Penambahan Tepung Keong Mas (Pomacea sp) dalam Pakan Terhadap Kualitas Eksternal dan Internal Telur Puyuh (Coturnix Coturnix japonica)

Rasad, Addien Sabilal (2019) Penambahan Tepung Keong Mas (Pomacea sp) dalam Pakan Terhadap Kualitas Eksternal dan Internal Telur Puyuh (Coturnix Coturnix japonica). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keong mas (Pomacea sp) merupakan salah satu hama bagi petani yang keberadaannya tidak diinginkan disaat musim padi tiba. Kandungan keong mas sendiri cukup tinggi yaitu sekitar 51,08% sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan sumber protein. Selain itu keong mas juga memenuhi persyaratan sebagai bahan baku dasar pembuatan pakan ternak yaitu bahan tersebut tidak dijadikan sebagai bahan pokok konsumsi atau tidak bersaing dengan kebutuhan manusia serta keberadaannya mudah dijumpai disaat musim padi tiba. Penambahan tepung keong mas terhadap ransum pakan ternak dimungkinkan dapat mempengaruhi kualitas eksternal dan internal telur puyuh. Penelitian ini dilaksankan secara berkelompok mulai tanggal 16 Agustus – 20 Oktober 2018 di Peternakan milik Bapak Syamsul yang terletak di Dusun Bunder, Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kota Batu. Pengambilan data selama satu minggu yaitu tanggal 11 Oktober – 17 Oktober 2018 untuk dilakukan pengujian kualitas eksternal dan internal telur puyuh yang dilakukan di Laboratorium Hasil Ternak Universitas Islam Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat penambahan tepung keong mas dalam pakan puyuh terhadap kualitas eksternal dan internal yang meliputi berat telur, nilai haugh unit, yolk indeks dan warna kuning telur. Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan acuan informasi ataupun referensi tentang pengaruh pemberian tepung keong mas terhadap ransum pakan puyuh. Dimana keong mas merupakan hama bagi petani di sawah yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak sumber protein yang nantinya dapat meminimalisir biaya pengeluaran pakan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah puyuh (Coturnix coturnix japonica) umur 68 hari dengan jumlah 120 ekor dimana pada umur tersebut HDP (Hen day production) atau produksi telur harian telah mencapai angka 70%. Kandang yang digunakan yaitu tipe battery yang terdiri dari 24 flock dengan setiap flock diisi 5 ekor puyuh. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang digunakan meliputi P0 = Pakan basal tanpa penambahan tepung keong, P1 = Pakan basal + 1% tepung keong mas, P2 = Pakan basal + 2% tepung keong mas, P3 = Pakan basal + 3% tepung keong mas. Pengambilan data dilakukan selama 7 hari dengan pengambilan sampel telur setiap flock sebanyak 2 butir telur. Variabel yang diamati meliputi berat telur, nilai haugh unit, yolk indeks, dan warna kuning telur. Data dianalisis menggunakan analisi sidik ragam anova dan dilanjutkan uji Duncan’s apabila terdapat hasil yang berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung keong mas dalam pakan puyuh memberikan perbedaan tidak nyata (P>0,05) terhadap kualitas eksternal dan internal telur puyuh yang diamati. Rata-rata hasil analisis terhadap berat telur yaitu P0 (10,75±0,46), P1 (10,80±0,45), P2 (10,74±0,22) dan P3 (10,88±0,22). Rata-rata hasil analisis terhadap haugh unit yaitu P0 (73,19±1,77), P1 (72,17±2,31), P2 (72,51±2,42) dan P3 (72,43±1,62). Rata-rata hasil analisis terhadap yolk indeks yaitu P0 (0,46±0,009), P1 (0,46±0,011), P2 (0,46±0,016) dan P3 (0,46±0,017). Rata-rata hasil analisis terhadap warna kuning telur yaitu P0 (6,05±0,40), P1 (6,27±0,18), P2 (6,17±0.32) dan P3 (6,07±0,21). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan tepung keong mas dalam pakan puyuh tidak memberikan pengaruh terhadap meningkatkan kualitas berat telur, nilai haugh unit telur, yolk indeks dan warna kuning telur. Pemberian tepung keong mas sebesar 3% memberikan kecenderungan peningkatan berat telur puyuh dan yolk indek. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan jika terdapat penelitian terkait tentang penambahan tepung keong mas untuk melihat perbedaan kualitas eksternal dan internal telur puyuh agar dilakukan penambahan dosis dalam ransum pakan.

English Abstract

The purpose of this research was to find effect of addition of golden snail (Pomacea sp) in feed to the internal and external quality of egg quail. Method was used the experiment followed a completely randomized design with 4 treatments and 6 repeatations. The material used for this research were 120 quails of 68 days old. The feed treatments consist of T0 : 100% Complete feed without feed treatment, T1 : Complete feed + 1 % golden snail flour w/w, T2 : Complete feed + 2 % golden snail flour w/w, T3 : Complete feed + 3 % golden snail flour w/w. Variables measured weight of egg, haugh unit, yolk index and colous of yolk quails. Data collected was analyzed by using ANOVA, if there were different result then continue tested by Duncan’s Multiple Range Test. The result showed that there was no significant effect (P>0,05) on egg weight, haugh unit, egg yolk, and colour of egg yolk. The highest average value obtained in the P3 treatment with an egg weight was 10,88 ± 0,22 g/grain and yolk indeks 0,46 ± 0,0178. The conclutions egg weight, haugh unit, egg yolk, and colour of egg yolk were not influenced by additional of golden snail flour in the quail diet.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/538/051910311
Uncontrolled Keywords: Internal external quality, golden snail flour, quai
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds > 636.59 Other poultry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 28 Sep 2020 02:44
Last Modified: 28 Sep 2020 02:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176998
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item