Evaluasi Ketersediaan Hijauan Pakan pada Unit Usaha Tani Sapi Perah Kategori Besar Anggota KUD Cepogo

Yasinta, Dinar Ayu (2019) Evaluasi Ketersediaan Hijauan Pakan pada Unit Usaha Tani Sapi Perah Kategori Besar Anggota KUD Cepogo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Subsektor peternakan berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan terutama protein hewani yang mayoritas terdapat pada komoditas peternakan. Sapi perah bangsa Peranakan Friesian Holstein (PFH) merupakan komoditas ternak penghasil susu yang banyak dikembangkan oleh peternak. Pengembangan usaha peternakan tersebut tidak terlepas dari faktor pakan terutama hijauan. Menurut Syam, Tolleng dan Umar (2016) kebutuhan ternak akan pakan hijauan adalah mutlak, dalam sistem produksi ternak ruminansia HPT sebagai bahan pakan diperlukan sepanjang tahun. Pemenuhan kebutuhan hijauan dapat dilakukan dari dalam atau luar unit usaha tani peternak sapi perah. Namun, ketersediaan hijauan yang berkelanjutan merupakan salah satu kendala dalam bidang peternakan baik skala kecil maupun besar. Ketersediaan hijauan menjadi kendala karena suplai hijauan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berfluktuasi sepanjang tahun. Penelitian dilaksanakan pada musim hujan tanggal 1 Februari-1 Maret 2019 di dua unit usaha tani sapi perah kategori besar anggota KUD Cepogo di Desa Sumbung, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah. Analisis proksimat sampel pakan dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Diponegoro, Semarang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ketersediaan hijauan pakan pada unit usaha tani sapi perah kategori besar anggota KUD Cepogo di Desa Sumbung. Materi penelitian adalah hijauan yang digunakan sebagai pakan oleh responden. Metode penelitian adalah survey. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengukuran, dengan tahapan penentuan desa lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling dan penentuan dua unit usaha tani dilakukan secara total sampling. Variabel yang diamati adalah kebutuhan hijauan, ketersediaan hijauan dan feed balance atau keseimbangan antara kebutuhan hijauan dan ketersediaan hijauan dalam bentuk bahan kering (BK). Kebutuhan hijauan berdasarkan kebiasaan pemberian hijauan sehari-hari oleh responden, sedangkan ketersediaan hijauan berdasarkan produksi nutrisi hijauan yang diperoleh dari lahan yang ditanami HPT ataupun tanaman pangan yang limbahnya dapat digunakan sebagai pakan ternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada responden A dengan kepemilikan sapi perah 10,25 UT memiliki total kebutuhan BK hijauan sebesar 56,81 kg/hari, sehingga 1 UT membutuhkan BK hijauan sebesar 5,54 kg/hari, dengan ketersediaan BK hijauan sebesar 410,8 kg/hari pada musim hujan dan 246,48 kg/hari pada musim kemarau. Sedangkan pada responden B dengan kepemilikan sapi perah 9,25 UT memiliki total kebutuhan BK hijauan sebesar 73,40 kg/hari, sehingga 1 UT membutuhkan BK hijauan sebesar 7,94 kg/hari dengan ketersediaan BK hijauan sebesar 221,52 kg/hari pada musim hujan dan 132,91 kg/hari pada musim kemarau. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ketersediaan hijauan yang diperoleh dari dalam unit usaha tani yang berasal dari lahan yang ditanami HPT milik unit usaha tani sapi perah kategori besar anggota KUD Cepogo di Desa Sumbung, mampu mencukupi kebutuhan hijauan dari sejumlah ternak yang dipelihara baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Saran yang diberikan yaitu responden dapat menambah jumlah populasi ternak sapi perah.

English Abstract

This research aimed at investigate the availability of forage dairy feed in big dairy farming class of KUD Cepogo. Forage samples production measurement were made on farmers land. The research applied survey and descriptively analyzed. Two type of big dairy farming class, purposively selected, became the subject of this research, namely respondent A with 10,25 LU (Livestock Unit) and respondent B with 9,25 LU. The data showed that on the respondent A required 56,81 kg DM (Dry Matter) forage each day so every 1 LU need 5,54 kg DM forage per day. While the availability of forage DM 410,8 kg/day in the rainy season dan 246,48 kg/day in the dry season. The respondent B required 73,40 kg DM forage each day so every 1 LU need 7,94 kg DM forage per day. While the availability of DM forage 221,52 kg/day in the rainy season and 132,91 kg/day in the dry season. It was concluded that both respondents was able to supply sufficient forage either in rainy or dry season. Number of cattle in the farm, hence, can be increased.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/695/052001710
Uncontrolled Keywords: Dairy cattle, big dairy farming class, forage, forage availability
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes > 636.213 Beef / Crackers / Cattle--Carcasses / Beef cattle--Carcasses
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 10 Aug 2020 08:08
Last Modified: 10 Aug 2020 08:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179558
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item