Putra, Mohammad Faiq Adi (2019) Pengaruh Proteksi Protein Ampas Tahu Menggunakan Tanin Tepung Biji Pinang (Areca Catechu L.) Terhadap Produksi Gas Total Dan Estimasi Energi Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ampas tahu merupakan bahan pakan sumber protein yang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yakni sekitar 23,55%. Sehingga hal ini sangat baik digunakan sebagai bahan pakan pada ternak ruminansia, dimana protein yang cukup tinggi dari ampas tahu dapat lolos dari degradasi rumen. Degradasi rumen melibatkan proteolitik yang dihasilkan asam amino dan peptida sebagai produk antara, serta amonia (NH3) sebagai produk terakhir. By pass protein dari ampas tahu dapat ditingkatkan melalui berbagai macam penambahan, salah satunya adalah dengan menggunakan penambahan tanin pada bahan pakan. Biji pinang merupakan salah satu bahan tambahan yang memiliki kandungan tanin yang cukup tinggi, yaitu 17,22%. Sehingga dengan adanya penambahan biji pinang pada ampas tahu harapannya hal tersebut mampu menurunkan nilai produksi gas dan nilai estimasi energi pada ampas tahu.vii Penelitian ini dilaksanakan pada 11 Mei 2018 sampai 25 Juli 2018 di Labolatorium Nutrisi dan Pakan Ternak Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai produksi gas dan estimasi energi dengan secara in-vitro terhadap proteksi protein dari tanin tepung biji pinang pada ampas tahu. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan evaluasi mengenai nilai produksi gas dan estimasi energi terhadap proteksi protein dengan biji pinang, serta dapat dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ampas tahu dan biji pinang (Areca catechu L.) yang dijadikan tepung. Metode yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun perlakuan yang digunakan dalam penelitian adalah P0 (Ampas Tahu), P1 (Ampas Tahu + Tanin Biji Pinang 10%), P2 (Ampas Tahu + Tanin Biji Pinang 15%) dan P3 (Ampas Tahu + Tanin Biji Pinang 20%). Variabel yang diamati adalah nilai produksi gas, nilai b, nilai c dan estimasi energi (ME dan NE). Data hasil penelitian dianalisa dengan analisa ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) jika menunjukkan perbedaan yang nyata atau sangat nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan perlakuan menggunaan penambahan tepung biji pinang sebagai sumber tanin untuk memproteksi protein ampas tahu memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) pada produksi gas dan memberikan perbedaan nyata (P<0,05) pada estimasi energi (ME dan NE), namun tidak memberikan perbedaan nyata (P>0,05) pada nilai b dan nilai c. Hasil rataan produksi gas yang diukur pada inkubasi 48 jam berturut-turut dari terbesar adalah pada P0 (81,04±5,17 ml/500 mg BK), P1 (80,80±5,32 ml/500mg BK), P2 (74,15±4,10 ml/500 mg BK)viii dan P3 (70,50±1,45 ml/500 mg BK). Hasil rataan nilai b mulai dari nilai terbesar berturut-turut adalah P0 (107,00±9,36 ml/500 mg BK), P1 (104,93±8,95 ml/500 mg BK), P2 (100,45±7,56 ml/500 mg BK) dan P3 (97,41±5,57 ml/500 mg BK). Hasil rataan nilai c mulai dari nilai yang terbesar berturut-turut adalah P1 (0,036±0,004 ml/jam), P0 (0,034±0,003 ml/jam), P2 (0,031±0,003 ml/jam) dan P3 (0,030±0,004 ml/jam). Hasil rataan nilai ME mulai dari nilai yang terbesar bertururt-turut adalah P1 (6,14±0,13 MJ/Kg BK), P0 (5,99±0,10 MJ/Kg BK), P2 (5,49±0,27 MJ/Kg BK) dan P3 (5,21±0,35 MJ/Kg BK). Hasil rataan nilai ME mulai dari nilai yang terbesar bertururt-turut adalah P1 (3,36±0,10 MJ/Kg BK), P0 (3,25±0,07 MJ/Kg BK), P2 (2,88±0,20 MJ/Kg BK) dan P3 (2,68±0,26 Mj/Kg BK). Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan tanin tepung biji pinang dengan level 10%, 15%, dan 20% berhasil menurunkan produksi gas dan nilai ME dan NE, yang berarti tanin tepung biji pinang mampu memproteksi protein ampas tahu. Akan tetapi penambahan tanin tepung biji pinang dengan level tersebut dapat menurunkan nilai b (potensi produksi gas) dan nilai c (laju produksi gas) walaupun tidak nyata. Akan tetapi penambahan tanin tepung biji pinang dengan level tersebut dapat menurunkan nilai b (potensi produksi gas) dan nilai c (laju produksi gas) walaupun tidak nyata. Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan penambahan hijauan atau leguminosa pada ampas tahu yang diproteksi tanin tepung biji pinang, untuk meningkatkan nilai produksi gas serta ME dan NE.
English Abstract
The purpose of this research was to know the value of gas production and energy estimation by in vitro gas production methods on protein protection from areca bean flour (Areca catechu L.) tannins on tofu. The material used in this research is tofu and areca bean flour (Areca catechu L.) which is made into flour. The method used was the experimental method using a randomized block design consisting of 4 treatments and 3 replications. The treatments used in the research were P0 (Tofu + areca bean flour tannins 0%), P1 (Tofu + areca bean flour tannins 10%), P2 (Tofu + areca bean flour tannins 15%) and P3 (Tofu + areca bean flour tannins 20%). The variables observed were gas production values, b values, c values and energy estimates (ME and NE). The results of the research data were analyzed by variance analysis (ANOVA) and continued with Duncan's Multiple Range Test (DMRT) if it showed significant or very realv differences. The results showed that the treatment using the addition of areca bean flour as a source of tannin to protect tofu protein gave a very significant difference (P <0.01) on gas production and gave a significant difference (P <0.05) in energy estimation (ME and NE), but did not give a significant difference (P> 0.05) on the value of b and value c. Total gas production value of 48 hours, b value, c value, value ME and NE which tend to be low in P3 treatment that was 70,50±1,45 ml/500 mg DM, 97,41±5,57 ml/500 mg DM, 0,030±0,004 ml/hour, 5,21±0,35 MJ/Kg DM and 2,68±0,26 Mj/Kg DM. It was concluded that the use of 10%, 15%, and 20% tanin flour starch successfully reduced gas production and ME and NE values, which means that areca nut flour tannins are able to protect tofu pulp protein. But the addition of areca nut tannin with these levels can reduce the value of b (gas production potential) and the value of c (gas production rate) even though it is not real.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/93/051909859 |
Uncontrolled Keywords: | Gas production, tofu, tannin, energy estimation |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.085 Feeds and applied nutrition > 636.085 2 Applied nutrition |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 05 Aug 2020 07:48 |
Last Modified: | 24 Oct 2021 08:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176326 |
Text
Mohammad Faiq Adi Putra (2).pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |