapi perah sebanyak 13.217 ekor di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Melihat kondisi demikian sangat memungkinkan Kecamatan Ngantang pada masa yang akan datang menjadi sentra produksi susu sapi perah dan menjadi penyumbang susu sapi perah yang signifikan di Jawa Timur. Pengetahuan atau pengenalan, pengkajian tentang pakan, kualitas dan kuantitas pakan melalui “Evaluasi manajemen pemberian pakan sapi perah pada usaha peternakan rakyat di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang”, dapat menjadi kunci keberhasilan dalam upaya meningkatkan produksi susu nasional. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan memperoleh informasi tentang jenis-jenis pakan yang diberikan, cara pemberian pakan, kandungan nutrisi pakan, jumlah pemberian pakan dan produksi susu sapi perah di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Pada penelitian ini menggunakan responden yaitu peternak sapi perah dan sampel sapi perah sebanyak 107 ekor di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang yang didapat melalui survei secara purposive. Teknik pengambilan data responden dalam penelitian yang digunakan adalah interview dan participation observation. Jenis data yang diambil merupakan data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer dilakukan melalui teknik wawancara menggunakan kuesioner terstruktur serta menggabungkan teknik participation observation. Sedangkan data sekunder didapat dari catatan dari beberapa sumber terkait seperti “Badan Pusat Statistik” (BPS), Dinas Peternakan Jawa Timur, dan data dari Kabupaten Malang. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi usaha peternakan sapi perah di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, yaitu dengan mendeskripsikan peubah yang diamati yaitu, pemberian pakan, jenis-jenis pakan yang diberikan, cara pemberian pakan hijauan dan konsentrat, kandungan nutrisi, dan produksi susu sapi perah di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Hasil dari penelitian ini yaitu bahan pakan sapi perah di kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, berupa hijauan dan konsentrat. Kelompok peternak kecil menggunakan jenis pakan hijauan menggunakan rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott), rumput lapang, dan tebon jagung (Zea Mays), sedangkan suplementasi konsentrat yang diberikan antara lain konsentrat “KUD Sumber Makmur”, tepung jagung, tepung kedelai, tepung kacang hijau, dan talas/mbote. Kelompok peternak menegah menggunakan rumput gajah, rumput odot, dan rumput lapang dengan suplementasi pemberian konsentrat yang diberikan antara lain konsentrat “KUD Sumber Makmur”, tepung kedelai, ampas tahu, talas/mbote. Kelompok peternak besar menggunakan jenis pakan hijaun menggunakan rumput gajah, rumput odot, serta suplementasi pemberian konsentrat yang diberikan antara lain konsentrat “KUD Sumber Makmur”, tepung jagung, tepung kedelai, roti afkir. Persentase pemberian pakan hijauan sebelum pemberian konsentrat pada peternak kecil (45,28%), menengah (80,65%) dan pada peternak besar (78,26%). Frekuensi pemberian pakan hijauan 2-4 kali/hari pada peternak kecil, dan 2-3 kali/hari pada peternak menengah dan besar. Pemberian konsentrat dalam bentuk kering dan basah, dengan persentase pemberian konsentrat kering pada peternak kecil (56,60%), menengah (77,42%) dan Peternak besar (78,26%). Rata-rata jumlah pemberian hijauan pada peternak kecil sebesar 5,67 kgBK/ekor/hari; peternak menengah 6,13 kgBK/ekor/hari; peternak besar 5,84 kgBK/ekor/hari. Pemberian konsentrat pada peternak kecil sebesar 8,73 kgBK/ekor/hari; peternak menengah 8,15 kgBK/ekor/hari; peternak besar 9,15 kgBK/ekor/hari. Rata-rata pemberian pakan tambahan, peternak (kecil, menengah, dan besar) 0,06 kgBK/ekor/hari; 0,06 kgBK/ekor/hari; 0,13 kgBK/ekor/hari. Total pemberian pakan berdasarkan (%BK/BB) pada peternak kecil (3,16%); peternak menengah (3,09%); peternak besar (3,15%). Rata-rata rasio jumlah pemberian hijauan dan konsentrat berdasarkan bahan kering, peternak kecil (39,22:61,78); peternak menengah (42,73:57,27) peternak besar (38,67:61,33). Rata-rata produksi susu pada peternak kecil 13,96 liter/ekor/hari, peternak menengah 14,21 liter/ekor/hari dan peternak besar 15,62 liter/ekor/hari. Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian pemberian pakan hijauan dan konsentrat oleh kelompok peternak di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang untuk pakan hijauan dan konsentrat antara kelompok peternak mempunyai variasi dari jenis-jenis pakan yang diberikan, cara pemberian pakan, serta jumlah pemberian pakan hijauan dan konsentrat sesuai dengan kondisi dan manajemen yang dilakukan setiap kelompok. Jumlah pemberian pakan mempengaruhi jumlah produksi susu yang dihasilkan.
English Abstract
This study aims to determine the management of feeding on dairy cattle on Ngantang Subdistrict farms, Malang Regency. This study used respondents of dairy farmers and samples of dairy cows as many as 107 in Ngantang Subdistrict, Malang Regency, which was obtained through a purposive survey. The data collection technique used is interview and participation observation. Data were analyzed using descriptive analysis. The results of the study were the percentage of forage feeding before giving concentrates between small , medium and large dairy farmers i.e: 45.28%, 80.65% and 78.26% respectively. The frequency of forage feeding 2-4 times / day by small farmers, and 2-3 times / day by medium and large farmers. Giving concentrates in dry and wet forms, with the percentage of giving dry concentrates by small farmers (56.60%), medium farmers (77.42%) and large farmers (78.26%). The average number of forages given by small farmers were 5.67 kgBK / head / day; medium farmers 6.13 kgBK / head / day; large farmers 5.84 kgBK/ head / day. Giving concentrate by small farmers amounting to 8.73 kgBK / head / day; medium farmers 8.15 kgBK / head / day; large farmers 9.15 kgBK / head / day. The other additional feed given by farmers (small, medium, large): 0.06 kgBK / head / day; 0.06 kgBK / head / day; 0.13 kgBK / head /day. Total feeding based on (% BK / BB) by small farmers (3.16%); medium farmers (3.09%); large farmers (3.15%). The average ratio of the amount of forage and concentrate based on dry matter, small farmers (39.22: 61.78); medium farmers (42.73: 57.27) large farmers (38.67: 61.33). The average milk production in small farmers were 13.96 liters / head / day, medium farmers 14.21 liters / head / day and large farmers 15.62 liters / head / day. The conclusions of the study were the provision of forage and concentrates by groups of farmers in Ngantang Subdistrict, Malang Regency have variations of the types of feed given, ways of feeding, and the amount of forage and concentrate feed, and feeding according to the conditions and management carried out each group. The amount of feeding affects the amount of milk produced.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/507/051910280 |
Uncontrolled Keywords: | Dairy cattle, Management of feeding and Milk production. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes > 636.213 Beef / Crackers / Cattle--Carcasses / Beef cattle--Carcasses |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 10 Aug 2020 07:50 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 03:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179768 |
Text
Gigih Priyo Prakoso - Copy.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |