Wijaya, Meliyan (2019) Pengaruh Penambahan Level Jus Tape Singkong Terhadap Kualitas Silase Pucuk Tebu (Saccharum officinarum, Linn). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pakan merupakan faktor penting dalam usaha peternakan. Keberhasilan peternak dalam penyediaan pakan untuk ternak ruminansia yaitu menyediakan hijauan yang cukup, karena hijauan berperan untuk meningkatkan produksi ternak ruminansia. Ketersediaan hijauan di Indonesia bergantung pada musim, pada musim hujan ketersediaan hijauan melimpah namun sebaliknya pada musim kemarau ketersediaan hijauan masih sangat terbatas sehingga peternak kesulitan untuk mendapatkan hijauan dengan kualitas yang baik. Oleh karena itu perlu pemanfaatan limbah perkebunan yang memiliki kualitas yang baik, salah satunya yaitu limbah pucuk tebu. Pucuk tebu merupakan limbah perkebunan yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh peternak. Adapun kekurangan pada pucuk tebu adalah rendahnya kandungan nutrisi sehingga perlu dilakukan proses ensilase untuk memperbaiki kandungan nutrisi dengan penambahan jus tape singkong agar proses ensilase terjadi lebih cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi jus tape singkong sebagai starter alternatif terhadap kualitas silase pucuk tebu(Saccharum officinarum, Linn) yang ditinjau dari kualitas fisik, nilai pH, dan kandungan nutrisi. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tentang starter alternatif bagi hijauan silase yang aplikatif dan murah bagi peternak. Penelitian dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang pada bulan Maret – Juni 2019. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Apabila terdapat pengaruh sangat nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan uji Duncan.Dalam penelitian inivariabel yang diamati adalah kandungan nutrisi.Perlakuan dalam penelitian ini meliputi, P0 : pucuk tebu + jus tape singkong 0%, P1 : pucuk tebu + jus tape singkong 3%, P2 : pucuk tebu + jus tape singkong 6%, P3 : pucuk tebu + jus tape singkong 9%. Hasil dari penelitian ini adalah penambahan jus tape singkong dapat meningkatkan kualitas fisik silase dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Secara umum warna silase hijau kecoklatan, berbau asam, memiliki tekstur utuh serta tidak ditemukannya lendir dan jamur. Penambahan jus tape singkong berpengaruh sangat nyata terhadap pH silase pucuk tebu (P>0.01), pH akhir dari silase yaitu P0 (4,59±0,08), P1 (4,36±0,03),P2 (4,28±0,02), dan P3 (4,20±0,01). Penambahan jus tape singkong berpengaruh sangat nyata terhadap bahan kering (BK), bahan organik (BO),protein kasar (PK), serat kasar (SK), dan lemak kasar (LK) silase pucuk tebu (P>0.01). Kandungan BK silase(%) yaitu P0 (27,41±0,08), P1 (26,38±0,00),P2 (26,10±0,63) dan P3 (25,15±0,61). Kandungan BO silase(%) yaitu P0 (89,76±0,04), P1 (89,67±0,07),P2 (89,52±0,08) dan P3 (89,38±0,05). Kandungan PK silase yaitu P0 (6,68±0,08), P1 (7,28±0,03),P2 (7,40±0,02) dan P3 (7,78±0,03). Kandungan serat kasar silase yaitu P0 (37,13±0,07), P1 (35,37±0,38),P2 (34,78±0,81) dan P3 (34,65±0,07). Kandungan lemak kasar silase yaitu P0 (1,96±0,12), P1 (1,62±0,02),P2 (1,54±0,02) dan P3 (1,52±0,04). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan jus tape singkong sebanyak 6% dan 9% menunjukkan perlakuan terbaik terhadap kualitas fisik, nilai pH dan kandungan nutrisi. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian adalah dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek lama pengeraman jus tape singkong terhadap jumlah BAL dan WSC sehingga diperoleh nilai BAL dan WSC yang optimum sebagai aditif silase.
English Abstract
The purpose of the study was to evaluate the effect fermented of cassava juice on dwarf sugar cane (Saccharum officinarum, Linn) as an alternative starter. This research method used experiment with Completely Randomized Design (CRD) with four treatments and three replications. Each treatment consisted of dwarf sugar cane + cassava juice. The treatment were : T0 = sugar cane + tape juice 0%, T1 = sugar cane + tape juice 3%, T2 = sugar cane + tape juice 6%, T3 = sugar cane + tape juice 9%. Data were analyzed using Analysis Of Variance (ANOVA) and if there were significant differences it would be followed by Duncan's Multiple Distance Test (DMRT). The results showed that the treatment provided good physical quality, a highly significant effect (P<0.01) on dry matter and crude protein, and had a significant effect (P<0.05) on pH. So, it can be concluded that the best treatment was T3 (9%).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/685/052001700 |
Uncontrolled Keywords: | Sugar cane, cassava, nutrient content |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.085 Feeds and applied nutrition |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 10 Aug 2020 07:55 |
Last Modified: | 10 Aug 2020 07:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179696 |
Actions (login required)
View Item |