Kartika, Maria (2019) Pengaruh Pemberian Seduhan Teh Hitam Daun Jeruju (Acanthus Ilicifolius) Terhadap Glukosa Darah Tikus Wistar Putih (Rattus Novergicus) Diabetes Melitus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Diabetes mellitus menurut Fatimah (2015), adalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat, jika telah berkembang penuh secara klinis maka diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerosis dan penyakit vascular mikroangiopati. Diabetes melitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya kekurangan insulin secara relatif maupun absolut. Pengobatan secara kimia pada penderita diabetes melitus akan memberi efek samping seperti terjadinya hipoglikeis, mual, rasa tidak enak di perut, dan anoreksi. Oleh karena itu lebih baik menggunakan pengobatan dengan bahan alami untuk meminimalkan efek samping yang ditimbulkan. Pengobatan dengan bahan alami salah satunya dapat menggunakan tumbuhan dari komoditas mangrove. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh seduhan teh hitam daun jeruju (Acanthus ilicifolius) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus wistar putih (Rattus norvegicus) diabetes mellitus. Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Gizi Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, pada bulan Februari-April 2019. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 3 perlakuan pemberian pada konsentrasi penyeduhan 1 gram 6 menit / tikus / hari ; 5 gram 6 menit / tikus / hari ; 2 gram 5 menit / tikus / hari. Dan untuk perlakuan kontrol digunakan tikus dengan perlakuan kontrol (+) dengan pemberian obat glibenclamide dengan konsentrasi penyeduhan 0,09 mg / tikus/ hari, serta perlakuan kontrol (-) dengan pemberian aloksan dan tanpa pemberian seduhan teh hitam daun jeruju dan teh komersial. Pengamatan yang dilakukan yaitu kadar glukosa darah, berat badan, jumlah ransum, dan berat feses tikus dilakukan setiap 5 hari sekali. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Analisis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Duncan. Glukosa darah tikus mengalami penurunan paling signifikan pada perlakuan konsentrasi penyeduhan 5 gram 6 menit / tikus / hari setiap harinya hingga hari ke-15. Kemampuan penurunan glukosa darah tikus pada konsentrasi penyeduhan 5 gram 6 menit / tikus / hari mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus secara signifikan dibadingkan dengan konsentrasi penyeduhan yang lain. Pada perlakuan ini juga lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kontrol (+). Pemberian seduhan teh hitam daun jeruju pada perlakuan konsentrasi penyeduhan yang berbeda memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap berat badan tikus. Pada konsentrasi penyeduhan 5 gram 6 menit / tikus / hari yang menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap berat badan tikus dibandingkan dengan konsentrasi penyeduhan 1 gram 6 menit/ tikus / hari dan konsentrasi penyeduhan 2 gram 5 menit / tikus / hari.viii Pemberian seduhan teh hitam daun jeruju perlakuan konsentrasi penyeduhan yang berbeda memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap berat feses tikus. Pada konsentrasi penyeduhan 5 gram 6 menit/ tikus/hari yang menunjukkan konsentrasi penyeduhan terpilih dibandingkan dengan konsentrasi penyeduhan lainnya karena jumlah feses yang dikeluarkan pada hari ke-15 telah mengalami penurunan yang membuktikan keadaan tikus telah kembali normal. Perbedaan jumlah feses dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu jumlah pakan yang dikonsumsi dan juga konsentrasi penyeduhan seduhan teh hitam daun jeruju yang diberikan. Pemberian seduhan teh hitam daun jeruju perlakuan konsentrasi penyeduhan yang berbeda memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap jumlah ransum yang dikonsumsi namun pada perlakuan lama hari tidak berbeda nyata (p>0,05) serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah ransum yang dikonsumsi tikus (p>0,05). Nafsu makan pada tikus yang terkena penyakit diabetes melitus akan mengalami peningkatan dan akan menurun seiring dengan semakin normalnya kadar glukosa darah pada tikus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian seduhan teh hitam daun jeruju (Acanthus ilicifolius) dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus wistar putih (Rattus novergicus). Konsentrasi penyeduhan yang paling efektif pada pemberian seduhan teh hitam daun jeruju (Acanthus ilicifolius) yaitu konsentrasi penyeduhan 5 gram 6 menit/ tikus/ hari.
English Abstract
-
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPIK/2019//783/051908851 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.7 Alkaloidal crops |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 16 Nov 2020 21:28 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 23:56 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177406 |
Preview |
Text
MARIA KARTIKA (2).pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |