Imbangan Tepung Kunyit Dan Temu Putih Dalam Pakan Terhadap Bobot Hidup, Persentase Karkas Dan Giblet Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)

Darmanto, Habib Rachmad (2019) Imbangan Tepung Kunyit Dan Temu Putih Dalam Pakan Terhadap Bobot Hidup, Persentase Karkas Dan Giblet Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Burung puyuh merupakan salah satu ternak yang mudah dibudidayakan dan memiliki keunggulan yaitu produksi telur dan daging yang tinggi dan masa pemeliharaan yang singkat dan mudah. Keistimewaan lain burung puyuh yaitu mempunyai siklus hidup yang pendek, tubuh kecil sehingga tidak memerlukan tempat yang luas. Burung puyuh memiliki kelebihan yaitu memiliki daya tahan yang tinggi tahan terhadap penyakit. Puyuh terdiri dari beberapa jenis, salah satunnya adalah puyuh jenis Coturnix coturnix japonica. Jenis puyuh ini yang paling popular diternakkan oleh masyarakat sebagai penghasil telur dan daging. Penelitian ini dilaksanakan secara berkelompok di peternakan burung puyuh milik Bapak Syamsul yang terletak di Dusun Bunder, Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang yang dilakukan pada bulan September – November 2018. Analisis proksimat dilaksanakan di Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Malang.x Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh dari pemberian tepung kunyit dan tepung temu putih terhadap bobot hidup, persentase karkas, persentase jantung, persentase hati, persentase limpa, dan persentase gizzard pada burung puyuh dalam kondisi normal. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu mampu menjadi bahan informasi dan sebagai pengetahuan tambahan bagi pembaca khalayak umum mengenai kegunaan tepung kunyit dan tepung temu putih sebagai feed additive alami dalam pakan terhadap bobot hidup persentase karkas dan organ dalam. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 125 burung puyuh betina umur 14 hari yang dibagi dalam 5 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 25 unit kandang percobaan. Dipelihara selama tujuh minggu, dengan pengambilan data yang meliputi bobot hidup, persentase karkas, persentse jantung, persentase hati, persentase limpa, dan persentase gizzard. Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut: P1 (Pakan basal + 20g tepung kunyit), P2 (Pakan basal + 15g tepung kunyit + 5g tepung temu putih), P3 (Pakan basal + 10 g tepung kunyit + 10g tepung temu putih), P4 (Pakan basal + 5g tepung kunyit + 15g tepung temu putih), P5 (Pakan basal + 20g tepung temu putih). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tepung kunyit dan tepung temu putih sebagai feed additive dalam pakan memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap bobot hidup, persentase karkas dan organ dalam burung puyuh. Nilai bobot hidup pada perlakuan yang diberikan yaitu 195,6 - 203,2 g. Nilai rataan persentase karkasxi pada perlakuan yang diberikan yaitu 55,21% - 58,31%. Nilai rataan persentase jantung pada perlakuan yang diberikan yaitu 0,61% - 0,63%. Nilai rataan persentase hati pada perlakuan yang diberikan yaitu 2,52% - 2,78%. Nilai rataan persentase limpa pada perlakuan yang diberikan yaitu 0,05 % - 0,06%. Nilai rataan persentase gizzard pada perlakuan yang diberikan yaitu 1,88% - 2,04%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpukan bahwa peningkatan bobot hidup, persentase karkas maupun organ dalam (jantung, hati, limpa, gizzard) burung puyuh tidak ditentukan oleh imbangan tepung kunyit dan temu putih dalam pakan. Sebaiknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana pengaruh imbangan tepung kunyit dan tepung temu putih terhadap produktivitas burung puyuh jika kadar penambahan kedua tepung tersebut di dalam pakan ditingkatkan menjadi 5%.

English Abstract

This study aims to determine the extent of the use of Curcuma zedoaria and Curcuma domestica in feed on live weight, carcass and giblet percentages of quail (Coturnix coturnix japonica). This study used 125 quails of 14 days and for data collection 5 weeks. in 980 gram of basal feed 2% turmeric was added with the composition of white turmeric and turmeric in each different treatment. The design used was a completely randomized design (CRD) consisting of 5 treatments and 5 replications. The treatments was the addition of turmeric flour and white turmeric flour. P1 = basal feed + 20g turmeric flour. P2 = basal feed + 15g turmeric flour + 5g white turmeric flour. P3 = basal feed + 10g turmeric flour + 10g white turmeric flour. P4 = basal feed + 5g turmeric flour + 15g white turmeric flour. P5 = basal feed + 20g white turmeric flour. The result of the diversity analysis showed that the treatment didn’t significant effect (P>0.05) on live weight, carcass and giblet percentages (heart, liver, gizzard and spleen). The result shows that balance of turmeric flour and white turmeric flour didn’t significant effect (P > 0.05) on liveviii weight, carcass and giblet percentages (heart, liver, gizzard and spleen) of quail.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/105/051909871
Uncontrolled Keywords: Turmeric flour, white turmeric flour, carcass percentage, giblet percentage, and quail
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds > 636.59 Other poultry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 25 Sep 2020 03:46
Last Modified: 24 Oct 2021 09:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176140
[thumbnail of Habib Rachmad Darmanto (2).pdf]
Preview
Text
Habib Rachmad Darmanto (2).pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item