Pengaruh Penambahan Ekstrak Kelopak Mawar, Tomat Atau Madu Pada Stabilitas Kolagen Dari Sisik Ikan Gabus (Channa Striata) Setelah Penyimpanan

Rahayu, Rizka Pantris (2018) Pengaruh Penambahan Ekstrak Kelopak Mawar, Tomat Atau Madu Pada Stabilitas Kolagen Dari Sisik Ikan Gabus (Channa Striata) Setelah Penyimpanan. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penuaan merupakan suatu hal yang pasti terjadi di kehidupan manusia dan tidak dapat dihindari, namun dengan perkembangan pengetahuan, hal tersebut dapat diperlambat dengan memberi asupan kolagen pada tubuh. Adanya asupan kolagen diharapkan dapat menyokong system pertahanan kulit untuk tetap menjaga kualitas elastisitasnya. Upaya peningkatan kualitas produk berbahan kolagen dilakukan dengan menambahkan ekstrak tanaman seperti ekstrak mawar, ekstrak tomat dan madu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi kolagen setelah diberi tambahan ekstrak mawar, ekstrak tomat dan madu berdasarkan profil dari separasi band SDS PAGE, UV Spektra, FTIR dan SEM setelah penyimpanan selama 24 hari. Penelitian ini menggunakan kolagen yang berasal dari sisik ikan gabus. Adapun ekstrak yang dipakai berasal dari kelopak mawar, tomat dan madu. Kelopak mawar diekstrak dengan dua teknik yaitu dengan teknik destilasi (hidrosol) dan diesktrak menggunakan air panas pada suhu 80°C. Tomat diambil bagian kulit, daging buah dan biji, diekstrak menggunakan air panas pada suhu 80°C, sedangkan madu digunakan dengan konsentrasi 30% dengan penambahan aquades sebagai pelarut. Seluruh larutan baik kolagen dan ekstrak tanaman disterilkan menggunakan millipore 0.2 μm. Kemudian kolagen dan ekstrak dicampur sesuai dengan takaran. Setelah itu disimpan selama 24 hari pada suhu 16°C. Hasil yang diperoleh yaitu secara fisik, kolagen berwarna bening dan tidak berbau, adapun setelah diberi tambahan ekstrak tanaman, warna kolagen menjadi berubah sesuai dengan warna bawaan ekstrak. Kolagen dengan hydrosol mawar berwarna sedikit kekuningan, jernih dan berbau mawar, kolagen dengan ekstrak mawar berwarna kecoklatan dan berbau mawar, kolagen dengan tomat berwarna lebih putih dibandingkan dengan kolagen murni, sedangkan kolagen dengan madu berwarna kuning kecoklatan dengan bau khas madu. Kondisi tersebut tidak mengalami perubahan hingga penyimpanan 24 hari pada suhu 16°C. Berdasarkan hasil sparasi SDS PAGE menunjukkan adanya perbedaan sparasi pita protein pada masing-masing sampel baik sebelum dan sesudah penyimpanan. Sampel kolagen murni memiliki sparasi pita protein yang lebih bervariasi dibanding dengan kolagen setelah perlakuan penambahan ekstrak. Hal ini tidak jauh berbeda pada kondisi setelah penyimpanan 24 hari pada suhu 16°C. Berdasarkan analisis spektrum UV diketahui bahwa kolagen murni memiliki nilai panjang gelombang serapan optimum pada 230 nm dan mengalami hiperkromik setelah penambahan ekstrak. Setelah penyimpanan 24 hari, hasil spectrum UV tidak tampak memiliki perubahan. Adanya pergeseran bilangan gelombang sampel kolagen setelah penambahan ekstrak juga terjadi pada analisis FTIR. Perbedaan yang mencolok antara serapan UV kolagen murni dan kolagen dengan ekstrak terjadi pada wilayah ketiga yaitu 2000/cm-1500/cm, yang mana wilayah ini menandakan adanya ikatan rangkap dua (C=O). Selain itu kestabilan kolagen ditunjukkan dengan keberadaan serapan IR di wilayah Amide II pada kolagen murni, kolagen dengan hidrosol mawar dan kolagen dengan madu yang menunjukkan keberadaan struktur sekunder viii protein. Hasil analisis menggunakan SEM dari hasil perlakuan penambahan ekstrak dibandingkan dengan kolagen murni memiliki perbedaan secara morfologi, yang mana pada kolagen murni diperoleh mikrostruktur kolagen dengan bentuk fibril-fibril pada perbesaran 500x sedangkan pada kolagen dengan perlakukan penambahan ekstrak diperoleh morfologi dalam bentuk lembaran (M=800x) dan tidak tampak adanya benang fibril. Munculnya perbedaan profil band pada analisis tiap sampel kolagen saat dibandingkan dengan kolagen dengan tambahan ekstrak dimungkin terjadi akibat adanya interaksi polifenol dengan protein (kolagen), sehingga pada hasil analisis spektrum UV dan FTIR terdapat pergeseran pola peak, dan pada hasil SEM menunjukkan pola morfologi yang lebih solid saat dibandingkan dengan hasil kolagen murni.

