Pratama, Dedi (2019) Pertumbuhan Planlet Tebu Akibat Perlakuan Pupuk Cair Dan Dosis Pupuk Controlled Release Fertilizer (Crf) Pada Tahap Aklimatisasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) adalah tanaman yang bernilai ekonomis cukup tinggi sebagai bahan baku dalam pembuatan gula yang menjadi salah satu sumber karbohidrat. Menurut Badan Pusat Statistik (2015) Perkembangan produksi tebu di Indonesia selama tiga tahun terakhir terlihat cukup fluktuatif. Penyebab rendahnya produksi gula dalam negeri dapat dilihat dari sisi on farm, diantaranya penyiapan bibit dan kualitas bibit tebu (Putri et al., 2010). Teknik perbanyakan tebu melalui kultur in vitro merupakan alternatif yang dapat dilakukan untuk menghasilkan bibit unggul dalam waktu yang singkat. Tahap akhir dari perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringanadalah aklimatisasi. Menurut Rahardjo dan Ekwasita (2010) Planlet yang diaklimatisasi membutuhkan unsur hara guna pertumbuhannya terutama unsur hara N, P, K setelah dapat beradaptasi dengan lingkungan eksternal. Pemupukan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk tanaman agar dapat tumbuh dengan baik sehingga didapatkan pertumbuhan yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mempelajari pertumbuhan planlet tebu akibat pemberian frekuensi penyemprotan pupuk cair dan dosis pupuk CRF pada tahap aklimatisasi. Untuk mendapatkan frekuensi penyemprotan pupuk cair dan dosis pupuk CRF yang efektif untuk pertumbuhan planlet tebu pada tahap aklimatisasi. Hipotesis pada penelitian ini yaitu Pemberian pupuk cair dan pupuk CRF pada tahap aklimatisasi dapat meningkatkan pertumbuhan planlet tebu (Saccharum officinarum L.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 - September 2017 di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor sebagai berikut. Faktor pertama adalah frekuensi penyemprotan pupuk cair yang terdiri dari 3 taraf yaitu B0 = Tanpa frekuensi penyemprotan pupuk cair, B1 = frekuensi penyemprotan pupuk cair 1 minggu sekali dan B2= Frekuensi penyemprotan pupuk cair 2 minggu sekali. Sedangkan faktor kedua adalah pemberian dosis pupuk CRF yang terdiri dari 5 taraf yaitu C0 = Tanpa pupuk CRF, C1 = dosis pupuk CRF 0.08 g.tan- 1 , C2= dosis pupuk CRF 0.16 g.tan-1, C3= dosis pupuk CRF 0.24 g.tan-1 dan C4=dosis pupuk CRF 0.32 g.tan-1. Sehingga terdapat 15 perlakuan dan diulang 3 kali. Total petak penelitian yaitu 45 satuan percobaan dengan masing-masing petak terdiri dari 20 tanaman. Pengamatan pada penelitian ini menggunakan metode destruktif dan non-destruktif. Pengamatan non-destriktif terdiri dari persentase tumbuh planlet (%), jumlah daun (helai), tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm). Sedangkan pengamatan destriktif terdiri dari panjang akar (cm), luas daun (cm2), bobot basah dan bobot kering (g). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F) pada taraf kepercayaan 5%. Selanjunya dilakukan uji lanjut BNT dengan taraf kepercayaan 5%. Hasil penelitian ini menunjukan pemberian pupuk cair dengan frekuensi penyemprotan 1 minggu sekali dan dosis pupuk CRF 0.24 g.tan-1 dapatii ii meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman tebu pada luas daun, bobot segar dan bobot kering pada tahap aklimatisasi. Pemberian pupuk cair dengan frekuensi penyemprotan 1 minggu sekali dapat meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman tebu pada tinggi tanaman, jumlah anakan dan lilit batang bibit tebu. Pemberian pupuk CRF sebanyak 0.24 g.tan-1 dapat meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman tebu pada tinggi tanaman, jumlah daun, lilit batang dan jumlah anakan bibit tebu. .
English Abstract
Sugarcane plants (Saccharum officinarum L.) are economically valuable plants that are high enough as raw material for making sugar which is one of the sources of carbohydrates. According to the Central Bureau of Statistics (2015), the development of sugar cane production in Indonesia over the past three years has been quite volatile. The causes of the low domestic sugar production can be seen from the side of the farm, including the preparation of seeds and the quality of sugarcane seedlings (Putri et al., 2010). The sugarcane propagation technique through in vitro culture is an alternative that can be done to produce superior seeds in a short time. The final stage of plant propagation by tissue culture techniques is acclimatization. According to Rahardjo and Ekwasita (2010) acclimatized planlets need nutrients for their growth, especially nutrients N, P, K after being able to adapt to the external environment. Fertilization is one of the most important factors for plants to grow properly so that optimal growth is obtained. The purpose of this research was to study the growth of sugarcane plantlets due to the frequency of spraying liquid fertilizer and CRF fertilizer dosage at the acclimatization stage. To get the fraquency of spraying liquid fertilizer and effective dosage of CRF fertilizer for the growth of sugarcane plantlets at the acclimatization stage. The hypothesis in this research was giving liquid fertilizer and CRF fertilizer at the acclimatization stage can increase the growth of sugarcane (Saccharum officinarum L.) planlets. The research was conducted in August 2017 - September 2017 in the Experimental Field of the Faculty of Agriculture, Brawijaya University, Jatimulyo, Lowokwaru District, Malang City. This research uses a Completely Randomized Design (CRD) factorial pattern with 2 factors as follows. The first factor is the frequency of spraying liquid fertilizer consisting of 3 levels, namely B0 = No frequency of spraying liquid fertilizer, B1 = frequency of spraying liquid fertilizer once a week and B2 = Frequency of spraying liquid fertilizer every 2 weeks. Whereas the second factor is the administration of CRF fertilizer dosages consisting of 5 levels, namely C0 = Without CRF fertilizer, C1 = dosage of CRF fertilizer 0.08 g.plant-1, C2 = dosage of CRF fertilizer 0.16 g.plant-1, C3 =dosage of CRF fertilizer 0.24 g. plant-1and C4 = dosage of CRF fertilizer 0.32 g.plant-1. So that there are 15 treatments and repeated 3 times. The total plot of research is 45 experimental units with each plot consisting of 20 plants. Observations in this research used destructive and non-destructive methods. Non-destructive observations consisted of the percentage of plantlets (%), number of leaves (strands), plant height (cm), stem diameter (cm). While destructive observations consisted of root length (cm), leaf area (cm2 plant-1), fresh weight and dry weight (g). The data obtained were analyzed using a variance analysis (F Test) at the 5% confidence level. Next is a further BNT test with a confidence level of 5%. The results of this research indicate the application of liquid fertilizer with a frequency of spraying once a week and the dosage of CRF 0.24 g.plant-1 fertilizer can increase the growth of sugarcane on leaf area, fresh weight and dry weight oniv iv the acclimatization stage. Giving liquid fertilizer of spraying once a week can increase the growth of sugarcane seedlings on plant height, number of tillers and trunks. Giving CRF fertilizer 0.24 g.plant-1 can increase the growth of sugarcane seedlings on plant heigth, number of tillers and trunk
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2019/981/052001999 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.6 Sugar, syrup, starch crop > 633.61 Sugarcane |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 10 Aug 2020 08:05 |
| Last Modified: | 28 Oct 2021 02:32 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179590 |
Preview |
Text
DEDI PRATAMA (2).pdf Download (7MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |