Nurkasadhani, Fakih (2019) Pengaruh Penggunaan Silase Kulit Ketela Pohon (Manihot utilissima) Dengan Level Yang Berbeda Dalam Pakan Terhadap Performa Sapi Jantan Persilangan Limousin. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Proses penggemukan sapi jantan persilangan Limousin memerlukan pakan dengan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ternak dengan jumlah ketersediaan yang berkelanjutan. Penggunaan kulit ketela pohon sebagai pakan yang ketersediaannya berkelanjutan akan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi ternak namun perlu dilakukan formulasi dengan bahan pakan lain. Sejauh ini, pemanfaatan silase kulit ketela pohon dengan jumlah dan level yang tepat untuk direkomendasikan dalam pembuatan pakan belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui level pemberian silase kulit ketela pohon dalam pakan terhadap performa sapi jantan persilangan Limousin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah silase kulit ketela pohon dalam pakan terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan yang optimal pada sapi jantan persilangan Limousin. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Maret sampai 30 September 2019. Lokasi penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang secara in vivo dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakutas Peternakan Universitas Brawijaya Malang untuk analisis pakan secara kimia. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi jantan persilangan Limousin berjumlah 24 ekor dengan umur antara 2,0-2,5 tahun serta memiliki bobot badan awal dengan rentang 196-391 kg. Pakan yang diberikan berupa tebon jagung, silase kulit ketela pohon, bungkil kelapa, dan bungkil kelapa sawit serta tambahan berupa urea dan mineral dengan komposisi sebagai berikut: Perlakuan A: 20% tebon jagung + 30% silase kulit ketela pohon + 25% bungkil kelapa + 25% bungkil kelapa sawit; Perlakuan B: 20% tebon jagung + 40% silase kulit ketela pohon + 15% bungkil kelapa + 15% bungkil kelapa sawit; Perlakuan C: 20% tebon jagung + 50% silase kulit ketela pohon + 15% bungkil kelapa + 15% bungkil kelapa sawit; Perlakuan D: 20% tebon jagung + 60% silase kulit ketela pohon + 10% bungkil kelapa + 10% bungkil kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap yaitu tahap pendahuluan atau adaptasi dilaksanakan selama 21 hari dan tahap koleksi data dilaksanakan selama 84 hari. Variabel yang diamati adalah produktivitas ternak berupa konsumsi nutrien pakan, pertambahan bobot badan (PBB) dan Feed Conversion Ratio (FCR). Data dianalisis menggunakan analisis peragam (ANCOVA) dengan BB awal sebagai peragam dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 6 kali ulangan/kelompok dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level penggunaan silase dalam pakan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P>0,05) pada konsumsi nutrien pakan, PBB dan nilai FCR. Konsumsi tertinggi pada perlakuan A dengan nilai konsumsi 112,41±63,670 g/kgBB0,75/hari. Pertambahan bobot badan tertinggi pada perlakuan A sebesar 1,34±0,349 kg/hari. Konversi pakan terendah pada perlakuan A yaitu 6,25±1,876. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah semakin tinggi level penggunaan silase kulit ketela pohon maka akan menurunkan jumlah konsumsi, pertambahan bobot badan dan meningkatkan konversi pakan. Produktivitas terbaik sapi jantan persilangan Limousin dihasilkan pada pakan dengan level penggunaan silase kulit ketela pohon sebesar 30% karena menghasilkan nilai konsumsi dan pertambahan bobot badan yang tinggi serta rendahnya nilai konversi pakan.
English Abstract
This study was conducted to evaluate the effect of using cassava peel silage in the diet at the level of 30, 40, 50, and 60%, on the performance (nutrient intake, average daily gain, and feed conversion ratio) in Limousine crossbred bulls. Twenty four bulls were allocated in a completely randomized block design with six blocks based on initial body weight and four treatments based on cassava peel silage level in the diets. Data were analyzed by using ANCOVA (analysis of covariance), if were any differences in each treatment then it would be continued tested with DMRT (Duncan Multiple Range Test). The results shows that the level of cassava peel silage did not gave significantly effect (P>0.05). While, the increasing level of cassava peel silage in the diet cause reduced nutrient feed intake, average daily gain, and causing high feed conversion ratio. The best treatment was obtained from treatment with 30% cassava peel silage which resulted in dry matter intake 112.41, organic matter intake 103.64, crude protein intake 15.80 g/kgBW0,75/day, average daily gain 1.32kg/day, and 6.25 for feed conversion ratio.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/715/052001730 |
Uncontrolled Keywords: | cassava peel silage, limousine crossbred bull, nutrient intake, average daily gain, feed conversion ratio. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes > 636.213 Beef / Crackers / Cattle--Carcasses / Beef cattle--Carcasses |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 10 Aug 2020 08:06 |
Last Modified: | 10 Aug 2020 08:06 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179589 |
Actions (login required)
View Item |