Pengaruh Penambahan Pollard Pada Silase Kulit Jagung (Zea Mays) Terhadap Produksi Gas Dan Kecernaan Residu Produksi Gas Secara In Vitro

Octaviannand, Chresna Putra (2019) Pengaruh Penambahan Pollard Pada Silase Kulit Jagung (Zea Mays) Terhadap Produksi Gas Dan Kecernaan Residu Produksi Gas Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kulit jagung merupakan salah satu limbah pertanian yang bisa digunakan sebagai bahan pakan alternatif guna mengatasi ketersediaan hijauan pada musim kemarau. Kelemahan dari kulit jagung adalah kandungan protein kasar yang rendah yaitu 3,28% dan memiliki serat kasar yang tinggi yaitu 37,10%. Rendahnya PK dan tingginya SK pada kulit jagung belum dapat memenuhi kebutuhan ternak ruminansia sehingga diperlukan teknologi untuk meningkatkan kualitas nutrisi dari kulit jagung. Kualitas nutrisi kulit jagung yang rendah dapat ditingkatkan dengan cara membuat silase dengan begitu kualitas kulit jagung akan meningkat serta dapat meningkatkan daya simpan pada kulit jagung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan pollard dalam pembuatan silase kulit jagung terhadap kecernaan dan produksi gas secara in-vitro. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua kalangan dan menambah pengetahuan mengenai pembuatanviii silase kulit jagung. Penelitian ini dilaksaksanakan bulan 23 September 2018 sampai 23 Februari 2019 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Materi dalam penelitian ini adalah kulit jagung, pollard dan EM4 yang digunakan dalam pembuatan silase. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan yang digunakan terdiri dari 3 perlakuan dan 4 kelompok berdasarkan perbedaan waktu pengambilan cairan rumen. Susunan perlakuan berdasarkan % BK sebagai berikut P10 (Kulit jagung + 6% EM4 + 10% Pollard), P15 (Kulit jagung + 6% EM4 + 15% Pollard) dan P20 (Kulit jagung + 6% EM4 + 20% Pollard) diinkubasi selama 21 hari. Variabel yang diamati meliputi presentase KcBK, KcBO dan produksi gas secara in vitro. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam, apabila diperoleh hasil yang berbeda maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan pollard pada pembuatan silase kulit jagung memberikan hasil perbedaan yang sangat nyata (P<0.01) terhadap kecernaan bahan kering (KcBK) pada P10 (44,062%), P15 (49,542%) dan P20 (53,972%). Kecernaan bahan organik (KcBO) memberikan perbedaan yang nyata pada P10 (53,297%), P15 (55,916%) dan P20 (58,968%). Produksi gas memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0.01) pada P10 (121,956ml/mg500 BK), P15 (127,537 ml/mg500 BK) dan P20 (129,836 ml/mg500 BK). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan silase kulit jagung dengan penambahan jumlah pollard yang berbeda dapat meningkatkan KcBK, KcBO dan produksi gas. Formula terbaik silase kulit jagung adalahix perlakuan P20 yaitu dengan penambahan pollard 20% dari bahan kering kulit jagung dengan nilai KcBK yaitu 53,972%, nilai KcBO 58,968% dan produksi gas 129.836 ml/500mg BK. Saran perlu dilakukan penelitian secara in vivo terhadap silase kulit jagung dengan penmabahan pollard untuk mengetahui produktifitas ternak.

English Abstract

The aim of this research was to determine the effect of pollard addition on corn husk silage on gas production, dry matter digestibilty (DMD) and organic matter digesbility (OMD) of gas production residues. The method of the research was experiment in Randomized Block Design (RBD) with 3 treatments and 4 group, so that 12 treatment units were obtained. The treatments were T10: corn husk + 6% EM4 + 10% Pollard, T15: corn husk + 6% EM4 + 15% Pollard and T20: corm husk + 6% EM4 + 20% Pollard (incubated 21 days). The results showed that the treatment gave highly significant effect (T<0.01) on gas production and gas production rate (c) and dry matter digesbility (DMD). The results showed a higly significant effect (T<0.05) on gas production potential (b) and organic matter digesbility (OMD). Based on the results of it can be concluded that the treatment of corn husk silage with addition on different level of pollard increased gas production, DMD and OMD.The best treatment for corn husk silase wasvi T20which adding 20% pollard from dry corn husk with gas production value of 129.836 ml/500 mg DM, DMD of 53.97% and OMD 58.96%. Suggestions be continued in vivo experiment on corn husk silage adding pollard on ruminant performans.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/112/051909878
Uncontrolled Keywords: Silage, gas production and digestibility
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.085 Feeds and applied nutrition > 636.085 2 Applied nutrition
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 05 Aug 2020 07:48
Last Modified: 05 Aug 2020 07:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176263
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item