Widayati K. N, Wiwik (2019) Pengaruh Penambahan Jus Belimbing Wuluh (Avverhoa blimbi) dengan Kosentrasi Berbeda pada Dangke ditinjau dari Kadar Air, pH dan Kekenyalan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dangke merupakan olahan susu yang terbuat dari susu segar dengan bahan penggumpal dari getah pepaya. Produk tersebut berasal dari Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Kualitas dangke yang dibuat secara tradisional dinilai belum optimum. Penambahan jus belimbing wuluh sebagai bahan pengasam diharapkan dapat membantu peran getah pepaya dalam menggumpalkan protein susu sehingga proses pembuatan dangke dapat berlangsung secara cepat dan menghasilkan dangke yang berkualitas optimum. Penelitian ini dilakukan di laboratorium KUD SUMBER MAKMUR Ngantang untuk pengolahan dangke, Laboratorium Nutrisi dan BMT Fakultas Peternakan Universitas Bra-wijaya untuk analisa kadar air dan Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya untuk analisa pH dan kekenyalan. Penelitian dilaksanakan pada 22 September - 22 Desember 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemberian jus belimbing wuluh yang tepat untuk menghasilkan dangke berkualitas optimum ditinjau dari kadar air, pH dan kekenyalan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi, saran dan pertimbangan dalam penggunaan jus belimbing wuluh pada pembuatan dangke dan sebagai sarana pembangunan ilmu pengetahuan dan sumber informasi penelitian yang baru untuk masyarakat dan semua pihak yang terkait. Materi penelitian ini menggunakan bahan antara lain: susu sapi segar yang didapatkan di KUD Sumber Makmur Ngantang, getah pepaya dan belimbing wuluh. Getah pepaya yang digunakan sebagai larutan dengan perbandingan 4 ml getah pepaya dengan 100 ml air. Jus belimbing wuluh diperoleh dengan cara buah belimbing wuluh dihaluskan dan disaring, yang digunakan adalah sari belimbing wuluh. Peralatan yang digunakan antara lain: kompor, panci, termometer, sendok, kain saring, mangkuk, cetakan menggunakan cup plastik, pisau, lemari pendingin dan kertas label. Metode penelitian adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 4 ulangan terdiri dari (0,2 ml, 0,4 ml, 0,6 ml dan 0,8 ml) jus belimbing wuluh. Data analisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P≤0,01) terhadap kadar air, pH dan kekenyalan. Hasil yang didapat berdasarkan masingmasing perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 untuk kadar air adalah 44,35±1,70; 39,21±0,67; 40,23±0,17; 40,35±0,67 dan 40,63±0,67%, pH 6,42±0,09; 6,28±0,11; 6,22±0,12; 5,64±0,44 dan 5,52±0,38, kekenyalan 7,35±0,42; 7,83±0,33; 8,93±0,70; 9,4±0,31 dan 10,95±0,47 N. Perlakuan terbaik terletak pada perlakuan dengan penambahan 0,6 ml jus belimbing wuluh dengan rataan kadar air yang dihasilkan sebesar 40,36±0,67%, pH 5,65±0,44 dan kekenyalan 9,4±0,47 N. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 0,6 ml jus belimbing wuluh dapat menghasilkan dangke yang memiliki kualitas optimum dilihat dari kadar air, pH dan kekenyalan. Berdasarkan penelitian disarankan untuk menggunakan konsentrasi jus belimbing wuluh sebanyak 0,6 ml dalam pembuatan dangke.
English Abstract
The purpose of this study was to determine the appropriate level of blimbi juice to produce optimum quality dangke in terms of water level, pH and elasticity. The material of this research is the materials used among others: dangke made from fresh cow's milk obtained in KUD Sumber Makmur Ngantang, papaya sap and blimbi. Papaya sap used to make a solution with a ratio of 4 ml papaya sap solution with 100 ml of water. The experimental method was an experiment with Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatment and 4 replications (0,2 ml, 0,4 ml, 0,6 ml and 0,8 ml) of blimbi juice. Data analysis with analysis of variance and continued with Duncan Multiple Range Test. The results showed that the influence of each treatment had significant effect (P≤0.01) on water level, pH and elasticity. The results obtained based on each treatment of P0, P1, P2, P3 and P4 for water content 44,35 ± 1,70; 39,21 ± 0,67; 40,23 ± 0,17; 40,35 ± 0,67 and 40,63 ± 0,67 %, pH 6,42 ± 0,09; 6,28 ± 0,11; 6,22 ± 0,12; 5,64 ± 0,44 and 5,52 ± 0,38, elasticity 7,35 ± 0,42; 7,83 ± 0,33; 8,93 ± 0,70; 9,4 ± 0,31 and 10,95 ± 0,47 N. The best treatment lies in the treatment with the addition of 0,6% blimbi juice with the average water level produced by 40,36 ± 0,67 %, pH 5,65 ± 0,44 and elasticity of 9,4 ± 0,31 N. The conclusion from the result of the research shows that the addition of 0,6 ml of blimbi juice can produce dangke which has optimum quality seen from water level, pH and elasticity.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/693/052001708 |
Uncontrolled Keywords: | Dangke, blimbi juice, papaya sap solution |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.085 Feeds and applied nutrition |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 10 Aug 2020 07:54 |
Last Modified: | 10 Aug 2020 07:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179731 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |