Pengaruh Media tumbuh Bungkil Kelapa Sawit dan Limbah Buah terhadap Penampilan Fisik Larva Black Soldier Fly (Hermetia Illucens)

Nugroho, Alif Aji (2019) Pengaruh Media tumbuh Bungkil Kelapa Sawit dan Limbah Buah terhadap Penampilan Fisik Larva Black Soldier Fly (Hermetia Illucens). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Komoditas kelapa sawit di Indonesia saat ini merupakan salah satu komoditas dengan produktivitas tertinggi. Produksi minyak sawit yang mencapai 34.468.293 ton dan inti sawit 6.893.659 ton membuat komoditas ini menjadi salah satu penyumbang limbah dan sampah yang sangat besar. Terproduksinya limbah ini dengan skala yang terus meningkat maka hal tersebut dapat sangat menguntungkan ataupun dapat merugikan. Disamping itu, limbah organik atau biowaste juga merupakan limbah dengan angka produksi terbanyak diantara jenis limbah lainnya. Salah satu biowaste yang banyak ditemukan adalah sampah buah. Dengan angka produksi yang tinggi dipastikan bahwa limbah pun banyak terproduksi baik itu diakibatkan oleh hasil panen yang gagal ataupun hasil penggunaan produk buah-buahan. Apabila tidak ditangani maka sampah ini dapat menimbulkan polusi yang sangat berdampak bagi lingkungan. Sifat perishable pada sampah buah juga menuntut agar limbah jenis ini dapat segera dikurangi atau bahkan dimusnahkan. Biokonversi merupakan salah satu terobosan yang saat ini sedang diupayakan pengaplikasiannya. Penggunaan spesies Black Soldier Fly (Hermetia illucens) menjadi salah satu upaya pengaplikasian metode biokonversi limbah dan bahkan telah mencapai pada tahap budidaya. Pengembangan budidaya ini sangat dibutuhkan agar dapat terus meningkatkan nilainya baik dari segi manfaatnya maupun dari segi nilai ekonominya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan 25 Juli 2019 di Jl. Raya Bunga Andong Kavling 4A, Jatimulyo, Lowokwaru, Kota Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari perbedaan kadar pemberian BKS dan limbah buah pada magot BSF umur 20 hari dan menentukan hasil terbaik yang ditinjau melalui nilai fisik dan mortalitasnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan kadar penggunaan BKS dan limbah buah yang paling baik dalam suatu budidaya BSF. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Materi yang digunakan adalah BSF 5-DOL (magot umur 5 hari) yang dipelihara dalam wadah mangkok berukuran diameter 15 cm dan tinggi ± 6 cm, setiap wadah berisi 0,62 g magot. Kemudian media pemeliharaan berupa BKS (Bungkil Kelapa Sawit) dan Lb (limbah buah) dengan rincian perlakuan penelitian sebagai berikut: (P0) 100% Lb + 0% BKS; (P1) 90% Lb + 10% BKS; (P2) 80% Lb + 20% BKS; (P3) 70% Lb + 30% BKS; dan (P4) 60% Lb + 40% BKS. Variabel ukur penelitian meliputi panjang, lebar, bobot, dan mortalitas magot BSF umur 20 hari. Pengukuran dilaksanakan pada akhir pemeliharaan magot BSF yaitu pada tanggal 25 Juli 2019. Data penelitian yang diperoleh diolah dan dianalisis secara statistik menggunakan analisis ragam (ANOVA) dari model matematika RAL menggunakan Microsoft Excel 2013 sebagai perangkat pengolahnya, dan apabila terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan kadar pemberian BKS dan limbah buah dalam media pertumbuhan magot BSF umur 20 hari memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P< 0,05) pada variabel ukur panjang dan lebar magot BSF, namun tidak berbeda nyata (P> 0,05) pada variabel ukur bobot dan mortalitasnya. Nilai rataan yang didapatkan dari hasil penelitian pada variabel panjang berurut mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil adalah sebagai berikut: P3 (1,68 cm ± 0,088); P4 (1,64 cm ± 0,101); P2 (1,60 cm ± 0,043); P0 (1,57 cm ± 0,062); dan P1 (1,48 cm ± 0,084). Nilai rataan yang didapatkan dari hasil penelitian pada variabel lebar berurut mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil adalah sebagai berikut: P3 (0,44 cm ± 0,014); P4 (0,43 cm ± 0,018); P1 (0,41 cm ± 0,015); P2 (0,41 cm ± 0,024); P0 (0,40 cm ± 0,010). Nilai rataan yang didapatkan dari hasil penelitian pada variabel bobot berurut mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil adalah sebagai berikut: P3 (6,57 g ± 0,370); P4 (6,46 g ± 0,320); P2 (6,13 g ± 0,630); P0 (5,90 g ± 0,463); P1 (5,84 g ± 1,068). Nilai rataan yang didapatkan dari hasil penelitian pada variabel mortalitas berurut mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil adalah sebagai berikut: P4 (5,76% ± 1,834); P0 (5,62% ± 4,974); P2 (4,63% ± 3,240); P1 (4,17% ± 3,343); P3 (1,95% ± 1,722). Berdasarkan nilai hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh berbagai kadar BKS dan limbah buah sebagai media pertumbuhan BSF hanya terdapat pada panjang dan lebar magot BSF, sedangkan pada bobot dan mortalitas magot BSF tidak dipengaruhi perbedaan BKS dan limbah buah. Perbedaan yang terjadi, diduga berasal dari lingkungan diluar media ataupun pengaruh dari individu BSF. Ukuran panjang tertinggi ada pada perlakuan P3, ukuran lebar tertinggi ada pada perlakuan P3, nilai bobot tertinggi ada pada perlakuan P3, dan nilai mortalitas terendah ada pada perlakuan P3. Hal ini menyimpulkan bahwa perlakuan P3 merupakan kadar pemberian BKS dan limbah buah terbaik untuk pertumbuhan magot BSF. Kelanjutan penelitian ini dapat dilakukan dengan meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh suhu lingkungan dan berbagai kadar kelembaban media tumbuh bungkil kelapa sawit pada magot BSF untuk mengetahui lebih jauh efisiensi dan efektifitas penggunaan bungkil kelapa sawit sebagai media tumbuh. Selain itu perlu dilakukannya uji laboratorium terhadap nutrisi magot BSF pada penelitian ini agar dapat diketahui korelasi antara ukuran dan nutrisi yang terkandung. Diharapkan pada penelitian selanjutnya juga dapat diketahui korelasi antara ukuran dan bobot magot pada media BKS terhadap kualitas lalat (imago) yang dihasilkan.

English Abstract

Black Soldier Fly is a type of insect that uses various kinds of organic substances to live during its growth period. The purpose of this research was to know how was the effect of using the palm kernel meal (PKM) and fruit waste as the growth media in differrent ratio to 20 days old larvae of Black Soldier Fly and determine the best result which observed from the variable values of length, width, mass, and mortality. The material used for this research were 0,62 g BSF 5-DOL (Days Old Larvae). The research method used was Experimental method using Complete Randomized Design (CRD) with 5 treatment and 4 replications. The obtained data were analyzed by using the Analysis of Variance (ANOVA) and if there were a significant difference, the Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) would be performed. The treatment details were as follows: (P0) 100% Fruit Waste + 0% PKM; (P1) 90% Fruit Waste + 10% PKM; (P2) 80% Fruit Waste + 20% PKM; (P3) 70% Fruit Waste + 30% PKM; dan (P4) 60% Fruit Waste + 40% PKM. The result showed a significant effect (P<0,05) on the length and width variable. However, it showed no significant effect (P>0,05) on the mass and mortality variable. Based on the overall result, could be concluded that the treatment (P3) was the best ratio of PKM and Fruit Waste as growth media and it is only affecting significantly the larvae length and width.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/719/052001734
Uncontrolled Keywords: Black Soldier Fly, Physics, Palm Kernel Meal, Usage Ratio
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.085 Feeds and applied nutrition
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 10 Aug 2020 08:06
Last Modified: 10 Aug 2020 08:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179572
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item