Pengaruh Nilai Kontrak Terhadap Efektivitas Kemitraan Broiler Antara Peternak Dengan Inti PT. Semesta Mitra Sejahtera Di Kabupaten Bojonegoro

Al Ghifari, Abu Dzar (2019) Pengaruh Nilai Kontrak Terhadap Efektivitas Kemitraan Broiler Antara Peternak Dengan Inti PT. Semesta Mitra Sejahtera Di Kabupaten Bojonegoro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kebutuhan akan protein hewani masyarakat Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dikarenakan bertambahnya jumlah penduduk serta semakin tingginya kesadaran msyarakat Indonesia akan kebutuhan gizi yang mengakibatkan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap produk-produk peternakan. Salah satu komoditas peternakan yang memiliki potensi yang cukup tinggi di Indonesia adalah ayam ras pedaging (broiler) dimana berdasarkan data Direktorat Jendral Peternakan (2014) perkembangan jumlah populasi broiler mengalami peningkatan setiap tahunnya terhitung sejak tahun 2010 ke 2014 dari 5,63% sampai 19,36%. Pola peternakan ayam ras pedaging yang banyak dijalankan saat ini adalah pola kemitraan dimana perlu adanya perhatian khusus agar mampu meningkatkan kesejahteraan peternak. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan mulai tanggal 01 April – 13 Mei 2018 pada peternakan plasma yang bermitra dengan PT. Semesta Mitra Sejahtera di Kabupaten Bojonegoro. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pola hubungan kemitraan dan efektivitas kemitraan usaha pada PT. Semesta Mitra Sejahtera dengan peternak ayam pedaging berdasarkan skala usahanya. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai informasi tentang pola hubungan kemitraan dan efektivitas kemitraan usaha pada PT. Semesta Mitra Sejahtera. Materi penelitian yang digunakan adalah 30 kuesioner yang telah dilakukan wawancara kepada 30 peternak dari 42 peternak yang menjadi peternak plasma PT. Semesta Mitra Sejahtera. Penelitian menggunakan metode kualitatif dimana data yang diambil dengan cara bertanya dan memberikan kuisioner kepada responden dalam bentuk kata-kata maupun kalimat. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dengan sampel dipilih secara Purposive Sampling. Skala usaha dibagi menjadi 3 strata yaitu Strata I dengan jumlah ternak < 4.100 ekor; Strata II dengan jumlah ternak antara 4.101 s/d 8.599 ekor dan Strata III dengan jumlah ternak > 8.599 ekor. Data dianalisis dengan Importance Performance Analysis (IPA) dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan adapun faktor yang sangat penting namun belum memuaskan sehingga harus menjadi perhatian bagi Inti untuk mengalokasikan sumber daya yang memadai diantaranya pada Strata I dan II yaitu nilai IP (Index Performance) digunakan untuk menentukan nilai insentif/ bonus bagi peternak. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Dewanto (2005) bahwa salah satu yang menjadi acuan untuk pemberian bonus bagi peternak mitra dengan ketentuan yang ada pada kontrak seperti nilai IP. Apabila nilai IP rendah maka ayam yang dihasilkan pada periode tersebut bermasalah sehingga perusahaan inti memutuskan untuk di chick-in kembali atau tidak dengan pertimbangan salah satunya nilai IP. Nilai IP menunjukkan suatu keberhasilan proses produksi ayam ras pedaging dalam satu periode yang dipengaruhi oleh Kematian, FCR, Bobot badan dan Umur panen. Sejalan dengan hasil penelitian Suharti (2003) yang menyatakan bahwa nilai IP menunjukkan suatu keberhasilan proses produksi ayam ras pedaging dalam satu periode yang dipengaruhi oleh kematian, FCR, bobot badan dan umur panen. Kemudian pada Strata III yaitu IP digunakan untuk menentukan nilai insentif/ bonus bagi peternak, jika umur ayam sudah memenuhi syarat dan kualitas ayam sudah mencapai target adanya bonus intensif dari inti untuk plasma, umur panen juga berpengaruh pada keragaman konsumen dan tergantung kesehatan broiler, ketersediaan lampu dan pemanas mempengearuhi tingkat kematian ayam dan jadwal buka/tutup tirai mempengaruhi tingkat kematian ayam. Sesuai dengan pendapat Gibson (2006) bahwa bertambahnya umur dan bobot badan selama periode pertumbuhan, konsumsi akan terus meningkat sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan zat makanan untuk hidup dan pertumbuhan. Umur panen rata-rata ayam ras pedaging dipengaruhi oleh permintaan pasar dan pelanggan, pemanenan dilakukan beberapa kali dimana tiaptiap pelanggan membutuhkan umur ayam yang berbeda (Widodo, 2009). Ditambah dengan pendapat Kartasudjana (2005) yang menyatakan bahwa fungsi pemanas pada ayam potong adalah sangat penting sekali. Ventilasi yang dikontrol dengan baik juga akan mempengaruhi kesehatan DOC di dalam kandang. Pemasangan tirai sesuai dengan kebutuhan dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan peternakan (Achmanu dan Muharlien, 2011). Hasil analisis regresi menunjukkan diantara X1= Umur panen, X2 = bobot badan, X3 = FCR, X4 = Mortalitas, dan X5 = IP (Index Performance) dan Y = Hubungan Kemitraan tidak ada satupun yang berpengaruh signifikan terhadap Hubungan Kemitraan. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa kendala yang dialami oleh para peternak yang kemudian perlu dievaluasi oleh pihak inti bersama dengan plasma. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Weiss (1972) menyatakan bahwa evaluasi merupakan kata yang elastis yang mewakili penilaian terhadap banyak hal. Program sosial dirancang untuk mengembangkan banyak orang. Program bisa memberikan perubahan pada pengetahuan, sikap, nilai dan perilaku individu. Kesimpulan yang diperoleh bahwa hubungan kerjasama antara kemitraan PT. Semesta Mitra Sejahtera dan para peternak dengan pola hubungan inti-plasma menunjukkan hasil yang belum efektif secara signifikan dikarenakan kurangnya komunikasi dan pendidikan antara inti ke plasma. Adapun faktor-faktor yang perlu menjadi perhatian oleh Inti diantaranya pada Strata I dan II yaitu pada nilai IP digunakan untuk menentukan nilai insentif/ bonus bagi peternak. Kemudian pada Strata III yaitu IP digunakan untuk menentukan nilai insentif/ bonus bagi peternak, jika umur ayam sudah memenuhi syarat dan kualitas ayam sudah mencapai target adanya bonus intensif dari inti untuk plasma, umur panen juga berpengaruh pada keragaman konsumen dan tergantung kesehatan broiler, ketersediaan lampu dan pemanas mempengearuhi tingkat kematian ayam dan jadwal buka/tutup tirai mempengaruhi tingkat kematian ayam. Sehingga perlu dilakukan evaluasi secara berkala baik terhadap kinerja inti maupun plasma. Jika ditinjau dari analisa usaha yang telah dilakukan semakin banyak populasi ternak yang dipelihara oleh peternak plasma maka baik itu modal, biaya produksi, penerimaan dan pendapatan yang diperoleh semakin tinggi sehingga Strata III dengan populasi >8.599 ekor lebih efektif untuk dijalankan.

English Abstract

Broiler farmers has become a well-developed industry of the Indonesia archipelago, whereas the strategic value is to creating decent amount of labor that can absorbed. Bojonegoro regency is one of the broiler production center, in which there are two patterns of broiler farmers, which is: partnership and independent. The purpose of this research was to know the pattern of relationships and the effectiveness of business partnerships at PT. Semesta Mitra Sejahtera with broiler breeders based on their business scale. The materials used for this research were 30 questionnaires to 30 farmers from 120 broiler farmers in Bojonegoro. The method of the research was used descriptive sample selected by purposive sampling, by asking questions and giving questionnaires to respondents. The business scale is divided into 3 strata namely Strata I with the number of birds < 4,100; Strata II with the number of birds between 4,101 to 8,599 and Strata III with the number of birds > 8,599. The variables were achievement of production targets used as a benchmark to determine the effectiveness of production and partner relationship between nucleus and plasma. The data were analyzed by Importance Performance Analysis (IPA) and regression. The result showed that cooperative relationship between the partnership of PT. Semesta Mitra Sejahtera and farmers with a core-plasma relationship pattern show results that have not been effective. The factors that need to be addressed by Inti include Strata I and II, IP (Index Performance) is used to determine the value of incentives / bonuses for farmers. Then in Strata III, IP is used to determine the value of incentives / bonuses for breeders, if the age of chickens has met the requirements and quality of chickens has reached the target of intensive bonus from the nucleus for plasma, harvest age also affects the diversity of consumers and depends on broiler health, availability and heaters affect chicken mortality rates and curtain open / close schedules affect the mortality rate of chickens. So that it is necessary to periodically evaluate both core and plasma performance. If viewed from the analysis of the business that has been done, the more livestock populations are maintained by plasma farmers, the better the capital, production costs, revenue and income obtained, so that Strata III with a population> 8,599 tails is more effective.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/406/051910196
Uncontrolled Keywords: Broilers, broiler farmers, business partnerships, the effectiveness,
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 05 Nov 2020 15:13
Last Modified: 05 Nov 2020 15:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176686
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item