Ghozali, Afwan (2019) Perbandingan Ekstrak Terong Cepoka (Solanum Torvum) Dengan Ekstrak Biji Kapuk (Ceiba Pentandra) Pada Reproduksi Tikus Putih (Rattus Novergicus) Jantan Berdasarkan Ekspresi Bmp15 Dan Perhitungan Jumlah Sel Sertoli Tubulus Seminiferus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemanfaatan bahan alami sebagai bahan kontrasepsi selalu terus dikembangkan. Bahan kontrasepsi alami bersifat reversibel. Tanaman yang memiliki potensi sebagai bahan kontrasepsi alami adalah terong cepoka dan biji kapuk. Solasodine merupakan senyawa aktif pada terong cepoka yang dapat menyebabkan infertilitas. Sedangkan, pada biji kapuk senyawa yang dapat menyebabkan infertilitas adalah gossipol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan pemberian ekstrak terong cepoka dengan ekstrak biji kapuk dalam menurunkan ekspresi BMP15 serta jumlah sel sertoli tubulus seminiferus pada tikus putih jantan. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan terdiri dari 3 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (K-), dan dua kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak terong cepoka 1 gr/Kg BB (P1) serta ekstrak biji kapuk 0,1 gr/Kg BB (P2). Hasil pengamatan perhitungan jumlah sel sertoli dan ekspresi BMP15 di analisa menggunakan One Way ANOVA menunjukan ada perbedaan antar perlakuan. Kemudian, dilanjutkan dengan uji BNJ untuk melihat perbedaan antar kelompok. Rata-rata sel sertoli pada kelompok P1 sebesar 24.5 dan kelompok P2 sebesar 16.67. Penurunan ekspresi BMP15 dari pemberian kedua ekstrak tersebut tidak menunjukan perbedaan yang signifikan. Rata-rata ekspresi BMP15 pada P1 sebesar 62,87dan pada P2 sebesar 60,80
English Abstract
The use of natural ingredients as contraceptives is always being developed. Natural contraception is reversible. Plants that have potential as natural contraception are eggplant cepoka and kapok seeds. Solasodine is an active compound in eggplant cepoka which can cause infertility. Meanwhile, in cottonwood seeds the compound that can cause infertility is gossipol. The purpose of this study was to determine the comparison of cepoka eggplant extracts with kapok seed extract in reducing BMP15 expression and the number of seminiferous tubular cells in male white rats. This research was experimental using a completely randomized design (CRD) and consisted of 3 treatment groups namely negative control (K-), and two treatment groups were given cepoka eggplant extract 1 gr / Kg BB (P1) and kapok seed extract 0.1 gr / Kg BB (P2). The observations of the calculation of the number of Sertoli cells and BMP15 expression were analyzed using One Way ANOVA showing there were differences between treatments. Then, proceed with the BNJ test to see differences between groups. The average of Sertoli cells in group P1 was 24.5 and group P2 was 16.67. The decrease in BMP15 expression from the two extracts did not show a significant difference. The average expression of BMP15 in P1 was 62.87 and in P2 it was 60.80.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FKH/2019/173/051910889 |
Uncontrolled Keywords: | Kontrasepsi, Ekstrak Terong Cepoka, Ekstrak Biji Kapuk, BMP15, Jumlah Sel Sertoli, Contraception, Cepoka Eggplant Extract, Kapuk Seed Extract, BMP15, Number of Sertoli Cells |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 613 Personal health and safety > 613.9 Birth control, reproductive technology, sex hygiene, sexual techniques > 613.94 Birth control and reproductive technology |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Hewan > Kedokteran Hewan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 11 Nov 2020 13:40 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:39 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177009 |
Preview |
Text
Afwan Ghozali (2).pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |