Profil Protein Darah Induk Kambing Peranakan Etawah Bunting Tua Dengan Perlakuan Steaming Up Terhadap Produksi Susu Awal Laktasi

Dharmawan, Rachmad (2019) Profil Protein Darah Induk Kambing Peranakan Etawah Bunting Tua Dengan Perlakuan Steaming Up Terhadap Produksi Susu Awal Laktasi. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Steaming up merupakan salah satu manajemen pemberian pakan tinggi protein dan kalori pada induk bunting selama 3-4 minggu sebelum partus. Fase bunting tua merupakan waktu terjadi peningkatan perkembangan jaringan alveolus yang optimal pada ambing. Produksi susu pada kambing dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangan ambing selama masa kebuntingan, ketersediaan prekursor untuk sintesis susu selama laktasi, dan regenerasi alveolus pada ambing. Prekursor merangsang proliferasi epitel alveolus sehingga akan terbentuk alveolus yang baru, dengan demikian terjadi peningkatan jumlah alveolus dalam kelenjar ambing. Steaming up dengan Gliricidia sepium mengandung protein kasar bervariasi antara 20-25%. Peningkatan konsentrasi protein darah diindikasikan terhadap kecukupan nutrisi yang dibutuhkan oleh ternak kambing perah. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Singosari, Kabupaten Malang pada tanggal 14 Oktober – 14 Desember 2018. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 ekor induk kambing PE bunting tua dengan periode laktasi ke-2 dan ke-3. Pakan basal konsentrat yang diberikan yaitu 0,9% BK dari Bobot Badan dan pemberian Rumput Gajah secara ad-libitum. Metode dalam percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok 3 perlakuan dengan 4 ulangan, sebagai berikut : P0: Steaming up 0%. P1 : Steaming up 0,4%, dan P2 : Steaming up 0,8%. Data profil protein darah induk kambing PE bunting tua dianalisis secara deskriptif eksploratif. Data pola produksi dianalisis menggunakan Anova dengan pola Rancangan Acak kelompok dan dilanjutkan dengan Uji Duncans. Steaming up menggunakan Gliricidia sepium pada induk kambing PE bunting tua memberikan perbedaan yang nyata pada konsumsi bahan kering, bahan organik, dan protein kasar (P<0,05). Konsumsi bahan kering pada perlakuan P0 adalah 1639,30 g/ekor/hari, P1 adalah 1775,05 g/ekor/hari, dan P2 adalah 1858,96 g/ekor/hari. Konsumsi bahan organik pada P0 adalah 1426,02 g/ekor/hari, P1 adalah 1504,12 g/ekor/hari, dan P2 adalah 1562,28 g/ekor/hari. Konsumsi protein kasar pada P0 adalah 215,35 g/ekor/hari, dan P1 adalah 239,35 g/ekor/hari, dan P2 adalah 259,67 g/ekor/hari. Perlakuan steaming up memberikan pengaruh nyata terhadap produksi susu kambing PE periode laktasi kedua dan periode laktasi ketiga selama 4 minggu awal laktasi (P<0,05). Rataan produksi susu pada periode laktasi 2 (PL2) 2 dan periode laktasi 3 (PL3) pada P0 600 ml/hari (PL2) dan 660 ml/hari (PL3), perlakuan P1 560 ml/hari (PL2) dan 600 ml/hari (PL3), dan perlakuan P2 640 ml/hari (PL2) dan 720 ml/hari (PL3). Perlakuan Steaming up memberikan pengaruh nyata terhadap kadar lemak pada periode laktasi 2 dan 3 (P<0,05) dan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar protein dan laktosa. Rataan kadar lemak pada perlakuan P0 7,15% (PL2) dan 6,43% (P3). , P1 8,30% (PL2) dan 8,06% (PL3) sedangkan P2 adalah 8,91% (PL2) dan 8,51% (PL3). Rataan kadar protein pada P0 (PL2) adalah 3,24% dan 32,94% (PL3), rataan kadar protein P1 adalah 3,40% (PL2) dan 3,76% (PL3), sedangkan rataan kadar protein P2 adalah 3,15% (PL2) dan 3,17% (PL3) . Kadar laktosa pada P0 adalah 3,28% (PL2) dan 2,94% (PL3), xi rataan kadar laktosa P1 adalah 3,25 % (PL2) dan 3,57% (PL3), sedangkan rataan kadar laktosa P2 adalah 2,81% (PL2) dan 3,03% (PL3). Praperlakuan Steaming up menghasilkan 18 pita protein dengan Berat Molekul 15, 16, 17, 22, 26, 29, 30, 34, 38, 40, 45, 46, 59, 62, 91, 112, 120, 158 kDa. Pasca perlakuan P0 menghasilkan 18 pita protein dengan Berat Molekul 15, 16, 17, 22, 26, 29, 30, 34, 38, 40, 45, 46, 59, 62, 91, 112, 120, 158 kDa, P1 menghasilkan 19 pita protein dengan Berat Molekul 15, 16, 17, 22, 26, 29, 30, 38, 39, 42, 45, 46, 52, 59, 62, 77, 91, 120, 158 kDa. P2 menghasilkan 22 pita protein dengan Berat Molekul 15, 16, 17, 22, 26, 29, 30, 34, 38, 39, 40, 42, 45, 46, 52, 59, 62, 77, 91, 112, 120, 158 kDa. Steaming up pada induk kambing bunting tua tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap bobot lahir, bobot sapih, dan PBBH anak kambing antar perlakuan. Perlakuan Steaming up P2 memberikan hasil tertinggi dibandingkan P1, dan P0 pada variabel bobot lahir, bobot sapih, dan PBBH baik berdasarkan kelompok litter size maupun kelompok jenis kelamin. Steaming up pada induk kambing bunting tua memberikan perbedaan nyata terhadap PBBH anak kambing berdasarkan kelompok litter size dan kelompok jenis kelamin (P<0,05) namun tidak dengan bobot lahir dan bobot sapih. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan steaming up dengan Gliricidia sepium sebesar 0,8% dari kebutuhan BK memberikan hasil terbaik untuk meningkatkan produktivitas kambing PE. Jumlah pita protein yang muncul dikaitkan dengan tingginya produksi dan kualitas susu awal laktasi. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai konsentrasi total protein, albumin, dan globulin pada induk kambing PE bunting tua dengan perlakuan steaming up untuk mengetahui kuantitas metabolik protein dalam darah.

