Integrasi Budidaya Tanaman Nanas Dengan Usaha Peternakan Sapi Perah (Pada Kelompok Ternak Jaya Abadi di Desa Babadan Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri)

Sahari, Giovanni Putra Pratama (2019) Integrasi Budidaya Tanaman Nanas Dengan Usaha Peternakan Sapi Perah (Pada Kelompok Ternak Jaya Abadi di Desa Babadan Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Babadan Kecamatan Ngancar merupakan salah satu kawasan potensi pengembangan usaha peternakan sapi perah dan budidaya tanaman nanas di Kabupaten Kediri. Kawasan dibawah lereng Gunung Kelud ini sangat cocok dilakukan sistem pertanian terpadu dengan pola yang terintegrasi antara ternak dan tanaman pangan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peranan usaha peternakan sapi perah yang diintegrasikan dengan budidaya tanaman nanas terhadap pendapatan peternak meliputi keadaan usaha, karakteristik, biaya produksi, penerimaan dan keuntungan berdasarkan skala usaha peternakan sapi perah rakyat. Metode penelitian dengan menggunakan metode survey yaitu metode informasi yang dikumpulkan dari responden menggunkan kuisioner pada umumnya isi materi kuisioner meliputi profil peternak dan beberapa pertanyaan variable (Sunyoto, 2011). Jumlah responden sebanyak 30 peternak yang dibagi menjadi 3 strata yaitu strata I (2 – 4,75 ST, n=15), strata II (5 – 7,5 ST, n=9) dan strata III (7,75 – 10,75 ST, n=6). Pengambilan data dilaksanakan selama satu bulan mulai tanggal 1 Juli 2019 sampai 30 Juli 2019. Data yang diperoleh berupa data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 20 responden menjadikan sektor peternakan sebagai pekerjaan utama sisanya 10 responden memiliki pekerjaan utama sebagai petani dengan kepemilikan lahan mulai 0,8ha – 1,2 ha dan kepemilikan ternak produktif 2-10 ekor/peternak. Petani responden menanam berbagai jenis varietas tanaman nanas diantaranya smooth cayenne, queen, red spanish dan green spanish namun yang dibudidayakan secara luas adalah varietas smooth cayenne dan queen dengan masa tanam mulai pengolahan tanah hingga panen 15 bulan, berat rata-rata buah nanas mencapai 0,7kg dengan harga Rp 1950 - Rp 2000. Petani memanfaatkan limbah daun nanas hanya sebagai pakan campuran dalam perbandingan 1:1 dan memperoleh rumput gajah dengan membeli dengan harga Rp 250/kg Berdasarkan penelitian usaha peternakan sapi perah menunjukan bahwa usaha ternak sapi perah pada strata III (7,75 – 10,75 ST, n=6) lebih efisien dibandingkan pada strata I (2 – 4,75 ST, n=15) dan strata II (5 – 7,5 ST, n=9). Hal ini didasarkan pada total biaya produksi per bulan per satuan ternak pada strata I, II dan III masing-masing adalah Rp 1.146.712,-, Rp 1.230.029 dan Rp 1.261.101,-. Penerimaan per bulan per satuan ternak pada strata I, II dan III masing-masing adalah Rp 1.605.746,-, Rp 1.814.582,- dan Rp 1.936.124,-. Keuntungan per bulan per satuan ternak pada strata I, II dan III masing-masing adalah Rp 459.034,-, Rp 584.553,- dan Rp 675.023,-. Sehingga diapatkan nilai R/C Ratio pada strata I, II dan III adalah 1,40, 1,48,dan1,54. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan rata-rata kepemilikan lahan dengan luas 0,87ha biaya total produksi per musim per hektar sebesar Rp 42.332.935,-, penerimaan per musim per hektar sebesar Rp 62.487.676,- dan keuntungan per musim per hektar sebesar Rp 20.154.741,-. Sehingga didapatkan nilai R/C Ratio 1,91. 1. Dalam menjalankan usaha peternakan sapi perah sebaiknya perlu diadakannya penyuluhan tentang pembuatan hijauan awetan segar rumput gajah dan limbah daun nanas.

English Abstract

This research was carried out in Babadan Village, Ngancar District, which is one of the potential areas for developing a dairy farming business and pineapple cultivation in Kediri Regency. The research aims to determine the extent of the role of dairy farming businesses that are integrated with pineapple cultivation. Analyzed with descriptive and quantitative analysis which includes business conditions, characteristics, production costs, revenues, Revenue Cost Ratio (R/C) and profits based on the scale of people's dairy farming. Data collection uses a survey method of 30 respondent farmers divided into three strata with the possessions of 2 - 4,75 Animal Unit (AU) on stratum I,5 - 7,5 in stratum II and 7,75 - 10,75 Au in stratum III. Data collection was conducted from July 1st until July 30th 2019. Based on the research results of dairy farming business shows that dairy cattle business in stratum III is more efficient than in stratum I and stratum II. The production profit in stratum III (IDR 675.023 AU/Month) was langer by compared to those in stratum I (IDR 459.034 AU/Month) and in stratum II (IDR 584.553 AU/Month). The results of research for the cultivation of pineapple plants are known that with an average land ownership of 0.87 hectare obtaining a profit (IDR 20.154.741 Season/Hectare). Dairy farmers was improve efficiency and more modern dairy cow maintenance management systems by following training to improve skills and human resources and use family members as labor to reduce production costs.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/658/052001673
Uncontrolled Keywords: descriptive analysis, dairy farm, survey, integrated, agricultural
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes > 636.213 Beef / Crackers / Cattle--Carcasses / Beef cattle--Carcasses
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 10 Aug 2020 07:51
Last Modified: 10 Aug 2020 07:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179756
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item