Pengaruh Pemberian Seduhan Teh Hijau Daun Jeruju ( Acanthus Ilicifolius ) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar Putih ( Rattus Norvegicus ) Diabetes Melitus

Fitriana, Dewi (2019) Pengaruh Pemberian Seduhan Teh Hijau Daun Jeruju ( Acanthus Ilicifolius ) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar Putih ( Rattus Norvegicus ) Diabetes Melitus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit metabolik yang prevalensinya akan meningkat dari tahun ke tahun. Penyakit diabetes mellitus ini ditandai dengan keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat kelainan sekresi insulin, penurunan sensitifitas reseptor insulin atau keduanya (Zubaidah dan Nuril 2015). Diabetes mellitus menurut Sinaga (2016), merupakan kelompok heterogenous sindrom yang bersifat multifaktor dan poligenik dengan ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah puasa sebagai akibat dari defisiensi relatif atau absolut hormon insulin. Diabetes terbagi menjadi dua kelompok yaitu DM tipe 1 dan tipe 2. Pengobatan secara kimia pada penderita diabetes melitus akan memberi efek samping seperti terjadinya hipoglikeis, mual, rasa tidak enak di perut, dan anoreksi. Oleh karena itu lebih baik menggunakan pengobatan dengan bahan alami untuk meminimalkan efek samping yang ditimbulkan. Pengobatan dengan bahan alami salah satunya dapat menggunakan tumbuhan dari komoditas mangrove. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh seduhan teh hijau daun jeruju (Acanthus ilicifolius) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus wistar putih (Rattus norvegicus) diabetes mellitus. Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Gizi Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, pada bulan Februari-April 2019. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 3 perlakuan pemberian konsentrasi penyeduhan sebesar 1 g/100ml/tikus/hari ; 2 g/100ml/tikus/hari ; 1,7 g/100ml/tikus/hari. Dan untuk perlakuan kontrol digunakan tikus dengan perlakuan kontrol (+) dengan pemberian obat glibenclamide dengan dosis 0,09 mg / tikus/ hari, serta perlakuan kontrol (-) dengan pemberian aloksan dan tanpa pemberian seduhan teh hijau daun jeruju dan teh komersial. Pengamatan yang dilakukan yaitu kadar glukosa darah, berat badan, jumlah ransum, dan berat feses tikus dilakukan setiap 5 hari sekali. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Analisis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Duncan. Glukosa darah tikus mengalami penurunan paling signifikan pada perlakuan konsentrasi penyeduhan sebesar 2 g/100ml/tikus/hari setiap harinya hingga hari ke-15. Kemampuan penurunan glukosa darah tikus pada konsentrasi penyeduhan sebesar 2 g/100ml/tikus/hari mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus secara signifikan dibadingkan dengan konsentrasi penyeduhan yangviii lain. Pada perlakuan ini juga lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kontrol (+). Pemberian seduhan teh hijau daun jeruju pada perlakuan konsentrasi penyeduhan yang berbeda memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap berat badan tikus. Pada konsentrasi penyeduhan sebesar 2 g/100ml/tikus/hari yang menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap berat badan tikus dibandingkan dengan konsentrasi penyeduhan sebesar 1 g/100ml/tikus/hari dan konsentrasi penyeduhan teh komersial sebesar 1,7 gram/100ml/tikus/hari. Pemberian seduhan teh hijau daun jeruju perlakuan konsentrasi penyeduhan yang berbeda memberikanpengaruh nyata (p<0,05) terhadap berat feses tikus. Pada konsentrasi penyeduhan sebesar 2 g/100ml/tikus/hari yang menunjukkan konsentrasi penyeduhan terbaik dibandingkan dengan lainnya karena jumlah feses yang dikeluarkan pada hari ke-15 telah mengalami penurunan yang membuktikan keadaan tikus telah kembali normal. Perbedaan jumlah feses dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu jumlah pakan yang dikonsumsi dan juga konsentrasi seduhan teh hijau daun jeruju yang diberikan. Pemberian seduhan teh hijau daun jeruju perlakuan konsentrasi penyeduhan yang berbeda memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap jumlah ransum yang dikonsumsi namun pada perlakuan lama hari tidak berbeda nyata (p>0,05) serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah ransum yang dikonsumsi tikus (p>0,05). Nafsu makan pada tikus yang terkena penyakit diabetes melitus akan mengalami peningkatan dan akan menurun seiring dengan semakin normalnya kadar glukosa darah pada tikus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian seduhan teh hijau daun jeruju (Acanthus ilicifolius) dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus wistar putih (Rattus norvegicus). Konsentrasi penyeduhan yang paling efektif pada pemberian seduhan teh hijau daun jeruju (Acanthus ilicifolius) yaitu 2 gram/100ml/tikus/hari.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019//801/051908869
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.7 Alkaloidal crops
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 16 Nov 2020 21:28
Last Modified: 21 Oct 2021 00:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177411
[thumbnail of DEWI FITRIANA (2).pdf]
Preview
Text
DEWI FITRIANA (2).pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item