English Abstract

Aging is sure to happen in human life and cannot avoid, but with the development of knowledge, it can be slowed down by giving the body's collagen intake. The presence of collagen intake is expected to support the skin defense system to maintain the quality of elasticity. Efforts to improve the quality of collagen-made products are done by adding plant extracts such as rose extract, tomato extract, and honey. The purpose of this study was to determine the condition of collagen after being given an additional extract of rose, tomato extract and honey based on the profile of protein separation by SDS PAGE, UV Spectrum, FTIR and SEM after 24 days storage. In this research, collagen was extracted from cork fish scales. The additional extract was used from rose petals, tomatoes, and honey. Rose petals extracted in two methods that are by distillation technique and extracted use hot water at 80° C. Tomatoes are taken from the whole and extracted using hot water at 80° C, while honey was made in 30%. All of solutions, collagen and plant extracts, were sterilized using a 0.2 μm millipore. Then the collagen and the extract are mixed according to the dosage and saved for 24 days at 16°C. The results, collagen was colorless and odorless, as after being given additional plant extract, collagen color change according to the congenital color of the extract. Collagen with rose hydrosol is slightly yellowish, clear and smelling of roses, collagen with rose extract is brownish and smelling of roses, collagen with tomatoes whiter than with pure collagen, while collagen with honey is brownish yellow with a distinctive of honey. This condition did not change until 24 days at 16°C of storage. Based on the results of the SDS PAGE separated shows the difference of separation in before and after storage. Pure collagen samples had more variable band than collagen after addition of extract treatment. But, it is not much different on condition after storage. Based on UV spectrum analysis it is known that pure collagen has an optimum absorption wavelength value at 230 nm and has hyperchromic effect after the addition of extract. After 24 days of storage, the UV spectrum results do not appear to have any changes. The presence of a wavelength shift of collagen samples after addition of extract also occurred in FTIR analysis. The striking difference between UV absorption of pure collagen and collagen with extracts occurs in the third region of 2000/cm-1500/cm, which indicates the presence of double bonds (C = O). The results of the analysis using SEM from the addition of extracts compared with the pure collagen have morphological differences, which is pure collagen obtained microstructure of collagen with the form of fibrils at 500x magnification while in collagen by treating the addition of extract obtained morphology in the form of sheet (M = 800x) and no visible fibrils. The emergence of band profile differences in the analysis of each collagen sample when compared with collagen with extract may be due to the interaction of polyphenols with proteins (collagen), so that on the results of UV and FTIR spectrum analysis there is a shift in peak pattern, and on SEM results show more morphological patterns solid when compared with the results of pure collagen.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/572.67/RAH/p/2018/041809093
Uncontrolled Keywords: COLLOGEN,CHANNA
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 572 Biochemistry > 572.6 Proteins > 572.66 Simple proteins
500 Natural sciences and mathematics > 572 Biochemistry > 572.6 Proteins > 572.67 Structural proteins
Divisions: S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 22 Jan 2020 08:08
Last Modified: 06 Jul 2022 01:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/178250
[thumbnail of Rizka Pantris Rahayu.pdf] Text
Rizka Pantris Rahayu.pdf

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item