English Abstract

The research aimed to study the profile of the protein bands of the late pregnancy of Etawah Crossbred goats treated with steaming up with Gliricidia sepium on early lactation milk production. The used material was 12 does on second and third period lactation. Basal feed concentrate 0.9% DM and Pennisetum purpureum ad-libitum. The experimental method was 3 treatments with 4 replications, as follows: T0: control 0%. T1: Gliricidia sepium 0.4%, and T2: Gliricidia sepium 0.8%. 12 does of Etawah crossbred’s bloods protein profile data are analyzed descriptively. Data on the performance production of does and kids goats were analyzed using randomized group and Duncans Test. Steaming up treatment had a significant difference in the consumption of DM, OM, and CP (P<0.05). Steaming up had a significant difference on milk production (P<0.05). Steaming up had a significant difference on fat content (P<0.05) and did not significantly difference on protein and lactose levels. Pre-treatment of Steaming up produces 18 protein bands ranging 15-158 kDa. Post-treatment on T0 produces 18 protein band ranging 15-158 kDa, T1 produces 19 protein bands ranging 15-158 kDa. T2 produces 22 protein bands with molecular weight 15-158 kDa. Steaming up didn’t had significant difference in birth weight, weaning weight and average daily gain between the treatments. Steaming up gave a significant difference on ADG based on litter size and sex group (P<0.05). Steaming up by Gliricidia sepium of 0.8% DM requirement gave the best results to increase the productivity of Etawah crossbred goats.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/637.1/DHA/p/2019/041906253
Uncontrolled Keywords: GOAT MILK INDUSTRY, GOAT MILK
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 637 Processing dairy and related products > 637.1 Milk processing
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 08 Jan 2020 09:02
Last Modified: 08 Jan 2020 09:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177662
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item