Hubungan Body Condition Score (BCS) Dengan Kualitas Kolostrum Ditinjau Dari Solid Non Fat (SNF) Dan Total Solid (TS) Sapi Peranakan Friesian Holstein (FH)

Andrianto, Muh. Azwan (2019) Hubungan Body Condition Score (BCS) Dengan Kualitas Kolostrum Ditinjau Dari Solid Non Fat (SNF) Dan Total Solid (TS) Sapi Peranakan Friesian Holstein (FH). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Body Condition Score (BCS) adalah suatu metode untuk memberi skor kondisi tubuh yang didasarkan pada estimasi visual timbunan lemak tubuh dibawah kulit sekitar pangkal ekor, tulang punggung, tulang rusuk, dan pinggul. Pengukurunan BCS dapat dinilai dengan angka, nilai dari angka 1 sampai angka 5. Kondisi tubuh menggambar cadangan lemak yang dapat digunakan sapi perah sebagai energi untuk mengoptimalkan produktivitasnya terutama selama pertumbuhan fetus dan produksi susu. Penelitian dilaksanakan di Peternakan Rakyat desa Oro-Oro Ombo di Kota Batu dan Laboratorium Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya selama 2 bulan pada April 2019 sampai dengan Juni 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan BCS sapi perah dengan kualitas kolostrum yang ditinjau dari Solid Non Fat (SNF) dan Total Solid (TS) kolostrum. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi perah Peranakan Friesian Holstein (FH) yang sedang bunting tua (9 bulan) sebanyak 30 ekor. Standar pengukuran BCS digunakan standar dari Kellog (2010) dan Sukandar, dkk (2008). Metode yang digunakan adalah metode studi kasus dan penentuan materi sapi PFH menggunakan purposive sampling. Data dianalisis dengan regresi linier sederhana dan korelasi linier dengan BCS sapi perah yaitu ( , SNF yaitu ( ) dan TS yaitu ( ). Signifikan persamaan regresi dan korelasi diuji dengan uji F. Hasil penelitian didapatkan persamaan regresi = 1,95 + 2,55X antara hubungan BCS dan SNF adalah SNF dan X adalah BCS, persamaan regresi tersebut artinya adalah saat BCS naik 1 unit maka SNF akan naik sebesar 2,55% dengan asumsi semua faktor selain BCS tetap. Persamaan tersebut digunakan sebagai landasan pendugaan kualitas kolostrum yang ditinjau dari SNF dengan koefisien korelasi (r) = 0,74 artinya hubungan BCS dan SNF sangat kuat, dan nilai R-square pada SNF adalah ( = 54,76%. Persamaan = 8,79 + 4,3 antara hubungan BCS dan TS adalan TS dan X adalah BCS, persamaan regresi tersebut adalah saat BCS naik 1 unit maka TS akan naik sebesar 4,3% dengan asumsi semua faktor selain BCS tetap. Persamaan tersebut digunakan sebagai landasan pendugaan kualitas kolostrum yang ditinjau dari TS dengan koefisien korelasi (r) = 0,27 artinya hubungan BCS dan TS rendah, dan nilai R-square pada TS adalah ( = 7,29%. Dari perhitungan tersebut dilihat bahwa BCS berhubungan nyata (p<0,05) pada kualitas kolostrum dan memiliki hubungan positif. Kesimpulan bahwa BCS dapat meningkatkan kualitas kolostrum yang di tinjau dari SNF dan TS, BCS berpengaruh sebesar 54,76% terhadap SNF sapi perah bunting tua sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain dan BCS berpengaruh sebesar 7,29% terhadap TS sapi perah bunting tua sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain.

English Abstract

The reasearch was purposed to find out correlation about body condition score (BCS) of dairy cow on colostrum quality in terms of Solid Non Fat (SNF) and Total Solid (TS) . The material were used 30 pregnant of dairy cows of months old. The method that used in the research was survey and observation methods. Sampling was done by purposive sampling to old pregnant dairy cows. The variables measured were Solid Non Fat (SNF) and Total Solid (TS). Data is tabulated then analyzed descriptively and linear regression analysis by using Excel program to determine the correlation of body condition score (BCS) of dairy cow on quality of colostrum. The results obtained by the regression equation was Y1= 1.95 + 2.55X for the relationship between BCS and SNF. This regression equation means that when BCS increases 1 unit then SNF will rise by 2.55%, assuming all factors other than BCS are fixed. The equation is used as a basis for estimating colostrum quality in terms of SNF with a correlation coefficient (r) = 0.74 meaning that the relationship between BCS and SNF is very strong, and the value of R-square in SNF is (R2) = 54.76%. Another equation was Y2 = 8.79 + 4.3X for the relationship between BCS and TS Y2. This regression equation mean that when BCS increases 1 unit then TS will increase by 4.3%/ assuming all factors other than BCS are fixed. The equation is used as a basis for estimating colostrum quality in terms of TS with a correlation coefficient (r) = 0.27 meaning that the relationship between BCS and TS is low, and the R-square value for TS is (R2) = 7.29%. From these calculations it showed that BCS was significantly related (p <0.05) to colostrum quality and had a positive relationship. The conclusion is BCS improves the quality of colostrum.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/680/052001695
Uncontrolled Keywords: Colostrum, BCS, SNF, TS
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes > 636.213 Beef / Crackers / Cattle--Carcasses / Beef cattle--Carcasses
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 10 Aug 2020 07:57
Last Modified: 10 Aug 2020 07:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179688
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item